Foto: Gaya Menpar RI Temani Brigitte Macron di Borobudur, Elegan Berkain Batik
Daniel Ngantung - wolipop
Sabtu, 31 Mei 2025 22:00 WIB
tautan telah disalin
Anda menyukai artikel ini
Artikel disimpan
Magelang - Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana tampil elegan dengan kain batik saat mendampingi Ibu Negara Prancis Brigitte Macron di Borobodur. Berikut potretnya.
Dikenal sebagai menteri yang konsisten mengusung busana lokal dalam setiap kesempatan resmi, Widiyanti kembali menegaskan perannya sebagai duta budaya melalui pilihan busana. Ia memadukan kesederhanaan modern dengan kekayaan wastra Indonesia di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, ketika menyambut Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte Macron, baru-baru ini. (Foto: Instagram/@widi.wardhana)
Dalam kunjungan ke situs warisan dunia UNESCO ini, Menteri Widiyanti tampil dalam balutan kemeja putih berpotongan tailored dengan kerah tinggi bergaya klasik, yang dipadukan dengan kain batik tulis motif kontemporer berwarna earthy toneβkombinasi cokelat, hijau daun, dan krem. (Foto: Instagram/@widi.wardhana)
Potongan kain lilit tersebut tidak hanya mencerminkan kecintaan pada budaya lokal, tetapi juga menyiratkan pemahaman mendalam akan diplomasi yang simbolis, yakni busana sebagai narasi identitas dan kebangsaan. (Foto: Instagram/@widi.wardhana)
Kain batik yang dikenakan tampaknya berasal dari perajin eksklusif dengan sentuhan teknik pewarnaan alam. Motifnya memadukan unsur parang dan flora, seolah mengartikulasikan keseimbangan antara kekuatan dan kelembutan, presentasi yang selaras dengan persona publik Widiyanti sebagai perempuan pemimpin yang tangguh namun anggun. (Foto: Dok. Birkom Kemenpar)
Widiyanti mengenakan anting emas berdesain bunga yang cukup besar, memberikan aksen etnik namun tetap modern. Bros pin emas bergambar Garuda di dada kiri mengukuhkan posisi resmi kenegaraan, sembari tetap menjadi detail visual yang harmonis dengan keseluruhan tampilan. (Foto: Dok. Birkom Kemenpar)
Sepatu hak pendek berwarna nude dengan ujung runcing memperpanjang siluet tubuh tanpa mengalihkan perhatian dari busana utama. Rambutnya ditata rapi dengan gaya sleek ponytail, menambah kesan profesional dan sophisticated. (Foto: Instagram/@widi.wardhana)
Sementara Brigitte Macron tampil dalam setelan jas dan celana berwarna baby blue yang minimalis dan modern khas gaya Parisian chic, kontras ini justru menjadi momen visual yang menarik. Widiyanti berdiri sebagai representasi budaya Asia Tenggara yang kaya dan tekstural, sementara Brigitte membawa kesan sleek Eropa Barat. (Foto: Dok. Birkom Kemenpar)
Keduanya memperlihatkan bagaimana dua pendekatan gaya yang berbeda bisa berdialog secara harmonis dalam bingkai diplomasi budaya. Konsistensi Menteri Widiyanti dalam memakai busana berbasis wastra Indonesia bukan sekadar pilihan estetika, tetapi juga strategi soft diplomacy yang efektif. Dalam konteks kunjungan pejabat asing ke situs budaya seperti Borobudur, penggunaan batik tulis oleh pejabat tinggi negara adalah bentuk penghormatan terhadap warisan, sekaligus sinyal kuat bahwa Indonesia menyambut tamu dengan identitasnya yang otentik. (Foto: Dok. Birkom Kemenpar)