Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Intimate Interview

Kisah Dhita Juliana, Anak Petani Jagung Sukses Jadi Atlet Voli Pantai Berhijab

Gresnia Arela Febriani - wolipop
Minggu, 29 Agu 2021 08:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dhita Juliana atlet voli pantai.
Foto: Dok. pribadi Dhita Juliana.
Lombok -

Dhita Juliana adalah seorang atlet voli pantai nasional yang lahir di Bima, Nusa Tenggara Barat. Tak hanya populer di kalangan fans voli pantai, Dhita juga memiliki follower puluhan ribu di Instagram.

Lewat instagram @dhitajuliana, Dhita berbagi aksi-aksi menawan saat tampil di atas lapangan pasir. Di antara foto-foto itu, dia juga berbagi keasyikan kala melancong ke pantai-pantai di Bali dan Lombok.

Lalu seperti apa perjalanan karier Dhita Juliana? Wolipop berbincang Dhita di tengah sela-sela waktu latihannya voli pantai. Dhita mengatakan setelah lulus SMA, dia melanjutkan studi di Universitas Mataram (UNRAM).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lulus SMA Tahun 2010 saya lanjut kuliah ambil jurusan Hukum di UNRAM. Semester awal saya dipanggil Pelatnas di Jakarta dan sempat izin kuliah," kata Dhita kepada Wolipop.

Dhita mengalami kendala saat kerap izin kuliah karena mengikuti Pelatnas tiap tahun. Akhirnya pada tahun berikutnya ia pindah kuliah ke kampus swasta di Universitas Al-Azhar, Mataram jurusan hukum dan lulus pada 2014.

ADVERTISEMENT

Setelah lulus kuliah hukum, Dhita melanjutkan pendidikan di Universitas Pendidikan Mandalika (Undikma). Dia mengambil jurusan Pendidikan Olahraga karena pada saat itu berhasil meraih medali Emas PON dan mendapatkan beasiswa penuh. Dia lulus pada 2019.

Dhita Juliana atlet voli pantai.Dhita Juliana atlet voli pantai. Foto: Dok. pribadi Dhita Juliana.

Masa Kecil Dhita Juliana, Atlet Voli Pantai RI

Anak pertama dari empat orang bersaudara itu mengatakan jika ayahnya seorang wirausaha di Kolo, Bima, NTB. Sang ayah adalah seorang petani jagung.

"Kalau sedang ada proyek kecil-kecilan jadi kontraktor, biasanya hanya 1-2 proyek saja dalam setahun itu pun kalau dapat. Di akhir tahun beliau bertani jagung dan sekarang beliau memulai usaha jualan tanah kavlingan kecil-kecilan," ucap Dhita.

Atlet 28 tahun itu mengatakan ayahnya adalah sosok pekerja keras. Sang ayah juga berasal dari keluarga kurang mampu.

"Beliau pernah bercerita membantu ibunya berjualan. Dan harus keliling desa ke desa berjalan kaki dengan jarak yang jauh. Apalagi di daerah saya jalannya melewati gunung, jadi itu memotivasi beliau jadi pekerja keras," tuturnya.

Ibu Dhita seorang ibu rumah tangga yang berjualan ayam potong di rumah. Sang ibu juga berasal dari keluarga sederhana, meski saat itu status kakeknya adalah Sekdes.

Awal Mula Tertarik Voli Pantai

Sejak 2009, Dhita mulai jatuh cinta dengan cabang olahraga voli pantai. Sebelumnya ia menyukai olahraga voli indoor.

"Sejak SD saya mengikuti kejuaraan voli usia dini. Dan pernah juara 1 nasional 2008 ketika kelas 1 semester 2. SMA saya masuk PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar) di NTB," jelasnya.

Ia didorong oleh pelatih volinya untuk terus berprestasi. "Saya benar-benar tertarik di voli pantai itu karena diarahkan dan dimotivasi oleh pelatih saya sekarang om Agus Salim, beliau memberikan gambaran bagaimana menjadi seorang atlet voli pantai," ujar Dhita yang merasa antusias.

Perkenalan Dhita pada voli pantai bermula ketika pelatih voli Indoor PPLP saat itu yaitu Made Dita mengundang Agus Salim yang merupakan pelatih Timnas Voli Pantai Putri yang sedang pulang ke Lombok. Agus diminta untuk membagi ilmu dan motivasi untuk persiapan Kejurnas junior. Sejak saat itu, Dhita mulai berpaling dari voli indoor menjadi voli pantai. Namun saat mencoba olahraga voli pantai, Dhita merasa letih dan tak cocok.

"Pertama saya mencoba main voli pantai di tahun 2007. Saya merasakan rasa capek luar biasa, di voli pantai tantangannya kondisi fisik. Awal mencoba saya berpikir saya belum cocok ikut voli pantai dan lebih memilih di voli indoor," kenangnya.

Ketika pertama kali bertanding, Dhita mengikuti Kejurnas junior di Sidoarjo 2009 dan kalah di babak 8 besar. "Saya nangis semalaman karena kalah dan itu membuat saya ingin berada lagi di lapangan Voli pantai dan ingin menjadi pemenang," tekadnya.

Sayangnya perjalanan awal Dhita sebagai atlet voli pantai tak direstui orangtuanya. Bagaimana kisahnya? KLIK HALAMAN SELANJUTNYA.

Tak Direstui oleh Orangtua

Dhita mengaku reaksi kedua orangtuanya terkejut saat dia memutuskan menjadi atlet voli pantai. Apalagi saat mengetahui kostum yang dikenakan para atlet voli pantai.

"Apalagi kostum bertanding voli pantai adalah bikini (untuk yang bukan hijabers) dan tidak sesuai dengan budaya kita. Tapi saya menjelaskan kepada mereka bahwa ini bentuk profesional saya sebagai seorang atlet, memang sudah aturan dari federasi dan itupun digunakan hanya saat bertanding. Akhirnya mereka mengerti dan bisa melihat dari sudut pandang profesi atlet," kenang Dhita yang merasa lega.

Dhita menuturkan jika hal yang menyenangkan dari olahraga voli pantai adalah pelatihnya selalu mengajari untuk bisa mandiri dan tidak ketergantungan kemampuan. Dia juga senang karena punya partner yang seperti saudara.

"Saat naik podium dan berhasil mengharumkan nama daerah dan negara. Rasanya itu semua proses latihan yang sudah dilewati itu terbayar, hilang begitu saja semua rasa lelah," jelasnya.

"Dukanya saat Trainning Camp (TC) jauh dari keluarga. Menahan lelah dan harus melampaui batas saat latihan berat. Apalagi kalau saat kondisi lagi tidak bagus dan target latihan susah diselesaikan, nyesek banget. Tapi yang paling sedih kalau kalah dipertandingan, rasanya itu luar biasa," tambahnya.

Dhita menceritakan jika momen yang paling berkesan selama menjadi atlet voli pantai adalah saat Asian Games 2018. Ia memenangkan medali perunggu di Asian Games pertamanya.

"Saya ikuti itu merupakan hal luar biasa. Itu impian saya untuk ikut Asian Games, karena Asian Games sebelumnya hanya tim putra yang dikirim. Semua air mata, tangisan, rasa sakit saat cedera, tekanan batin langsung hilang karena naik podium," tuturnya.

Pengalaman lainnya yang pernah didapatkan Dhita adalah saat mengikuti Asian Volleyball Confederation di Thailand. Dia terakhir mengikuti AVC pada 2021 yang merupakan kualifikasi Olimpiade.

"Di sana luar biasa, dari awal yang peringkat bawah sampai bisa masuk final merupakan pengalaman berkesan. Untuk AVC 2021, suasananya benar-benar berbeda, hanya diam di kamar dan keluar hanya saat bertanding ke lapangan. Hasilnya kami hanya di peringkat lima dan tidak lolos Olimpiade," jelasnya.

Dhita Juliana atlet voli pantai.Dhita Juliana atlet voli pantai. Foto: Dok. pribadi Dhita Juliana.

Dhita Memutuskan Berhijab

Setelah menjadi atlet voli pantai sejak 2007, Dhita memutuskan berhijab pada 2018. Setelah merasakan nikmatnya berhijab, dia ingin terus selamanya menutup auratnya.

