Yoghurt dikenal sebagai makanan probiotik yang berkhasiat menjaga kesehatan pencernaan. Penelitian terbaru ini semakin memperkuat alasan kenapa kamu sebaiknya rutin mengonsumsi makanan hasil fermentasi susu ini setiap hari.
Dokter spesialis kanker Profesor Justin Stebbing menyatakan bahwa makan yoghurt bisa menurunkan risiko kanker usus besar. Menurut penelitian, yoghurt mengandung jenis bakteri yang memiliki efek mencegah tumor berkembang menjadi kanker.
Nama bakteri yang dimaksud adalah Bifidobacterium. Ini adalah jenis bakteri dalam usus yang membantu mencerna serat sekaligus menangkal infeksi.
Seperti dilansir Female First, Bifidobacterium terbukti bisa mengurangi risiko terkena kanker hingga 20 persen.
Berdasarkan studi yang dilakukan pada Februari 2025, responden yang makan sedikitnya dua cangkir yoghurt (500 gram) setiap minggu selama 30 tahun, seperlima lebih kecil kemungkinannya terkena kanker usus.
"Bukti menunjukkan bahwa konsumsi yoghurt secara teratur mungkin memiliki efek perlindungan terhadap beberapa bentuk kanker (usus) agresif," tutur profesor ilmu biomedical di Anglia Ruskin University, Cambridge, Inggris, ini.
Namun perlu diingat, tidak semua yoghurt memberikan manfaat yang sama. Proses fermentasi yang berbeda dapat menghasilkan kadar bakteri baik yang berbeda pula.
"Jadi carilah yoghurt dengan kultur hidup," kata Prof Justin.
Dia menambahkan bahwa jenis yoghurt tawar, tanpa pemanis, dan berlemak cenderung lebih tinggi kandungan proteinnya. Yoghurt ini juga lebih rendah gula dan zat aditif.
Pastikan juga yoghurt disimpan dengan tepat agar bakteri baik di dalamnya tidak rusak. Yoghurt harus diletakkan dalam lemari es dengan suhu di bawah 4 derajat Celcius, dalam wadah tertutup rapat dan bagian belakang kulkas yang jauh dari pintu.
Simak Video "Video: Ekspresi Ahn Bo Hyun-Lee Joo Been di Still Cut Drakor 'Spring Fever'"
(hst/eny)