Ini Keistimewaan Tenun Donggala yang Para Perajinnya Kini Jadi Korban Gempa

Inilah penampakan tenun donggala, salah satu kerajinan tangan khas perajin Sulawesi Tengah. Foto ini didapat dari desainer Didiet Maulana yang pada Agustus lalu bertemu langsung dengan para perajin tenun donggala. Melalui Kementerian Perindustrian, Didet diminta untuk melakukan pembinaan bagi perajin tenun donggala, murid SMK, dan desainer lokal. (Foto: @bernardopictura via Didiet Maulana)

"Keistimewaan dari tenun ini, warnanya yang lembut serta motif-motifnya yang terinspirasi dari aset budaya setempat," ungkap Didiet kepada Wolipop, Minggu (30/9/2018). Salah satunya, bunga atau "bomba". Jajanan pasar khas Palu juga diaplikasikan sebagai motif tenun donggala. (Foto: @bernardopictura via Didiet Maulana)

Menariknya, tenun donggala yang terbuat dari benang sutra ini juga dihiasi aksen keemasan yang meninggalkan kesan mewah. Lama pembuatan tenun donggala bervariasi, tergantung bentuk motifnya. Ada yang dalam harian, bahkan bisa pula hingga berbulan-bulan. (Foto: Instagram/@didietmaulana)

Kebanyakan para perajin adalah ibu-ibu rumah tangga yang kebanyakan sudah berusia lanjut. Jumlahnya diperkirakan mencapai 60 perajin. Didiet mengatakan, butuh regenerasi perajin agar tenun donggala tetap terlestarikan. "Regenerasi perajin tenun selalu menjadi tantangan di semua daerah," kata desainer yang konsisten mengangkat wastra Nusantara lewat label IKAT Indonesia. (Foto: Instagram/@didietmaulana)

Terlepas dari keindahannya, tenun donggala juga terkendala masalah bahan baku. "Harga bahan baku masih cukup mahal. Jadi kami mengusulkan untuk kerja sama dengan koperasi demi menekan biaya produksi," tambah Didiet. (Foto: Instagram/@didietmaulana)

Seharusnya, Didiet berada di Palu, Sulawesi Tengah, pekan ini dalam rangka peragaan busana yang menampilkan karya perajin tenun donggala dan desainer binaannya. Namun, gelaran yang diinisiasi oleh istri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mufida Kalla, terpaksa batal karena bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. (Foto: Mohammad Abduh/Wolipop)

Bencana dahsyat tersebut juga merenggut nyawa seorang rekan kerjanya, Kepala Balai Coklat dan Kemesan Kementerian Perindustrian Evi Marwati (berjilbab di pojok kiri pada foto ini). Evi selama ini yang membantu Didiet selama pembinaan dan persiapan proyek peragaan busana di Palu. (Foto: @bernardopictura via Didiet Maulana)

Didiet berfoto bersama para perajin tenun donggala. Saat ini, ia masih berusaha mengontak sejumlah perajin dan desainer lokal yang sempat dibinanya. Selain mendoakan keselamatan mereka, ia juga berharap tenun donggala tak punah akibat bencana gempa dan tsunami ini. "Untuk urusan rehabilitasi dan pelestarian tenun pascabencana, aku pasti akan siap membantu," kata Didiet. (Foto: @bernardopictura via Didiet Maulana)