Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Sunsilk Hijab Hunt 2015

Ninda, Juara 2 Sunsilk Hijab Hunt yang Pernah 'Dipecat' karena Berhijab

Arina Yulistara - wolipop
Rabu, 08 Jul 2015 14:41 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Marwan/DetikForum
Jakarta -

Indonesia memiliki mayoritas masyarakat muslim terbanyak. Oleh sebab itu, hijab tidak menghalangi wanita muda Indonesia untuk beraktivitas. Namun di beberapa daerah rupanya hijab masih menjadi kendala untuk mereka bekerja. Hal tersebut dirasakan oleh juara dua Sunsilk Hijab Hunt 2015, Ninda Putri Laili. Bahkan Ninda mengatakan bahwa salah satu motivasinya mengikuti kontes unjuk bakat berskala nasional ini untuk membuktikan kepada masyarakat di daerah kalau wanita berhijab juga masih bisa berkarya.

"Salah satu motivasi aku ikut Sunsilk Hijab Hunt untuk menginspirasi muslimah muda terutama yang di daerah agar tetap berkarya dan menunjukkan kalau dengan hijab kita masih bisa berprestasi," tutur Ninda saat berbincang dengan Wolipop beberapa waktu lalu di Discovery Hotel, Ancol, Jakarta Utara.

Ninda kemudian menceritakan pengalaman tak menyenangkan yang menimpa dirinya pasca memutuskan konsisten berhijab. Wanita asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), ini mengaku awal mula berhijab sejak 2010 namun kala itu masih lepas-pasang karena faktor pekerjaan. Sejak lulus SMA hingga kuliah, Ninda sudah bekerja sebagai MC dan presenter di salah satu stasiun televisi Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ninda juga aktif dalam berbagai kegiatan seperti menyanyi di ragam acara serta modelling. Runner Up 1 Puteri Pariwisata Indonesia Berbakat ini kemudian memutuskan konsisten memakai jilbab di 2013. Saat itulah diskriminasi mulai dirasakan oleh wanita yang kini berusia 20 tahun itu. Ninda diberhentikan mendadak dari pekerjaannya sebagai penyiar televisi karena berhijab.

"Waktu itu kepala stasiunnya baru, beliau bilang kenapa Ninda pakai jilbab, lewat divisi penyiaran dia bilang 'kamu siarannya off dulu ya karena kita nggak menerima penyiar yang berhijab. Padahal aku sudah tujuh tahun di stasiun televisi itu, dari awal jadi presenter anak-anak kecil, naik ke remaja, terus jadi pembawa berita, aku kecewa waktu itu," cerita Ninda.

Selain diberhentikan dari pekerjaannya sebagai penyiar, Ninda berkali-kali ditolak menjadi MC hingga tak dihargai oleh beberapa pihak penyelenggara setelah berhijab. Ia merasa gelisah karena Ninda sangat ingin meringankan beban orangtua dengan penghasilannya.

Ninda pun mengaku sempat stres hingga ingin melepaskan jilbabnya. Namun niat itu ia urungkan kembali karena sang ibunda terus memberikan dukungan untuk tetap sukses walaupun sudah konsisten mengenakan hijab. Nasihat dan dukungan sang ibunda diakuinya cukup membuat wanita lulusan S1 Bahasa Inggris Universitas Mataram itu merasa lebih tegar menghadapi cobaan tersebut.

"Aku sempat mengeluh Lombok kan pulau seribu masjid, kenapa seperti ini? Biasanya malam tahun baru banyak job, tahun baru 2014 kosong sama sekali. Sempat menangis, stres, lepas nggak ya hijab ini karena kan penghasilanku buat bantu orangtua juga. Tapi Ummi selalu support aku hingga akhirnya aku ikhlas dan nggak mau buka lagi," papar wanita kelahiran 4 September itu.

Setelah mulai ikhlas memakai jilbab, Ninda mulai mengubah penampilan dengan mengkreasikan gaya jilbabnya. Ia belajar variasi gaya hijab dari beberapa fashion blogger serta selebriti Instagram. Ninda ingin menunjukkan kalau dengan berhijab masih bisa terlihat stylish dan modern.

Semenjak itu, satu per satu tawaran pekerjaan mulai menghampirinya. Bahkan menurutnya tawaran yang datang lebih banyak dari sebelum ia menggunakan jilbab. Ia mulai mendapatkan kesempatan membawakan acara untuk gubernur, fashion show busana muslim, hingga tawaran menjadi penyiar berita kembali datang kepadanya. Ia pun merasa bersyukur karena hijab memberikan rezeki berlimpah untuk si cantik asal Mataram itu.

"Justru setelah berhijab aku kebanjiran job, mulai dari benar-benar dikontrak jadi MC Gubernur, fashion show muslimah, dan ditarik kembali menjadi penyiar di stasiun televisi yang telah memberhentikan aku setelah vakum kurang lebih satu tahun," pungkasnya.

Kini Ninda tidak pernah lagi menanggalkan jilbabnya karena pekerjaan. Ia percaya rezeki tidak akan tertukar dan semua sudah ada yang mengaturnya. Ia hanya perlu berusaha dan terus berusaha. Ninda pun telah membuktikan bahwa dengan hijab ia masih bisa berprestasi dengan menjadi juara 2 Sunsilk Hijab Hunt 2015. Ninda berhak mendapatkan paket umrah gratis dan uang tunai senilai Rp 20 juta.

(aln/fer)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads