Berita kematian Ratu Elizabeth II dua hari terakhir menyita perhatian dunia. Tak sekadar jadi berita utama, kabar tersebut juga membuat banyak orang ikut bersedih meski hanya mengenal sosoknya dari layar. Psikoterapis pun mengungkap alasan di baliknya. Dikatakan jika sosok mendiang ratu mengingatkan kita akan sosok nenek.
Kepergian Ratu Elizabeth II masih jadi perbincangan. Di media sosial, banyak orang mengaku ikut terpengaruh dan menangis karena berita tersebut. "Mengapa aku terpengaruh dengan kematian Ratu? Jujur aku tidak bisa berhenti menangis?" "Mengapa aku sangat emosional aku menangis saat minum kopi?" "Aku tidak mengerti mengapa aku menangis," tulis netizen.
Di Inggris sendiri banyak orang menunjukkan kesedihan mereka dan menangis di jalanan. Tak sedikit orang yang berkumpul di depan Istana Buckingham untuk menaruh bunga dan berduka untuk keluarga kerajaan. Orang-orang tersebut mungkin saja belum pernah bertemu atau tidak terlalu mengenal Ratu Elizabeth. Psikoterapis Jade Thomas mengatakan hal itu terjadi karena mereka teringat akan orang-orang tercinta.
"Orang-orang mungkin punya reaksi personal dengan meninggalnya Ratu karena kesedihan kolektif bisa memicu rasa berkabung dari orang-orang tercinta, misalnya orang tua atau kakek nenek," kata pakar psikologi yang dari Private Therapy Clinic di Inggris tersebut kepada Daily Mail.
"Banyak orang mengatakan Ratu terasa seperti sosok ibu atau nenek bangsa dan orang Inggris. Kita sering merasa terlindungi dengan adanya sosok orang tua dan menjadikan mereka panutan karena mereka berbagi pengetahuan dan kebijaksanaan hidup.
"Ini mencerminkan banyak perasaan dari orang-orang yang bersedih untuk Ratu Elizabeth II dan mengapa kematiannya bisa memicu banyak emosi personal," tambah Jade.
Meski tidak kenal bahkan tidak pernah bertemu, dikatakan wajar kalau kita ikut bersedih karena kematian Ratu Elizabeth II merupakan duka kolektif. Menurut Sharon Jenkins selaku konselor, kesedihan bisa berupa banyak hal.
"Duka tidak hanya untuk mereka yang kenal dengan orang yang meninggal itu secara pribadi. Dan semua orang bereaksi terhadap kesedihan dengan cara yang berbeda. Untuk beberapa orang, Ratu adalah figur ibu jadi aku bisa bayangkan jutaan orang di dunia akn sedih dengan hilangnya sosok pemimpin wanita dan teringat ibu mereka," kata Sharon.
(ami/ami)