Mengenal 10 Perawatan Kulit Berjerawat, dari yang Jadul Sampai Modern
Hestianingsih - wolipop
Senin, 07 Mei 2018 13:06 WIB
tautan telah disalin
Anda menyukai artikel ini
Artikel disimpan
Jakarta - Jerawat selalu jadi masalah kulit menjengkelkan. Teknologi terkini pun dikembangkan guna membasminya. Tapi tahukah kamu bagaimana orang dulu mengatasi jerawat?
Seperti dikutip dari Allure, pada 1920-an dikenal Cryoslush, yakni perawatan membasmi jerawat menggunakan biang es atau dry ice. Biang es yang diterapkan pada wajah akan mengelupaskan kulit dan membekukan jerawat. Perawatan ini juga dipercaya bisa mencegah terbentuknya bopeng pada wajah akibat jerawat. Foto: Thinkstock
Obat salep mengandung benzoyl peroxide populer sebagai pembasmi jerawat pada 1930-an. Hingga kini, bahan tersebut masih digunakan sebagai perawatan kulit berjerawat biasanya dalam bentuk salep, krim atau gel. Benzoyl peroxide berfungsi membunuh bakteri penyebab jerawat secara cepat. Tapi pada beberapa orang dengan kulit sensitif, bahan kimia ini bisa menyebabkan kekeringan, kulit terkelupas hingga merah-merah. Foto: istimewa
Maju ke 1940-an, penyinaran dengan lampu UV disebut-sebut sebagai keajaiban untuk para penderita kulit berjerawat. Penyinaran kulit dengan UV sangat populer di akhir masa Perang Dunia II hingga 1960-an. Panas dari sinar UV dipercaya bisa membunuh bakteri penyebab jerawat. Namun belakangan, penelitian menunjukkan kalau terpapar sinar UV terlalu sering bisa memicu kanker kulit. Foto: istimewa
Pada 1950-an, penggunaan antibiotik mulai dipercaya orang bisa merawat kulit berjerawat. Minum pil atau kapsul antibiotik masih digunakan sampai sekarang, namun para dokter memperingatkan, penggunaan antibiotik dalam jangka panjang bisa membuat bakteri penyebab jerawat menjadi kebal. Foto: Thinkstock
Steamer atau mesin uap muncul di awal 1960-an sebagai cara lain untuk menghilangkan jerawat. Steamer yang bisa digunakan di rumah ini berfungsi melembapkan kulit, membuka pori-pori sehingga menghilangkan penyumbatan pada kulit yang menyebabkan jerawat. Foto: Thinkstock
Melaju di 1970-an, ditemukanlah Retin-A, vitamin A topikal (digunakan dengan cara dioles). Retin-A terbukti secara ilmiah menjadi salah satu metode menghilangkan jerawat paling efektif. Bahan aktif ini juga masih digunakan sampai sekarang. Namun pemakaian Retin-A yang terlalu intens bisa menyebabkan kulit kering dan terkelupas. Disarankan memakai Retin-A hanya pada malam hari. Foto: Thinkstock
Accutane, disetujui FDA sebagai obat jerawat yang aman pada 1982. Accutane merupakan jenis lain vitamin A, yang biasanya dikonsumsi dalam bentuk pil. Namun belakangan diketahui efek samping Accutane bisa menyebabkan kulit jadi sangat kering, mengganggu kesehatan pencernaan bahkan meningkatkan risiko keguguran. Oleh sebab itu Accutane tidak dianjurkan pada ibu hamil atau yang sedang dalam program punya anak. Foto: istimewa
Pada era 1990-an, produk-produk perawatan jerawat mulai bervariasi. Mulai dari krim, gel, scrub hingga sabun muka anti jerawat. Hadir pula plester pengangkat komedo dan makeup yang diklaim mengandung bahan aktif untuk mengobati jerawat.Β Foto: Thinkstock
Awal 2000-an, hadir teknologi yang makin canggih untuk membasmi jerawat, seperti yang kita ketahui saat ini. Perawatan mulai dari facial, ekstraksi komedo dan jerawat, hingga suntik kortikosteroid untuk mengempiskan jerawat meradang dan bernanah.Β Foto: Thinkstock
Melaju ke 2010 sampai sekarang, produk perawatan jerawat makin canggih dan beragam jenisnya. Mulai dari masker jerawat, plester jerawat, facial oil, mikrodermabrasi hingga acne peeling. Foto: Thinkstock