Coba Bercadar Selama 1 Hari, Ini yang Terjadi Pada Hijabers Inggris
Arina Yulistara - wolipop
Rabu, 02 Des 2015 13:15 WIB
Jakarta
-
Para wanita berhijab di Indonesia bebas beraktivitas ke mana saja termasuk yang selalu konsisten menggunakan cadar. Meski memakai cadar, mereka tidak akan merasa terintimidasi oleh orang lain. Namun tidak demikian dengan di negara barat. Masih banyak laporan wanita berhijab diserang oleh para Islamophobia.
Hijabers asal Inggris yang diketahui bernama Nishrat pun mengaku merasakan sikap diskriminasi orang lain karena pakaiannya. Seperti yang dikisahkan dalam akun Instagram @muslimtheworld1, Nishrat bercerita bahwa ia secara tak langsung merasakan 'diasingkan' ketika berjalan keliling kota dengan mencoba menggunakan cadar selama satu hari.
Nishrat memutuskan untuk berpergian menggunakan cadar keliling Luton, Inggris. Pertama kali mengenakan niqab atau kerudung dengan cadar, Nishrat merasakan hal yang berbeda dari biasanya.
"Sesuatu yang terasa berbeda dan aku merasa lebih tenang. Saat aku keluar rumah dengan cadar aku merasa baik-baik saja, aku pun mulai memotret," ujar wanita yang bekerja sebagai fotografer itu.
Awalnya Nishrat mengatakan beberapa orang yang dilaluinya tidak peduli dengan pakaiannya. Mereka sibuk dengan aktivitas masing-masing. Sampai ketika ia tiba di pusat kota Luton, Nishrat merasakan banyak pandangan sinis yang tertuju kepadanya.
Nishrat mendengar beberapa orang bergumam sambil bertanya-tanya 'Apa yang ia kenakan?', 'Kenapa ia mengenakan itu?'. Bahkan ia mendengar dengan jelas beberapa orang berbisik dengan tatapan mata yang seolah menelanjanginya dari ujung rambut sampai kaki.
"Wajahku memang tertutupi tapi bukan berarti telingaku tidak mendengar. Itu membuatku merasa aneh dan banyak orang melihatku seolah-olah aku melakukan sesuatu yang salah," cerita Nishrat.
Tidak hanya dipandang dengan sinis, Nishrat juga mengaku merasa benar-benar terasingkan. Seperti ketika ia berdiri di belakang seorang pria lalu pria tersebut menoleh ke arahnya hingga tiga kali dan dengan cepat memindahkan anaknya ke dalam dekapannya seolah Nishrat akan berbuat jahat.
Sikap diskriminasi lain yang didapatkannya hari itu juga diikuti oleh tiga orang pria asing yang tiba-tiba berjalan mendekat ke arahnya sambil bergumam dan memandanginya. Nishrat mengabaikan ketiga pemuda itu lalu mereka mendadak berjalan lebih cepat darinya dan tepat di tengah jalan ketiganya mangacungkan jari tengah sambil tertawa kemudian berlari.
Nishrat mengatakan ini sungguh berat bagi seorang wanita diperlakukan dengan cara yang tidak sopan padahal ia tidak melakukan kesalahan. Setelah melalui hari yang kurang menyenangkan hanya karena menggunakan cadar, Nishrat kemudian berpesan kepada para wanita khususnya yang selalu menggunakan niqab ke mana saja agar tidak mendiamkan para haters. Laporkan pelecehan baik dari segi fisik maupun lisan ke pihak berwajib agar masyarakat lebih menghargai adanya perbedaan.
"Jangan mengabaikan orang-orang yang menyumpahi Anda, melempar barang kepada Anda, atau hanya menunjukkan 'jari' kepada Anda. Islamophobia haris serius dilaporkan. Suara kita harus didengar karena hanya satu hari saja aku sudah mengalami Islamophobia, bayangkan dengan semua wanita yang mengenakan niqab setiap hari? Ingat, kamu tidak pernah sendirian," tandasnya menyemangati para hijabers di luar sana yang sering mengalami kejadian serupa.
(aln/eny)
Hijabers asal Inggris yang diketahui bernama Nishrat pun mengaku merasakan sikap diskriminasi orang lain karena pakaiannya. Seperti yang dikisahkan dalam akun Instagram @muslimtheworld1, Nishrat bercerita bahwa ia secara tak langsung merasakan 'diasingkan' ketika berjalan keliling kota dengan mencoba menggunakan cadar selama satu hari.
Nishrat memutuskan untuk berpergian menggunakan cadar keliling Luton, Inggris. Pertama kali mengenakan niqab atau kerudung dengan cadar, Nishrat merasakan hal yang berbeda dari biasanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya Nishrat mengatakan beberapa orang yang dilaluinya tidak peduli dengan pakaiannya. Mereka sibuk dengan aktivitas masing-masing. Sampai ketika ia tiba di pusat kota Luton, Nishrat merasakan banyak pandangan sinis yang tertuju kepadanya.
Nishrat mendengar beberapa orang bergumam sambil bertanya-tanya 'Apa yang ia kenakan?', 'Kenapa ia mengenakan itu?'. Bahkan ia mendengar dengan jelas beberapa orang berbisik dengan tatapan mata yang seolah menelanjanginya dari ujung rambut sampai kaki.
"Wajahku memang tertutupi tapi bukan berarti telingaku tidak mendengar. Itu membuatku merasa aneh dan banyak orang melihatku seolah-olah aku melakukan sesuatu yang salah," cerita Nishrat.
Tidak hanya dipandang dengan sinis, Nishrat juga mengaku merasa benar-benar terasingkan. Seperti ketika ia berdiri di belakang seorang pria lalu pria tersebut menoleh ke arahnya hingga tiga kali dan dengan cepat memindahkan anaknya ke dalam dekapannya seolah Nishrat akan berbuat jahat.
Sikap diskriminasi lain yang didapatkannya hari itu juga diikuti oleh tiga orang pria asing yang tiba-tiba berjalan mendekat ke arahnya sambil bergumam dan memandanginya. Nishrat mengabaikan ketiga pemuda itu lalu mereka mendadak berjalan lebih cepat darinya dan tepat di tengah jalan ketiganya mangacungkan jari tengah sambil tertawa kemudian berlari.
Nishrat mengatakan ini sungguh berat bagi seorang wanita diperlakukan dengan cara yang tidak sopan padahal ia tidak melakukan kesalahan. Setelah melalui hari yang kurang menyenangkan hanya karena menggunakan cadar, Nishrat kemudian berpesan kepada para wanita khususnya yang selalu menggunakan niqab ke mana saja agar tidak mendiamkan para haters. Laporkan pelecehan baik dari segi fisik maupun lisan ke pihak berwajib agar masyarakat lebih menghargai adanya perbedaan.
"Jangan mengabaikan orang-orang yang menyumpahi Anda, melempar barang kepada Anda, atau hanya menunjukkan 'jari' kepada Anda. Islamophobia haris serius dilaporkan. Suara kita harus didengar karena hanya satu hari saja aku sudah mengalami Islamophobia, bayangkan dengan semua wanita yang mengenakan niqab setiap hari? Ingat, kamu tidak pernah sendirian," tandasnya menyemangati para hijabers di luar sana yang sering mengalami kejadian serupa.
(aln/eny)
Elektronik & Gadget
Capek Cuci Piring? Bosch SMS4HMC65Q Bisa Jadi Penyelamat Dapur Kamu
Health & Beauty
Kulit Auto Bersih & Pori Mengecil! 3 Clay Mask Ini Wajib Kamu Coba
Home & Living
Mulai 2026 Tanpa Drama: Rekomendasi Planner Simple, Estetik, dan Fungsional!
Health & Beauty
Duo Serum Andalan Orang Korea untuk Kulit Cerah & Sehat: Anua vs Numbuzin, Mana yang Cocok Buat Kamu?
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Kaleidoskop 2025
Ini 7 Tren Hijab 2025: Pashmina Meleyot, Motif hingga Menjuntai
Kaleidoskop 2025
Ini Brand Hijab yang Menguasai Tren 2025, dari Lafiye hingga Na The Label
Bank Mega Syariah Resmi Luncurkan Program Loyalitas MPC Points
Juara Emeron Hijab Hunt Nakeisha Rilis Single Nanti, Ini Kisah di Baliknya
126 Brand Lokal Diskon Baju dan Hijab Hingga 90% di Bazar GlamLocal, PIM 3
Most Popular
1
51 Tahun Seperti 20-an! Aksi Supermodel Cantik Jadi Cheerleader Viral
2
8 Pesona Fuji yang Masuk 100 Wajah Tercantik 2025 di Dunia
3
Tren 'Ozempic Body' Makin Ekstrem, Kini Beralih ke Pengangkatan Tulang Rusuk
4
8 Foto Raisa Liburan Akhir Tahun Berdua Zalina ke Korea Usai Resmi Bercerai
5
Potret Zhang Ruonan yang Diduga Diet Ekstrem, Muat Pakai Baju Anak-anak
MOST COMMENTED











































