Inspiratif, Kisah Atlet Angkat Besi Berhijab Pertama yang Bergelar Doktor
Gresnia Arela Febriani - wolipop
Rabu, 14 Agu 2019 13:04 WIB
Jakarta
-
Menjadi seorang wanita di bidang olahraga yang didominasi oleh pria tidaklah mudah. Terutama olahraga angkat besi (weight lifting) yang lebih mengutamakan kekuatan fisik. Akan tetapi, bukan berarti olahraga ini tidak bisa dilakoni oleh wanita. Hijabers Kulsoom Abdullah mendobrak dominasi ini.
Wanita muslim berdarah Pakistan-Amerika ini merupakan orang pertama yang mewakili Pakistan di kejuaraan dunia angkat besi pada 2011. Pada tahun yang sama dia juga mencetak sejarah dengan menjadi wanita berhijab pertama yang diizinkan berkompetisi setelah Federasi angkat besi internasional (IWF) memodifikasi aturan mereka untuk mengakomodasi permintaan Kulsoom memakai hijab dan busana tertutup saat berlomba.
Kulsoom telah menjadi atlet angkat besi yang berkompetisi di Olimpiade sejak 2010, setelah menjalani olahraga taekwondo. Perjalanannya untuk menuju kejuaraan dunia angkat besi, yang akan berlangsung di Thailand pada September mendatang tidaklah mudah.
Saat mengikuti kejuaraan angkat besi nasional pada di 2010, dia sempat ditolak karena mengenakan hijab. Tapi Kulsoom tidak mau menyerah begitu saja. Dia meminta aturan tersebut direvisi. Dan pada akhirnya di 2011, atlet berhijab itu bisa mengikuti kompetisi tersebut.
"Itu sangat mengecewakan dan mempengaruhi latihan saya, meskipun saya terbiasa dengan beberapa diskriminasi. Saya sudah berlatih dan berkompetisi di tingkat lokal, jadi saat terjadi (penolakan) saya sangat kecewa," katanya mengenang momen ketika dirinya ditolak mengikuti kompetisi.
Kulsoom beruntung saat penolakan terhadapnya terjadi, dia mendapat banyak dukungan. Hingga pada akhirnya International Weightlifting Federation merevisi aturan mereka setelah dia berjuang agar wanita berhijab bisa ikut berkompetisi.
Kulsoom ingat dirinya baru tertarik pada olahraga angkat besi saat lulus sekolah. Saat itu dia sebenarnya sedang menekuni olahraga Taekwondo hingga berhasil mendapatkan sabuk hitam.
"Untuk melengkapi olahragaku, saya mulai melatih daya tahan tubuh dan kekuatan otot. Pada saat itu sulit mencari contoh seorang wanita yang melakukan hal serupa jadi saya berlatih sendiri. Saya senang menjadi aktif dan ingin terus melatih kekuatan tubuh saya bahkan setelah menyelesaikan gelar PhD saya. Ini yang pada akhirnya menuntun saya pada dunia angkat besi," tuturnya panjang lebar.
Berhasil meraih gelar doktor dalam bidang teknik, tidak membuat Kolsoom lupa akan dunia angkat besi. Malah dia memilih menekuni angkat besi ketimbang menjalani karier sebagai doktor di bidang teknik. Beruntung keluarganya mendukung pilihannya.
Kolsoom meraih gelar PhD dari jurusan elektronika/teknik komputer Institut Teknologi Georgia. Dia mengakui tidaklah mudah untuk menjalani kuliah PhD sambil tetap menekuni olahraga angkat besi. Selain itu, dia juga kerap mendapat pertanyaan dari orang-orang saat dirinya yang memakai hijab, menjalani latihan.
"Saya biasanya ditanya apakah saya kepanasan karena menutupi kepala dengan hijab? Jawabannya adalah ya, saya biasanya kepanasan ketika musim panas dan tidak ada AC tapi di musim dingin saya merasa baik-baik saja," ucap Kulsoom kepada teman sesama gym-nya. (eny/eny)
Wanita muslim berdarah Pakistan-Amerika ini merupakan orang pertama yang mewakili Pakistan di kejuaraan dunia angkat besi pada 2011. Pada tahun yang sama dia juga mencetak sejarah dengan menjadi wanita berhijab pertama yang diizinkan berkompetisi setelah Federasi angkat besi internasional (IWF) memodifikasi aturan mereka untuk mengakomodasi permintaan Kulsoom memakai hijab dan busana tertutup saat berlomba.
