Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Brand Fashion Rick Owens Setop Pakai Bulu Hewan Usai Didemo Berhari-hari

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Rabu, 17 Des 2025 19:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Pameran Fashion Rick Owens Temple of Love
Pameran Fashion Rick Owens 'Temple of Love'. Foto: Daniel Ngantung/detikcom
Jakarta -

Beberapa tahun terakhir, semakin banyak rumah mode yang meninggalkan penggunaan bulu hewan asli untuk koleksinya. Sebut saja konglomerat fashion seperti LVMH dan Kering, hingga label mewah Chanel dan Burberry, yang sudah lebih dulu mengambil langkah ini.

Namun, masih ada sejumlah brand yang bertahan dengan praktik lama tersebut-dan kini mulai mendapat sorotan tajam.

Koalisi penghapus perdagangan bulu hewan, Coalition to Abolish the Fur Trade (CAFT), telah lama menekan berbagai merek lewat aksi protes dan kampanye publik agar berhenti menggunakan bulu hewan sebagai material busana maupun aksesori.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam aksi terbarunya, CAFT menggelar protes terarah selama lima hari yang berujung pada komitmen brand Rick Owens dan perusahaan induknya, Owenscorp, untuk tidak lagi menggunakan bulu hewan di koleksi mendatang.

Sebagai langkah awal, Rick Owens juga menarik tas berbahan bulu cerpelai dan berang-berang dari toko daring resminya. Kebijakan bebas bulu ini dikonfirmasi melalui email dari tim Corporate Social Responsibility Owenscorp kepada CAFT, sekaligus diperkuat dengan pernyataan baru di laman 'Eco Aware, situs resmi brand tersebut.

ADVERTISEMENT

Dalam pernyataannya seperti dilansir Hypebae, pihak Rick Owens menuliskan, "Dalam satu dekade terakhir, kami telah mengurangi dan pada akhirnya menghentikan produksi bulu. Ke depan, kami tidak akan lagi memproduksi produk berbahan bulu hewan."

Komitmen ini muncul tak lama setelah CAFT meluncurkan kampanye pada 10 Desember, disusul aksi protes di London, Los Angeles, dan New York. Dalam rangkaian aksi tersebut, para aktivis juga secara langsung mendatangi CEO Owenscorp, Daniela Soto Beltran.

"Para pemimpin industri fashion punya dua pilihan: beradaptasi atau tertinggal," ujar Direktur Eksekutif CAFT Suzie Stork.

"Rick Owens memilih untuk berevolusi. Kami berharap merek lain yang masih meraup keuntungan dari perdagangan bulu hewan yang kejam juga menyadari hal ini," lanjutnya.

Langkah Rick Owens dinilai signifikan, meski begitu, perjalanan menuju industri mode yang sepenuhnya bebas bulu masih panjang. Sejumlah rumah mode besar seperti Fendi, Dior, dan Hermès hingga kini masih menggunakan bulu hewan asli.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads