8 Potret Erica Robin, Miss Universe Pakistan yang Tak Diakui Negaranya

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop

Rabu, 20 Sep 2023 07:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Jakarta - Erica Robin dinobatkan sebagai Miss Universe Pakistan pertama. Tapi kemenangannya menimbulkan kontroversi bahkan dikecam pemerintah. Ini sosoknya.

Erica Robin merupakan wanita kelahiran Karachi, kota terbesa di Pakistan. Dia datang dari keluarga penganut agama Kristen. Foto: Instagram/@ericarobin_official

Memiliki tinggi badan 178 cm, wanita 24 tahun ini menjalani profesi sebagai model sejak Januari 2020 dan berpartisipasi dalam sejumlah fashion show, pemotretan majalah dan iklan. Foto: Instagram/@ericarobin_official

Erica mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri Perdagangan dan Ekonomi di Karachi, Pakistan. Foto: Instagram/@ericarobin_official

Pada 14 September 2023, Erica Robin menjadi Miss Universe Pakistan Pertama dalam kompetisi yang dihelat di Brennia Kottefaru Resort di Raa Atoll, Maldives. Foto: Instagram/@ericarobin_official

Terpilih dari 200 pelamar, Erica lolos sebagai finalis dan berkompetisi dengan empat orang lainnya, sebelum akhirnya dikobatkan sebagai pemenang Miss Universe Pakistan. Foto: Instagram/@ericarobin_official

“Saya merasa terhormat menjadi Miss Universe Pakistan pertama saya ingin menonjolkan keindahan Pakistan. Kami memiliki budaya indah yang tidak diekspos media. Orang Pakistan sangat baik, murah hati, dan ramah,” ujarnya seperti dilansir Sputnik India. Foto: Instagram/@ericarobin_official

Erica Robin dijadwalkan mewakili negaranya di tingkat global Miss Universe 2023 yang akan digelar di El Salvador pada November ini. Namun kontroversi mewarnai keikutsertaan nya di kontes kecantikan bertaraf internasional tersebut. Pakistan tidak mengakui titel Erica sebagai Miss Universe Pakistan, sebab acara tersebut digelar tanpa seizin pemerintah. Foto: Instagram/@ericarobin_official

Seperti dikutip dari Sputnik News, Perdana Menteri Sementara Pakistan Anwaar-Ul-Haq Kakar telah meminta kantor luar negeri untuk menyelidiki situasi ini. Dia menyebut kontes itu sebagai “tindakan memalukan” dan “penghinaan serta eksploitasi terhadap perempuan Pakistan." Foto: Instagram