Kulsoom telah menjadi atlet angkat besi yang berkompetisi di Olimpiade sejak 2010, setelah menjalani olahraga taekwondo. Perjalanannya untuk menuju kejuaraan dunia angkat besi, yang akan berlangsung di Thailand pada September mendatang tidaklah mudah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat mengikuti kejuaraan angkat besi nasional pada di 2010, dia sempat ditolak karena mengenakan hijab. Tapi Kulsoom tidak mau menyerah begitu saja. Dia meminta aturan tersebut direvisi. Dan pada akhirnya di 2011, atlet berhijab itu bisa mengikuti kompetisi tersebut.
Kulsoom Abdullah. Foto: Dok. Instagram @kbak76 |
"Itu sangat mengecewakan dan mempengaruhi latihan saya, meskipun saya terbiasa dengan beberapa diskriminasi. Saya sudah berlatih dan berkompetisi di tingkat lokal, jadi saat terjadi (penolakan) saya sangat kecewa," katanya mengenang momen ketika dirinya ditolak mengikuti kompetisi.
Kulsoom beruntung saat penolakan terhadapnya terjadi, dia mendapat banyak dukungan. Hingga pada akhirnya International Weightlifting Federation merevisi aturan mereka setelah dia berjuang agar wanita berhijab bisa ikut berkompetisi.
Kulsoom ingat dirinya baru tertarik pada olahraga angkat besi saat lulus sekolah. Saat itu dia sebenarnya sedang menekuni olahraga Taekwondo hingga berhasil mendapatkan sabuk hitam.
Kulsoom Abdullah. Foto: Istimewa/AP/Metro.co.uk |
"Untuk melengkapi olahragaku, saya mulai melatih daya tahan tubuh dan kekuatan otot. Pada saat itu sulit mencari contoh seorang wanita yang melakukan hal serupa jadi saya berlatih sendiri. Saya senang menjadi aktif dan ingin terus melatih kekuatan tubuh saya bahkan setelah menyelesaikan gelar PhD saya. Ini yang pada akhirnya menuntun saya pada dunia angkat besi," tuturnya panjang lebar.
Berhasil meraih gelar doktor dalam bidang teknik, tidak membuat Kolsoom lupa akan dunia angkat besi. Malah dia memilih menekuni angkat besi ketimbang menjalani karier sebagai doktor di bidang teknik. Beruntung keluarganya mendukung pilihannya.
Kolsoom meraih gelar PhD dari jurusan elektronika/teknik komputer Institut Teknologi Georgia. Dia mengakui tidaklah mudah untuk menjalani kuliah PhD sambil tetap menekuni olahraga angkat besi. Selain itu, dia juga kerap mendapat pertanyaan dari orang-orang saat dirinya yang memakai hijab, menjalani latihan.
"Saya biasanya ditanya apakah saya kepanasan karena menutupi kepala dengan hijab? Jawabannya adalah ya, saya biasanya kepanasan ketika musim panas dan tidak ada AC tapi di musim dingin saya merasa baik-baik saja," ucap Kulsoom kepada teman sesama gym-nya. (eny/eny)
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Home & Living
Tidak Perlu Repot Bawa Setrika Besar! Setrika Ini Harus Kamu Bawa saat Traveling
Health & Beauty
Bulu Mata Lentik Instan Tanpa Ribet! Cek 3 Produk Ini, Praktis untuk Pemula
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Kisah Wanita Dulu Kelaparan, Kini Pemilik 36 Agensi Model di Indonesia
Intimate Interview
Kisah Wanita Sarjana Peternakan Sukses Bangun Brand Busana dan Hijab Anak
Miss Universe Indonesia 2025
Profil Mahasiswi Kedokteran UI, Finalis Berhijab di Miss Universe Indonesia
Intimate Interview
Hijabers Ini Raup Omzet Ratusan Juta dari Bisnis Daster, Awalnya Jual Pulsa
Hijab Hunt
Kisah Inspiratif Nabila, Alumni Hijab Hunt Kini Jadi Desainer Modest Fashion
Most Popular
1
Potret Pacar yang Temani Scott McTominay di Napoli, Dijuluki 'Queen of Italy'
2
Viral Aksi Nekat Selingkuhan Panjat Dinding Apartemen Demi Hindari Istri Sah
3
Istri Digugat Cerai Karena Tolak Donorkan Hati Untuk Suami, Begini Endingnya
4
Toko Perhiasan The Palace Hadir di Papua, Buka Toko di Paragon Square Sorong
5
Tiffany SNSD & Byun Yo Han Ngaku Cinlok, Ungkap Rencana Soal Pernikahannya
MOST COMMENTED












































Kulsoom Abdullah. Foto: Dok. Instagram @kbak76
Kulsoom Abdullah. Foto: Istimewa/AP/Metro.co.uk