Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

<i>Intimate Interview</i>

Amena Khan, Hijabers Inggris yang Populerkan Tutorial Hijab di YouTube

Intan Kemala Sari - wolipop
Senin, 01 Jun 2015 16:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dok. Intan/Wolipop
Jakarta - Tak pernah terpikirkan oleh Amena Khan bahwa ia akan menjadi terkenal dan populer seperti sekarang. Ya, wanita asal Inggris ini mampu mencuri perhatian para hijabers di seluruh dunia lewat video-video yang diunggahnya di situs YouTube. Video yang dibuatnya ini didominasi oleh tutorial hijab, make-up, serta gaya hidup sehat yang diterapkannya.

Saat berkunjung ke Indonesia belum lama ini, Wolipop mendapat kesempatan untuk berbincang dengan wanita yang juga memiliki bisnis hijab tersebut. Berikut perbincangan Wolipop dengan Amena pada acara Sisterhood 2015 yang digelar di Kota Kasablanka, Sabtu (30/5/2015).

Wolipop (W): Sejak kapan Anda mulai membuat video dan bagaimana akhirnya Anda bisa terkenal di Youtube?

Amina (A): Pertamakali saya membuat video tutorial hijab pada Oktober 2009. Sebelumnya, saya adalah seorang guru sains yang mengajar di sekolah dasar selama beberapa tahun. Saat itu saya sedang berada dalam masa cuti melahirkan dan baru-baru saja mengenakan hijab, di situlah saya mulai membuat video pertamakali. Tujuan sebenarnya hanya ingin mencontohkan kakak ipar dan beberapa teman saya tentang bagaimana saya mengkreasikan hijab.

Tadinya saya ingin mengirim video tersebut melalui e-mail, tetapi ukurannya terlalu besar. Akhirnya saya upload ke YouTube dan memberikan tautannya kepada mereka. Dulu saya sama sekali tidak mengetahui apa itu fungsi YouTube selain hanya menonton video.

Ternyata, video saya ditonton oleh banyak wanita lainnya dan mereka mulai meminta saya untuk membuat video tutorial hijab. Saya rasa dari situ saya mulai dikenal banyak orang.

W: Apa yang melatar belakangi Anda untuk membuat video?

A: Ini adalah suatu hal yang sangat menarik minat saya. Bahkan waktu kecil, saya selalu bermain dengan kamera ayah saya dan mulai merekam apa saja, mulai dari tempat-tempat indah, atau pura-pura berakting di depan kamera. Saya baru menyadarinya hal tersebut setelah saya membuat video pertamakali.

Sejak saat itulah saya mulai rajin membuat video. Beruntungnya, saya termasuk orang yang cepat belajar tentang segala sesuatu. Jadi saya merekam, menyunting, hingga mengunggah video ke YouTube, semuanya saya kerjakan sendirian.

W: Dari mana Anda mendapat inspirasi untuk membuat video?

A: Terkadang saya mendapatkan inspirasi secara spontan dan langsung membuatnya saat itu juga. Tetapi ada kalanya saya hanya duduk dan berpikir tentang konsep video yang akan dibuat. Saya menunggu kesempatan dan waktu yang tepat untuk mengenalkannya kepada orang-orang.

Atau ketika saat membuat ulasan tentang suatu produk kecantikan, saya menunggu sampai produk tersebut mulai ramai diperbincangkan. Bahkan dulu, saya pernah membuat video komedi dan juga membaca puisi. Jadi saya membuat video berdasarkan apa yang menginspirasi saya.

W: Berapa lama waktu yang diperlukan untuk membuat sebuah video dan apakah hal tersebut tidak menganggu kebersamaan dengan keluarga?

A: Umumnya, mulai dari merekam, proses editing, hingga upload ke Youtube, kira-kira memakan waktu dua hari. Tetapi kadang untuk memikirkan konsepnya saja bisa sampai satu bulan. Menurut saya hal itu adalah sebuah proses kreatif. Saya merencanakan semuanya dari awal, bahkan saat melakukan tutorial make-up saya berpikir agar bisa lebih kreatif dalam membuat video. Saya sangat menikmati tahap-tahap tersebut sampai videonya selesai.

Sebenarnya saya memiliki banyak waktu luang, tetapi saya juga harus membagi waktu untuk keluarga. Jika sedang tidak membuat video, saya berada di rumah dan bermain dengan kedua anak saya. Jujur saya, waktu luang yang saya miliki sekarang lebih banyak dari pada saat saya masih mengajar. Jadi saya memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.

W: Apakah kesulitan yang Anda rasakan saat membuat video?

A: Dari semua proses yang ada, saya rasa yang paling sulit adalah konsisten terhadap jadwal yang sudah saya buat karena saya telah berkomitmen untuk mengunggah dua video setiap minggunya. Di samping membuat video, saya juga memiliki pekerjaan lain yaitu bisnis hijab dan sedang mengembangkan bisnis baru lagi.

Saya paham bahwa konsisten terhadap suatu hal sangat menyita waktu. Tetapi itu adalah hal yang harus dilalui dan dijadikan motivasi. Tidak ada orang yang datang dan membantu saya membuatkan video, hanya sayalah yang dapat mendorong diri saya sendiri. Selain itu, memiliki keluarga yang sangat mendukung menjadikan kesulitan tersebut tidak terlalu terasa. Tetapi tetap saja saya harus memiliki motivasi dari dalam diri.

Saya pernah merekam video pada saat saya tengah sakit, karena saya sudah berkomitmen untuk tetap membuatnya agar video tersebut bisa ditonton para wanita lainnya. Jadi saya rasa komitmen itu adalah kemampuan yang paling menantang.

W: Mulai terkenal setelah membuat tutorial hijab di YouTube, adakah pengalam berkesan yang Anda rasakan?

A: Ya, tentu ada. Titik balik terbesar dalam hidup saya adalah dua tahun lalu di bulan Ramadan. Saat itu ada salah satu stasiun televisi swasta di Inggris yang cukup terkenal datang meliput hijab yang saya rancang. Itu adalah pengalaman besar dalam hidup saya. Tak hanya saya menerima respon beragam yang sangat positif, tetapi juga efek yang saya terima setelah stasiun TV tersebut meliput bisnis yang saya geluti.

W: Berbicara tentang kegiatan selain membuat video, Anda menyebutkan bahwa ada bisnis yang juga digeluti. Bisakah Anda menceritakannya?

A: Saya memiliki bisnis hijab yang bernama hoojab. Pada dasarnya, hoojab adalah hooded hijab (hijab dengan tudung) yang saya desain pada saat awal mengenakan hijab. Dulu saya selalu berpikir bagaimana caranya saya mengkreasikan hijab saja. Kebetulan, saya memiliki mesin jahit di rumah dan mulai berinovasi menciptakan hoojab.

Setelah itu saya mulai membuat video tentang tutorial kreasi hoojab yang mengunggahnya ke YouTube. Banyak para wanita yang melihatnya dan tertarik. Mereka bertanya-tanya kepada saya di mana mereka bisa membelinya.

Hal inilah yang mengilhami saya untuk membangun bisnis hijab dengan nama Pearl Daisy. Saat ini saya memiliki delapan orang tim yang sudah memiliki tugasnya masing-masing, harapan saya bisa segera membuka cabang di Inggris dan juga negara lain.

W: Bagaimana tanggapan yang diberikan oleh para wanita setelah merilis hoojab tersebut?

A: Respon yang saya dapatkan sangat luar biasa. Saya sangat terkejut melihat antusias para wanita muslimah yang menyukai hoojab buatan saya. Respon itu bukan hanya didapat dari produk dirilis, tetapi juga dalam bentuk dukungan agar saya tidak kehabisan ide dalam merancang hoojab. Ditambah lagi dengan tutorial hoojab yang saya lakukan di YouTube, hal itu membuat saya bisa bekerjasama dengan brand-brand kecantikan dan kesehatan.

(int/fer)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads