Pamer Foto Pakai Burkini di Pantai, 2 Hijabers Ini Kritik Prancis
Arina Yulistara - wolipop
Jumat, 26 Agu 2016 15:31 WIB
Jakarta
-
Peraturan larangan penggunaan burkini di beberapa pantai Prancis khususnya area Cannes memicu kontroversi. Masyarakat muslim kecewa akan peraturan baru tersebut karena membuat para wanita berhijab merasa 'terbelakang'. Banyak masyarakat dunia yang protes dan mengkritik pemerintah Prancis.
Beberapa wanita muslim pun mengeluarkan suaranya lewat media sosial. Seperti dua hijabers yang kali ini mengkritik kebijakan pelarangan burkini di Prancis lewat foto di Instagram. Salah satunya adalah hijabers dengan akun Instagram @yogijabi.
Hijabers muda itu memamerkan foto mengenakan burkini serba hitam dan jilbab turban. Ia duduk di atas pasir tepat di pinggir pantai. Fotonya menggambarkan ia sedang melakukan latihan yoga dengan kedua kaki bersila.
Wanita asal Dubai tersebut menuturkan bahwa burkini tidaklah merepresentasikan agama. Burkini hanya pakaian renang yang nyaman digunakan oleh sejumlah wanita baik muslim maupun non-muslim.
"Dear #France, ini pakaianku di pantai. Ini tidak mewakili Islam, ideologi, atau agama. Ini hanya busana yang nyaman aku pakai ketika aku menikmati suasana di pinggir pantai. Aku tidak akan minta maaf untuk menggunakannya. Justru Anda yang berhutang maaf kepada dunia atas kesalahpahaman ini dan tidak menghargai adanya kebebasan," tulis @yogijabi di Instagram pribadinya.
Hijabers lain yang memiliki suara serupa akan pelarangan burkini di Prancis juga mengutarakan kritikannya lewat foto. Pemilik akun @muslimtravelers memamerkan foto hijabers saat bermain papan selancar di atas ombak.
Hijabers dalam foto tersebut tampak mengenakan burkini berpalet dasar navy blue kombinasi biru muda. Hijabers itu terlihat sudah terbiasa memainkan papan selancar di bawah kakinya.
Akun @muslimtraveler menuturkan bahwa hijab merupakan simbol kebebasan bukan penindasan. Dengan adanya larangan burkini maka itu lah yang disebut penindasan.
"Take that, France! Wanita muslim mengenakan burkini sambil berselancar. Kemarin polisi Prancis bersenjata memaksa seorang wanita mencopot burkininya di Nice Beach. Ini bukan tentang burqa. Ini tentang pemaksaan. Bagi wanita muslim, burkini adalah simbol kebebasan bukan penindasan. Setiap orang memiliki kebebasan untuk berpakaian," tulis hijabers yang diketahui berasal Amerika Serikat itu.
Terkait pelarangan burkini di Prancis, peraturan baru tersebut menyebutkan bahwa siapa pun yang tertangkap memakai burkini di pantai, diancam denda sebesar 38 euro atau sekitar Rp 560 ribuan. Ketetapan ini berlaku sejak akhir Juli kemarin. Peraturan dibuat ada kaitannya dengan terorisme yang terjadi di Prancis
(ays/ays)
Beberapa wanita muslim pun mengeluarkan suaranya lewat media sosial. Seperti dua hijabers yang kali ini mengkritik kebijakan pelarangan burkini di Prancis lewat foto di Instagram. Salah satunya adalah hijabers dengan akun Instagram @yogijabi.
Hijabers muda itu memamerkan foto mengenakan burkini serba hitam dan jilbab turban. Ia duduk di atas pasir tepat di pinggir pantai. Fotonya menggambarkan ia sedang melakukan latihan yoga dengan kedua kaki bersila.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dear #France, ini pakaianku di pantai. Ini tidak mewakili Islam, ideologi, atau agama. Ini hanya busana yang nyaman aku pakai ketika aku menikmati suasana di pinggir pantai. Aku tidak akan minta maaf untuk menggunakannya. Justru Anda yang berhutang maaf kepada dunia atas kesalahpahaman ini dan tidak menghargai adanya kebebasan," tulis @yogijabi di Instagram pribadinya.
Hijabers lain yang memiliki suara serupa akan pelarangan burkini di Prancis juga mengutarakan kritikannya lewat foto. Pemilik akun @muslimtravelers memamerkan foto hijabers saat bermain papan selancar di atas ombak.
Hijabers dalam foto tersebut tampak mengenakan burkini berpalet dasar navy blue kombinasi biru muda. Hijabers itu terlihat sudah terbiasa memainkan papan selancar di bawah kakinya.
![]() |
Akun @muslimtraveler menuturkan bahwa hijab merupakan simbol kebebasan bukan penindasan. Dengan adanya larangan burkini maka itu lah yang disebut penindasan.
"Take that, France! Wanita muslim mengenakan burkini sambil berselancar. Kemarin polisi Prancis bersenjata memaksa seorang wanita mencopot burkininya di Nice Beach. Ini bukan tentang burqa. Ini tentang pemaksaan. Bagi wanita muslim, burkini adalah simbol kebebasan bukan penindasan. Setiap orang memiliki kebebasan untuk berpakaian," tulis hijabers yang diketahui berasal Amerika Serikat itu.
Terkait pelarangan burkini di Prancis, peraturan baru tersebut menyebutkan bahwa siapa pun yang tertangkap memakai burkini di pantai, diancam denda sebesar 38 euro atau sekitar Rp 560 ribuan. Ketetapan ini berlaku sejak akhir Juli kemarin. Peraturan dibuat ada kaitannya dengan terorisme yang terjadi di Prancis
(ays/ays)
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Home & Living
Tidak Perlu Repot Bawa Setrika Besar! Setrika Ini Harus Kamu Bawa saat Traveling
Health & Beauty
Bulu Mata Lentik Instan Tanpa Ribet! Cek 3 Produk Ini, Praktis untuk Pemula
Home & Living
SANKEN HWN-K13: Dispenser Portable Ringan, Higienis & Hemat Listrik!
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Jakarta Modest Summit 2025
Ini Rahasia di Balik Melonjaknya Penjualan Brand: Afiliator, Bukan Influencer
Jakarta Modest Summit 2025
Trik Ria Ricis Raup Cuan Maksimal dari Affiliate,12 Jam Konsisten Live
Locapop: Bazar Outfit Gen Z di AEON Mall Tanjung Barat, Diskon Sampai 70%
50 Kata-kata Islami Menyentuh Hati tentang Kehidupan, Bikin Semangat Lagi
Curhat Zaskia Mecca Datangi Korban Banjir Aceh, Hati Tak Karuan, Dada Sesak
Most Popular
1
Potret Terbaru Tasya Farasya Naik BB 8 Kg, Curhat Ingin Lompat Dari Genteng
2
Foto: Eksperimen Gaya Bintang 'K-Pop: Demon Hunters', Girlie hingga Nyentrik
3
Brand Fashion AS 'Serbu' Indonesia: Ekonomi Melambat, Minat Belanja Tak Surut
4
Bikin Takjub! Detail Makeup Flawless Amanda Zahra Saat Akad Nikah
5
Ini Waktu Terbaik untuk Makan Sebelum Tidur agar Tidak Bikin Gemuk
MOST COMMENTED












