"Pertama kali berhijab saya merasa senang dan puas dengan pilihan saya, rasanya terasa berbeda saja di hati. Jadi saya inginnya Insya Allah ketika mulai berhijab, saya tidak ingin tidak berhijab lagi, maunya selamanya dan tidak plin-plan," terangnya.

Perubahan pun ia rasakan ketika sudah berhijab. "Percaya nggak percaya, rasanya setelah berhijab lebih diberikan kemudahan sama Allah dalam banyak hal. Memang ini tentang saya sama Allah, masalah hati," tambahnya.

Setelah berhijab, Dhita tetap menjalani aktivitasnya sebagai atlet voli pantai. Dia mengaku saat awal latihan, merasa lebih gerah dan sesak di kepala. Namun setelah terbiasa, ia merasa nyaman saat latihan dan bertanding. Dhita pun tak pernah mendapatkan komentar negatif ketika berhijab, sebab voli pantai mengajarkan profesional dan melihat kemampuan bukan penampilan.

"Walaupun saat awal bertemu setelah saya berhijab ada beberapa teman yang bertanya. Tapi saya menjawabnya dengan santai karena saya muslim dan saya hanya ingin melakukan satu lagi kewajiban saya. Dan kembali lagi, ini antara saya dan Allah, ini pilihan saya," terangnya.

Bagi kamu wanita berhijab dan ingin mengikuti jejak suksesnya, Dhita menyebutkan jika hijab bukan halangan untuk berprestasi. Tetap pacu diri, temukan apa yang kamu impikan dan berusahalah untuk menggapai impianmu.

"Karena ketika kamu punya sesuatu yang kamu impikan, tentu saja kamu harus berusaha meraihnya. Memang dalam meraih impian ada saatnya jatuh, gagal, sakit, kecewa, tapi itu proses untuk meraih suatu kebahagiaan yang akan membuatmu lupa akan semua rasa tidak enak itu," tuturnya.

Dhita yang saat ini aktif bekerja sebagai staff Bidang Pemuda di Dispora NTB memberikan pesan bagi kamu yang ingin terjun ke dunia olahraga bola voli pantai. Katanya, berlatih dan konsisten adalah kunci utamanya.

"Bagi yang paling pertama, sukai apa yang kamu kerjakan, jadi saat masuk dan latihan voli pantai. Secapek apapun kamu akan tetap senang. Terus semua hal butuh proses, tidak ada yang instan, tetap berlatih dengan tekun dan konsisten. Jadikan setiap kekalahan kamu sebagai motivasi untuk menjadi pemenang. Fokus perbaiki skill diri sendiri, tidak perlu membandingkan dengan proses orang lain," tutup Dhita.

Dhita Juliana atlet voli pantai.Dhita Juliana atlet voli pantai. Foto: Dok. pribadi Dhita Juliana.

Prestasi Dhita Juliana Atlet Voli Pantai Berhijab :

2011 :
- Seagames : Perak
-kejurnas : Emas

2012 :
- PON : Emas
-Kejurnas : Emas

2013 :
- Islamic Solidarity Games : Emas
- Challenger Games Korea : Perak
- AVC Tour Bangka Belitung : Perak
-Kejurnas : Emas

2014 :
- ASEAN University Games : Perak
- AVC Tour Thailand : Perak
- Asian Beach Games, Thailand : Perunggu
-Kejurnas : Emas

2015 :
- Spike For Piece, Filippina: Perunggu
- AVC Tour Thailand : Perak
- AVC Tour Palembang : Emas
- Kualifikasi Olimpiade Zona Asia Tenggara : Perak
- PRAPON Jatim : Emas
-Kejurnas : Emas

2016 :
- PON Jabar : Emas
- Kualifikasi Olimpiade Zona Asian : Perak
-Kejurnas : Emas

2017 :
- AVC Tour Jepang : Perak
- South East Asian Championship Singapore : Emas
-Kejurnas : Emas

2018 :
- Asian Championship : Perunggu
- Asian Games : Perunggu
- Kejurnas : Emas

2019 :
- World Tour 1 Star Korea : Perunggu
- AVC Tour Taiwan : Perak
- SEA Games : Perak

(gaf/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads