Penelitian menunjukkan bahwa beberapa makanan dapat membantu mengurangi peradangan kronis. Yuk! Ketahui makanan anti-inflamasi yang baik dikonsumsi untuk kesehatan dalam jangka panjang
Peradangan atau inflamasi adalah respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Namun, jika terjadi secara terus-menerus dan dalam jangka panjang, kondisi ini justru bisa menjadi pemicu berbagai penyakit kronis seperti diabetes, jantung, hingga gangguan autoimun.
Sebaiknya pahami bagaimana cara mengelola inflamasi agar tubuh tetap sehat dan berfungsi optimal. Salah satu pendekatannya melalui pola makan. Apa yang kita konsumsi setiap hari ternyata memiliki dampak besar terhadap tingkat peradangan dalam tubuh.
Beberapa jenis makanan dapat memperparah inflamasi, sementara yang lain justru membantu meredakannya secara alami. Gaya hidup modern sering kali mendorong kita pada pilihan makanan cepat saji, tinggi gula, dan lemak tidak sehat, semuanya dapat memicu reaksi inflamasi.
Tanpa disadari, kebiasaan makanan bisa membuat tubuh bekerja lebih keras dan meningkatkan risiko gangguan kesehatan. Padahal, dengan sedikit perubahan pada pola makan, dampak negatif tersebut dapat dikurangi.
Makanan seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan rempah-rempah mengandung senyawa anti-inflamasi. Ini dapat membantu mengurangi peradangan.
Berikut adalah makanan anti-inflamasi yang baik dikonsumsi :
1. Beri
Beri adalah buah kecil yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral. Ada puluhan varietas. Beberapa yang paling umum termasuk stroberi, blueberry, raspberi, dan blackberry. Beri mengandung antioksidan yang disebut antosianin. Senyawa ini memiliki efek anti-inflamasi yang dapat mengurangi risiko penyakit.
Seperti dikutip Healthline, tinjauan penelitian tahun 2018 menunjukkan bahwa fitokimia yang ditemukan dalam beri dapat membantu menunda perkembangan dan progresi kanker. Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian, fitokimia tersebut dapat bermanfaat bagi imunoterapi.
2. Ikan Berlemak
Ikan berlemak merupakan sumber protein dan asam lemak omega-3 rantai panjang yang baik, asam eikosapentaenoat (EPA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA). Meskipun semua jenis ikan mengandung beberapa asam lemak omega-3, ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan makarel termasuk sumber terbaik.
EPA dan DHA membantu mengurangi peradangan, yang dapat menyebabkan kondisi kesehatan yang mungkin meliputi sindrom metabolik, penyakit jantung, diabetes, dan penyakit ginjal. Tubuh memetabolisme asam lemak ini menjadi senyawa yang disebut resolvin dan protectin, yang memiliki efek anti-inflamasi.
3. Brokoli
Penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi brokoli dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung dan kanker. Hal ini mungkin terkait dengan efek anti-inflamasi dari antioksidan yang dikandungnya.
Brokoli kaya akan sulforafan, antioksidan yang mengurangi peradangan dengan mengurangi kadar sitokin dan faktor nuklir kappa B (NF-κB). Ini merupakan molekul yang mendorong peradangan dalam tubuh.
4. Alpukat
Alpukat mengandung kalium, magnesium, serat, dan lemak tak jenuh tunggal yang menyehatkan jantung. Alpukat juga mengandung karotenoid dan tokoferol, yang dikaitkan dengan penurunan risiko kanker dan penyakit jantung.
Selain itu, satu senyawa dalam alpukat dapat mengurangi peradangan pada sel-sel kulit yang baru terbentuk. Dalam satu studi berkualitas tinggi yang melibatkan 51 orang dewasa dengan berat badan berlebih, mereka yang mengonsumsi alpukat selama 12 minggu mengalami penurunan penanda inflamasi interleukin 1 beta (IL-1β) dan CRP.
Simak Video "Video K-Talk: 'Fame' dalam Sudut Pandang RIIZE"
(agm/kik)