×
Ad

7 Golongan Orang yang Sebaiknya Menghindari Makan Durian, Meskipun Suka

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Jumat, 23 Mei 2025 05:00 WIB
Ilustrasi wanita makan durian. Foto: Shutterstock
Jakarta -

Durian dikenal sebagai 'raja buah' yang digemari banyak orang, terutama di Indonesia. Buah dengan aroma khas dan tajam ini memiliki rasa manis legit dengan tekstur creamy, membuatnya sulit ditolak.

Tak hanya lezat, durian juga kaya nutrisi. Dr. Huynh Tan Vu, spesialis senior dari University of Medicine and Pharmacy di Ho Chi Minh City, menyebut durian sebagai buah yang sarat vitamin dan mineral penting.

"Durian mengandung vitamin C, asam folat, vitamin B kompleks seperti tiamin, riboflavin, niasin, vitamin B6, serta vitamin A. Di dalamnya juga terdapat kalium, zat besi, kalsium, magnesium, natrium, zinc, hingga fosfor," jelasnya, seperti dikutip dari VNExpress.


Dengan kandungan gizi selengkap itu, durian dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, seperti meningkatkan daya tahan tubuh, membantu menetralisir radikal bebas, meredakan anemia hingga menunjang sistem pencernaan.

Buah dengan kulit berduri tajam ini juga dipercaya bisa membantu meredakan gejala radang sendi, gangguan tiroid, sakit kepala, hingga stres dan kecemasan. Kandungan antioksidannya juga disebut dapat meningkatkan kualitas kesuburan dan kesehatan seksual, baik pada pria maupun wanita.

Namun, tidak semua orang cocok menikmati durian secara bebas. Meski kaya nutrisi, durian bukanlah buah yang bisa dikonsumsi sembarangan oleh semua orang, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.

Ini orang-orang yang perlu membatasi atau mungkin menghindari makan durian:

1. Orang dengan Jerawat atau 'Panas Dalam'

Dalam pengobatan tradisional Timur, durian termasuk makanan yang bersifat 'panas' dan dapat meningkatkan suhu tubuh.
"Kalau seseorang sedang mengalami jerawat meradang atau kondisi peradangan lainnya, sebaiknya hindari durian karena bisa memperburuk gejala," ujar Dr. Huynh.

2. Ibu Hamil

Meski tidak dilarang sepenuhnya, ibu hamil perlu berhati-hati. Kandungan gula pada durian cukup tinggi, dan sifat 'panas'-nya bisa menimbulkan perut kembung atau gangguan pencernaan. Konsumsi secukupnya dan konsultasikan terlebih dulu dengan dokter kandungan.

3. Penderita Flu, Radang Tenggorokan, atau Sembelit

Karena bersifat memproduksi lendir, durian tidak disarankan bagi yang sedang pilek, batuk, atau memiliki sensitivitas pernapasan.Sementara itu, bagi yang sering mengalami sembelit atau ambeien, durian bisa memperburuk kondisi karena mengandung serat yang sulit dicerna, terutama jika tubuh tidak cukup minum air putih.

4. Penderita Diabetes, Obesitas, dan Hipertensi

Durian memiliki indeks glikemik tinggi (hingga 70%) dan padat kalori. Ini bisa memicu lonjakan kadar gula darah.
"Pasien dengan diabetes, obesitas, tekanan darah tinggi, atau kolesterol tinggi sebaiknya membatasi konsumsi durian agar kondisi tidak semakin parah," kata Dr. Huynh.

5. Penderita Gangguan Ginjal dan Jantung

Durian mengandung kalium yang tinggi. Bagi penderita gagal ginjal atau gangguan jantung, ini bisa berisiko karena ginjal yang tidak optimal tidak mampu mengeluarkan kelebihan kalium dari tubuh, sehingga dapat memicu aritmia atau serangan jantung mendadak.

6. Lansia dan Penderita Infeksi atau Masalah Reproduksi

Orang yang mengalami infeksi atau memiliki masalah reproduksi, seperti tumor ginekologis atau pembesaran prostat, sebaiknya tidak mengonsumsi durian. Kandungan selulosa durian juga bisa memicu sumbatan di saluran cerna, yang berisiko terutama pada lansia dengan sistem pencernaan yang lemah.

7. Mereka yang Sedang Diet Menurunkan Berat Badan

Durian memang bebas dari kolesterol jahat dan lemak trans, tapi kalorinya sangat tinggi.Satu kilogram durian mengandung sekitar 1.350 kalori, hampir setara kebutuhan kalori harian orang dewasa.Sebagai gambaran, satu butir kecil durian (40 gram) mengandung 56 kalori, sementara butiran besar (80 gram) bisa mencapai 113 kalori.

Jika sedang diet, batasi konsumsi maksimal 2-3 butir per hari (setara 168-339 kalori) saja dan tidak lebih dari 1-2 kali seminggu agar tetap dalam batas aman.



Simak Video "Video: Berat Badan Hanya 22 Kg, Wanita Ini Meninggal Usai Diet Ekstrem"

(hst/hst)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork