Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Heboh Video Poligami

Pandangan Hijabers Tentang Suami yang Poligami

Arina Yulistara - wolipop
Senin, 26 Okt 2015 17:10 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dok. Instagram
Jakarta -

Poligami masih menjadi kontroversi di Indonesia. Banyak istri yang tidak rela bila suaminya menikah lagi namun karena suatu alasan atau faktor tertentu akhirnya wanita harus mengizinkan pasangannya mempunyai istri kedua dalam hukum pernikahan yang sah.

Seperti dialami oleh Ana Abdul Hamid, hijabers korban poligami. Ana mengaku tidak bisa bertahan setelah 1,4 tahun menjalani rumah tangga pasca suaminya poligami. Wanita 26 tahun itu mengajukan gugatan cerai di pertengahan bulan ini.

Ana juga membuat video mengenai perasaannya setelah suami poligami dan menyebarkannya ke jejaring sosial. Video tersebut populer di internet yang kemudian menuai pro dan kontra. Beberapa selebriti Instagram (selebgram) hijab merasa empati kepada istri yang dipoligami suaminya. Tak sedikit dari mereka yang menyatakan tegas tidak setuju dengan poligami.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya fotografer berhijab populer Afida Sukma, yang tidak setuju dengan adanya poligami. Menurut wanita dengan followers Instagram lebih dari 63 ribu itu, poligami memang diperbolehkan dalam agama namun tidak dianjurkan. Meskipun tidak pernah memiliki pengalaman dipoligami namun ia yakin ketika seorang istri melihat suaminya menikah lagi tentu akan merasa sakit hati.

"Setiap wanita pasti punya perasaan tidak rela kalau suaminya berpoligami. Poligami itu sangat melukai perasaan wanita, itulah kenapa aku tidak setuju sama sekali tentang adanya poligami. Walaupun wanita bilang ikhlas jika suaminya berkeinginan untuk poligami namun dalam hati kecilnya ada perasaan ganjil sebenarnya tidak rela kalau dia dimadu," jelas Afida saat dihubungi Wolipop, Jumat (23/10/2015).

Pemilik studio dengan nama 'AFS Photography' itu juga melihat kalau wanita yang rela dipoligami suaminya karena mempertimbangkan berbagai hal terutama anak. Istri yang mengizinkan suaminya menikah lagi tentu memiliki rasa cinta mendalam terhadap pasangan serta keluarganya. Ia hanya tidak ingin kehilangan orang-orang penting dalam hidupnya walaupun harus merasa sakit.

"Aku yakin mereka sebenarnya tidak rela jika dipoligami tapi karena dasar cinta wanita mau diduakan. Kasihan anak, kalau cerai nanti siapa yang biayain hidup mereka, berat jika melihat anak stres. Semua wanita yang dipoligami hanya bisa pasrah dan melihat kalau ini garis hidup yang sudah digariskan oleh Allah," tambahnya.

Selebgram lainnya Vivi Thalib menyetujui pernyataan Afida. Wanita yang berprofesi sebagai makeup artist profesional itu mengatakan tidak setuju dengan poligami. Menurutnya tidak ada wanita yang mau dimadu. Wanita yang mengizinkan suaminya poligami bagi Vivi adalah sosok yang luar biasa dan tentu bisa menahan luka mendalam di hatinya.

Hampir sama dengan Afida dan Vivi, selebgram Qonitah Al-Jundiah atau yang akrab disapa Thata, menuturkan hal serupa. Hijabers dengan followers lebih dari 144 ribu itu mengatakan siapa wanita di dunia ini yang mau diduakan? Namun semua kembali ke kedua belah pihak menurutnya.

Jika memang sudah ada kesepakatan dari awal karena beberapa faktor tertentu sehingga suaminya berpoligami maka tidak akan bermasalah ke depannya. Lain bila istrinya terpaksa menyetujui suami poligami karena suatu alasan. Hal tersebut akan membuat hubungan pernikahannya tidak sehat.

"Aku pro kalau dua-duanya setuju, tapi kalau salah satunya terpaksa hubungannya sudah tidak sehat, nah aku nggak sepakat untuk hal itu," tutur Thata.

Lalu saat istri yang dipoligami akhirnya meminta cerai, bagaimana pandangan para hijabers tersebut?

Afida mengatakan wajar bila istri pertama minta cerai setelah dipoligami. Diklam oleh fotografer langganan para selebriti berhijab itu, istri yang melihat suami menikah dengan wanita lain bisa mengalami penurunan drastis pada kondisi psikolognya karena pengaruh tekanan serta perasaan cintanya.

"Wajar sekali menurutku kalau wanita yang dipoligami akhirnya minta cerai. Wanita yang dipoligami bisa mengalami penurunan kepuasan hidup, tidak berharga, cemas, rendah diri, stres, mungkin setahun, dua tahun dia kuat tapi lama-lama tidak bisa lagi bertahan makanya memilih cerai daripada hidup tersiksa karena dimadu. Aku tidak menolak tentang adanya poligami tapi aku tidak setuju dengan poligami karena ini menyakiti hati wanita dan berdampak buruk pada sisi psikologisnya," tandas Afida.

Menambahkan pernyataan tersebut, Thata mengungkapkan kalau memang harus cerai ya berarti jodoh mereka hanya sampai di situ. Wanita yang meminta cerai setelah dipoligami harus berusaha ikhlas. Thata menyarankan sebelum memutuskan cerai tak ada salahnya berbagi pengalaman serta bertanya solusi terbaik dengan sesama wanita yang juga pernah dipoligami agar lebih mendapatkan pencerahan saat mengambil keputusan berpisah.

(aln/aln)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads