×
Ad

Puasa Turun Berat Badan, Tapi Naik Usai Lebaran? Ini Cara Menghindarinya

Arina Yulistara - wolipop
Rabu, 02 Apr 2025 15:00 WIB
Halaman ke 1 dari 2
Jakarta -

Kamu suka bingung berat badan bisa turun saat puasa namun melesat naik ketika Lebaran? Ini alasan berat badan naik ketika Lebaran dan cara menghindarinya.

Bulan Ramadhan seringkali menjadi momen bagi banyak orang untuk menurunkan berat badan. Dengan pola makan yang terbatas hanya pada waktu sahur dan berbuka, banyak yang mengalami penurunan berat badan selama berpuasa.


Sayangnya kondisi ini sering kali tidak bertahan lama. Setelah Lebaran, banyak orang justru mengalami lonjakan berat badan yang signifikan. Lantas, apa penyebabnya?

Mari bahas mengenai fenomena banyak orang turun berat badan saat puasa namun naik lagi usai Lebaran berikut cara menghindarinya.

Penyebab Puasa Turun Berat Badan tapi Naik Usai Lebaran

Ilustrasi Makan saat Lebaran Foto: Istimewa

1. Yoyo diet

Fenomena ini dikenal sebagai yoyo diet, yaitu perubahan berat badan yang fluktuatif dalam waktu singkat. Ahli gizi Mochamad Aldis Rusliadi, SKM, menjelaskan bahwa selama puasa, berat badan bisa turun bukan karena hilangnya lemak, melainkan massa otot yang berkurang akibat kurangnya asupan energi.

"Yang sering dilupakan adalah berat badan saat puasa turun bukan karena massa lemak yang turun melainkan massa otot. Pada saat puasa karena tidak makan maka cadangan makanan diambil dari massa otot. Oleh sebab itu, saat puasa harusnya diimbangi dengan berolahraga," papar Aldis dilansir dari detikHealth.

2. Konsumsi makanan tinggi kalori

Saat Lebaran, hidangan khas seperti ketupat, rendang, opor, serta aneka kue dan minuman manis menjadi sajian utama. Sayangnya, kebiasaan makan berlebihan ini memicu lonjakan kalori yang lebih besar dari yang dibutuhkan tubuh.

Jika tidak dikendalikan, kondisi ini dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit metabolik lainnya.

3. 'Balas dendam' setelah puasa sebulan

Dokter gizi dari RS Pertamina, dr Titi Sekarindah, MS, SpGK, menambahkan bahwa selama Ramadhan, tubuh terbiasa dengan asupan kalori yang lebih sedikit sehingga metabolisme melambat. Ketika Lebaran tiba dan makanan melimpah, tubuh yang sebelumnya beradaptasi dengan kalori rendah justru menyimpan kelebihan energi dalam bentuk lemak.

Orang jadi cenderung 'balas dendam' setelah Lebaran karena makanan melimpah. Ditambah lagi dengan minimnya aktivitas fisik setelah Lebaran, maka kenaikan berat badan menjadi tak terhindarkan.

"Saat lebaran orang sering balas dendam karena tidak mengonsumsi banyak makanan selama bulan. Itulah kenapa berat badan kerap naik pascapuasa," jelas dr Titi.

3. Shock glucose

Makan banyak saat Lebaran bisa menyebabkan shock glucose. Ini bisa membuat tubuh menjadi kaget karena berkurangnya lemak dan gula selama puasa.

Sementara ketika Lebaran, langsung makan banyak gula dan lemak dalam waktu singkat. Tentu bisa menyebabkan gangguan pada tubuh sehingga tidak bisa merespon makan dengan normal, pada akhirnya berat badan naik.

4. Kurangnya aktivitas fisik

Ilustrasi wanita olahraga. Foto: Getty Images/ciricvelibor

Selama Ramadhan, banyak orang mengurangi aktivitas fisik karena perubahan pola makan dan waktu istirahat. Setelah Lebaran, kebiasaan ini sering berlanjut sehingga tubuh tidak membakar cukup kalori.

"Karena saat bulan puasa orang-orang cenderung mengurangi beberapa aktivitas nya dan kecenderungan tidur setelah sahur, konsumsi manis, dan makanan tinggi lemak, kurang tidur menyebabkan metabolisme kurang baik," papar dr Yunita Indah Dewi, SpPD, dokter spesialis penyakit dalam.

5. Perubahan metabolisme

Saat puasa, tubuh menyesuaikan diri dengan pola makan yang lebih sedikit. Ketika asupan makanan tiba-tiba meningkat drastis setelah Lebaran, tubuh tidak mampu membakar kalori secara efisien sehingga lemak lebih mudah tersimpan.



Simak Video "Video: Cerita Badriyah Afiff Turunkan Berat Badan hingga 20 Kg"

(eny/eny)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork