Cerita Hijabers Inggris Pertamakali Diserang Islamophobia
Arina Yulistara - wolipop
Selasa, 17 Jan 2017 17:10 WIB
Inggris
-
Kasus terkait Islamophobia di berbagai negara barat masih terus terjadi. Di Inggris, beberapa wanita berhijab pun mengaku mengalami sikap diskriminasi hanya karena penggunaan jilbabnya. Kini kisah datang dari Nahella Ashraf, seorang hijabers yang 'diserang' Islamophobia.
Wanita yang berdomisili di Manchester mengaku mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari seorang pria tak dikenal ketika berkunjung ke Hammersmith, pada Jumat lalu. Kala itu, Nahella sedang menghadiri konferensi tentang penelitian.
Pada jam istirahat, wanita yang bekerja sebagai peneliti di kantor pemerintahan itu memilih untuk makan siang di restoran fish and chips. Ketika baru masuk restoran tiba-tiba ia didekati oleh pria asing dan ditarik paksa untuk keluar dari restoran tersebut.
Pria itu mengatakan kalau tempat Nahella bukan lah di sini. Teman Nahella berusaha membantunya dengan mendorong pria tak dikenal itu. Staf restoran pun datang untuk menolong Nahella dari cengkraman pria tersebut.
Awalnya wanita 46 tahun ini tidak mengerti maksud pria itu. Namun saat sang pria menuturkan kalau ia seperti 'teroris', Nahella baru mengerti ini semua karena dirinya berjilbab.
"Orang-orang seperti dia, mereka pembunuh," seru pria yang tidak diketahui namanya itu.
Salah satu staf restoran kemudian menyeret pelaku keluar agar tidak lagi mengganggu Nahella. Sebelum benar-benar keluar, pria tersebut sempat meludahi Nahella karena tidak suka dengannya.
Nahella tentu terkejut karena pertamakali mendapat penyerangan dengan alasan kebencian. Selama puluhan tahun ia memakai jilbab di Inggris, tak pernah mengalami sikap diskriminasi seperti yang dialaminya sekarang.
"Aku benar-benar terkejut karena semua terjadi begitu cepat. Aku tidak pernah mengalami ini sebelumnya dan ini terjadi di London terutama di Hammersmith, di mana kota yang sangat multikultural. Ini menunjukkan betapa seriusnya situasi seperti ini, aku harus berbuat sesuatu," jelas Nahella kepada Manchester Evening News.
Nahella yang merupakan anggota dari komunitas anti rasis Stand Up To Racism menghubungi teman-temannya di London untuk menceritakan kejadian yang baru saja dialaminya. Mendengar hal itu, teman-teman Nahella pun tidak terima dan melakukan protes.
Sekitar 40 sampai 50 orang turun ke jalan untuk berkampanye anti rasis di area kejadian Nahella 'diserang' Islamophobia. "Aku telah berkampanye untuk masalah ini. Tapi ini pertamakalinya aku menjad korban Islamophobia. Hal ini sangat mengejutkan tapi membuat Anda lebih peduli dengan insiden serupa yang orang lain alami," tutur Nahella.
(ays/ays)
Wanita yang berdomisili di Manchester mengaku mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari seorang pria tak dikenal ketika berkunjung ke Hammersmith, pada Jumat lalu. Kala itu, Nahella sedang menghadiri konferensi tentang penelitian.
Pada jam istirahat, wanita yang bekerja sebagai peneliti di kantor pemerintahan itu memilih untuk makan siang di restoran fish and chips. Ketika baru masuk restoran tiba-tiba ia didekati oleh pria asing dan ditarik paksa untuk keluar dari restoran tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya wanita 46 tahun ini tidak mengerti maksud pria itu. Namun saat sang pria menuturkan kalau ia seperti 'teroris', Nahella baru mengerti ini semua karena dirinya berjilbab.
"Orang-orang seperti dia, mereka pembunuh," seru pria yang tidak diketahui namanya itu.
Salah satu staf restoran kemudian menyeret pelaku keluar agar tidak lagi mengganggu Nahella. Sebelum benar-benar keluar, pria tersebut sempat meludahi Nahella karena tidak suka dengannya.
Nahella tentu terkejut karena pertamakali mendapat penyerangan dengan alasan kebencian. Selama puluhan tahun ia memakai jilbab di Inggris, tak pernah mengalami sikap diskriminasi seperti yang dialaminya sekarang.
"Aku benar-benar terkejut karena semua terjadi begitu cepat. Aku tidak pernah mengalami ini sebelumnya dan ini terjadi di London terutama di Hammersmith, di mana kota yang sangat multikultural. Ini menunjukkan betapa seriusnya situasi seperti ini, aku harus berbuat sesuatu," jelas Nahella kepada Manchester Evening News.
Nahella yang merupakan anggota dari komunitas anti rasis Stand Up To Racism menghubungi teman-temannya di London untuk menceritakan kejadian yang baru saja dialaminya. Mendengar hal itu, teman-teman Nahella pun tidak terima dan melakukan protes.
Sekitar 40 sampai 50 orang turun ke jalan untuk berkampanye anti rasis di area kejadian Nahella 'diserang' Islamophobia. "Aku telah berkampanye untuk masalah ini. Tapi ini pertamakalinya aku menjad korban Islamophobia. Hal ini sangat mengejutkan tapi membuat Anda lebih peduli dengan insiden serupa yang orang lain alami," tutur Nahella.
(ays/ays)
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Locapop: Bazar Outfit Gen Z di AEON Mall Tanjung Barat, Diskon Sampai 70%
50 Kata-kata Islami Menyentuh Hati tentang Kehidupan, Bikin Semangat Lagi
Curhat Zaskia Mecca Datangi Korban Banjir Aceh, Hati Tak Karuan, Dada Sesak
Ria Miranda Kolaborasi dengan Shop at Velvet Rilis Koleksi Modest Wear
100 Brand Modest Lokal Akan Hadir di Muslimah Creative Day 2025
Most Popular
1
Potret Pernikahan Selebgram Amanda Zahra yang Trending, Jadi Pengantin Sunda
2
Cher Siap Menikah Lagi Menjelang Usia 80 dengan Pria 39 Tahun
3
Michael Kors Bawa Liburan ala New York ke Jakarta dengan Bola Salju 6 Meter
4
Tampak Kaya Raya Ternyata Gelandangan, Pria Tipu 5 Wanita Berakhir Ditangkap
5
Viral Verificator
Banjir Bandang Aceh, Viral Guru Ungkap Detik-detik Mencekam Saat Air Meluap
MOST COMMENTED











































