Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Heboh Video Poligami

Takut Diserang Haters, Ana Bercadar di Video Poligami yang Populer di Internet

Arina Yulistara - wolipop
Jumat, 23 Okt 2015 15:32 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dok. YouTube
Jakarta -

Video tentang poligami karya Ana Abdul Hamid masih terus ramai diperbincangkan. Video yang dibuat dalam warna hitam-putih itu memperlihatkan seorang wanita dengan cadar yang mencurahkan seluruh perasaan sakitnya setelah dipoligami suami. Wanita dalam video tersebut adalah Ana sendiri yang meluapkan rasa sedihnya lewat rangkaian tulisan di atas kertas putih.

Seperti virus, video berjudul 'Saya Tidak Sanggup Berbagi' itu tersebar di jejaring sosial. Ana pun tak menyangka videonya menjadi populer di internet yang kemudian menimbulkan pro dan kontra. Beberapa orang yang tidak suka dengan video Ana akan meninggalkan komentar pedas. Sedangkan yang pro memberikannya semangat menghadapi kenyataan.

Tak sedikit orang yang juga bertanya tentang penggunaan cadarnya. Hijabers berusia 26 tahun itu sebenarnya memang tidak menggunakan cadar dalam sehari-hari, hanya dalam video tersebut ia memakainya. Ana menuturkan pemakaian cadar tidak memiliki maksud tertentu yang terkait agama tapi lebih karena takut diserang haters di media sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mau upload di media sosial dan ini menyangkut sesuatu yang kontroversial. Pasti akan ada kontra dan beberapa yang pro, saya hanya takut di-bully sama orang-orang yang fanatik," jelas wanita yang sedang mengambil pendidikan S-2 di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, itu saat berbincang dengan Wolipop, Jumat (23/10/2015).

Ana mengatakan setelah mengunggah video tersebut ke YouTube dan Instagram pada 20 Oktober, ia sering mendapat komentar pedas. Beberapa orang juga menyebutnya 'kelompok penyerang syariah'. Tak jarang videonya juga dikaitkan dengan agama.

Menanggapi komentar buruk tentangnya, Ana mengatakan tidak terlalu peduli. Ia menegaskan bahwa dirinya membuat video tersebut untuk suaminya dan hanya ingin berbagi perasaan kepada wanita lainnya.

"Komentar negatif itu nggak terlalu saya pikiran karena itu salah satu bentuk ungkapan, perasaan saya, saya tak peduli apa kata orang. Saya tidak maksud apa-apa, nggak mau terkenal, saya cuma mau memberitahukan orang-orang tentang perasaan. Saya juga mau memberitahu para suami atau calon suami kalau mau poligami jangan hanya berdasarkan nafsu. Pikirkan baik-baik, pikirkan perasaan istri pertama, anak-anak, orangtua, keluarga," papar wanita yang dua hari melahirkan anak ketiganya itu.

Daripada memusingkan komentar negatif, Ana lebih memilih memperhatikan saran yang positif. Saran serta komentar positif dari sesama wanita bisa membuat perasaannya lebih baik.

Selain itu, beberapa orang juga menilainya hanya ingin mencari popularitas semata karena ia mencantumkan nama akun Instagram pribadinya. Padahal diklaim Ana, ia tidak bermaksud demikian. Alasannya mencantumkan nama Instagramnya untuk memberitahukan kepada orang-orang kalau video bukan rekayasa namun memang berdasarkan kisah pribadinya.

"Maksud saya kalau orang yang kepo sekali dengan cerita saya mereka bisa lihat di Instagram. Kalau ada yang tanya ini fake atau hoax nggak sih, mereka bisa lihat saya di Instagram. Ini beneran kisah asli bukan fake," tambah Ana.


(aln/aln)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads