Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Walikota Ini Kecam Pekerja yang Tarik Paksa Jilbab Hijabers di New Jersey, AS

Arina Yulistara - wolipop
Jumat, 23 Des 2016 16:06 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Thinkstock (Ilustrasi)
New Jersey - Penyerangan terhadap wanita berhijab masih sering dialami oleh sejumlah wanita muslim di berbagai negara bagian barat. Salah satunya di New Jersey, Amerika Serikat, ada yang melaporkan kejahatan rasial terhadap wanita berhijab hingga menarik perhatian walikotanya.

Dilansir dari Huffington Post, Walikota Newark Ras Baraka menuntut seorang pekerja pemerintahan agar dipecat dan dipidana setelah dia menarik paksa jilbab seorang wanita di Newark dan melemparkannya ke tanah. Pelaku penyerangan tersebut merupakan karyawan dari Department of Labor and Workforce Development.

Pelaku merupakan seorang pria berusia 67 tahun yang menyerang wanita berhijab karena alasan kebencian. Pria itu diskors tanpa dibayar setelah ia mengejek hingga menyerang hijabers. Baraka yang geram dengan kasus kebencian ini menyerukan agar pekerja itu dipecat segera.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah tindakan kebencian terhadap agama Islam serta serangan terhadap korban sebagai seorang wanita. Dalam iklim saat ini kekerasan terhadap muslim di seluruh Amerika dan dunia harus ditindak tegas sepenuhnya berdasarkan hukum," serunya.

Baca juga: 25 Vlogger Wanita Indonesia Inspiratif 2016 https://wolipop.detik.com/thespotlight/vloggerinspiratif

Baraka menambahkan, kasus penyerangan anti muslim yang melonjak selama beberapa pekan terakhir ini meninggalkan luka yang mendalam bagi korbannya. Council on American-Islamic Relations (CAIR) untuk New Jersey juga setuju dengan permintaan Baraka.

"Dalam masyarakat, itu hak-hak semua warga negara untuk tetap setia dengan iman mereka tanpa takut akan keselamatan dan keamanan mereka," ujar James Sues, Direktur Eksekutif dari CAIR New Jersey.

Tidak hanya di Newark, pada Oktober lalu pria di Bayonne, New Jersey, juga ditangkap karena membuat grafiti anti muslim di sekolah. Hal tersebut dikabarkan karena efek penyelanggaraan pemilu.







(ays/ays)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads