Dampak Positif Puasa Menurut Sains, Ini yang Terjadi pada Tubuh

Selain memiliki makna spiritual yang mendalam, puasa juga memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh. Berbagai penelitian ilmiah menunjukkan bahwa puasa dapat mempengaruhi metabolisme, hormon, serta memperbaiki sel-sel tubuh.

1. Pembakaran Lemak yang Lebih Efektif

Selama berpuasa, tubuh mengalami perubahan metabolisme yang signifikan. Tubuh beralih dari penggunaan glukosa sebagai sumber energi utama menjadi membakar lemak yang tersimpan di hati dan otot. Seperti dikutip dari Only My Health, dari sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Research in Medical Sciences, puasa Ramadan dapat meningkatkan pembakaran lemak dan produksi keton yang memberikan energi bagi jaringan tubuh, termasuk otak. Dengan demikian, puasa dapat membantu menurunkan berat badan jika dikombinasikan dengan pola makan yang sehat saat sahur dan berbuka.

Baca Juga :40 Ucapan Marhaban Ya Ramadhan yang Penuh Doa untuk Menyambut Puasa 2025

2. Peningkatan Sensitivitas Insulin

"Puasa dapat meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga sel-sel dapat merespons insulin dengan lebih baik dan mengatur kadar gula darah secara lebih efektif," jelas Jinal Patel, seorang ahli gizi dari Zynova Shalby Hospital.

Puasa dapat membantu penderita diabetes atau mereka yang memiliki resistensi insulin untuk mengelola kadar gula darah dengan lebih baik. Namun, konsultasi dengan dokter tetap diperlukan bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu sebelum menjalani puasa.

3. Regulasi Hormon

Puasa dapat mempengaruhi berbagai hormon dalam tubuh, termasuk insulin, glukagon, kortisol, dan hormon pertumbuhan. Hormon-hormon ini berperan dalam mengatur metabolisme, menjaga keseimbangan energi, dan mempertahankan massa otot. Misalnya, hormon pertumbuhan meningkat selama puasa dan berkontribusi pada perbaikan jaringan serta pembakaran lemak yang lebih efisien.

Ilustrasi buka puasa Foto: Getty Images/ferlistockphoto

4. Proses Perbaikan Sel

Salah satu manfaat terbesar puasa adalah aktivasi proses autophagy, yaitu mekanisme seluler yang membersihkan komponen sel yang rusak atau tidak berfungsi. Penelitian yang dilakukan oleh Yoshinori Ohsumi, pemenang Hadiah Nobel dalam bidang kedokteran, menunjukkan bahwa autophagy berperan penting dalam memperlambat penuaan dan mencegah berbagai penyakit degeneratif, seperti Alzheimer dan kanker.

""Hal ini dapat meningkatkan kesehatan sel secara keseluruhan dan umur panjang," ungkap Patel.

5. Manfaat untuk Kesehatan Jantung

Puasa juga berdampak positif pada kesehatan kardiovaskular. Studi yang diterbitkan oleh American Heart Association menemukan bahwa puasa Ramadan dapat menurunkan tekanan darah hingga 3-7 poin, mengurangi peradangan, serta memperbaiki profil lipid dalam darah. Dengan pola makan yang tepat saat berbuka dan sahur, risiko penyakit jantung dapat berkurang secara signifikan.

6 Peningkatan Fungsi Otak

Puasa dapat meningkatkan produksi brain-derived neurotrophic factor (BDNF), yaitu protein yang mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup neuron. Menurut Patel, peningkatan BDNF dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif, melindungi otak dari penyakit neurodegeneratif, serta meningkatkan fokus dan daya ingat.

Tips Menjalani Puasa yang Sehat

Meski puasa memiliki banyak manfaat kesehatan, penting untuk menjaga pola makan dan hidrasi agar tubuh tetap berfungsi optimal. Berikut beberapa tips untuk menjalani puasa dengan sehat:

1. Perhatikan Asupan Cairan: Pastikan untuk minum air yang cukup selama waktu berbuka dan sahur untuk menghindari dehidrasi.

2. Konsumsi Makanan Seimbang: Pilih makanan yang mengandung protein, lemak sehat, dan karbohidrat kompleks untuk menjaga energi sepanjang hari.

3. Hindari Makanan Berlebihan: Mengonsumsi makanan berlebihan saat berbuka dapat membebani sistem pencernaan dan menghambat manfaat puasa.

4. Tidur yang Cukup: Pastikan tubuh mendapatkan waktu istirahat yang cukup agar tetap bugar selama berpuasa.