Mel Ahyar Berdayakan UMKM Kalsel Lewat Koleksi Tanah Laut yang Memukau
Apakah kamu tahu ada kabupaten di Indonesia bernama unik Tanah Laut? Tak banyak orang tahu soal Tanah Laut, desainer Mel Ahyar melalui koleksi terbarunya memperkenalkan kain Sasirangan khas wilayah di Kalimantan Selatan itu.
Koleksi Mel Ahyar Archipelago "Tanah Laut" merupakan interpretasi ulang kain Sasirangan khas Kalimantan Selatan yang terinspirasi pahlawan nasional asal Banjar Pangeran Antasari. Koleksi busana siapa pakai ini hadir dengan sentuhan khas Mel Ahyar yang kaya detail cantik.
Mel Ahyar Archipelago Tanah Laut Foto: Dok. Mel Ahyar Archipelago |
Mel Ahyar memamerkan koleksi terbarunya yang bertemakan Tanah Laut di Plaza Indonesia Fashion Week 2025, akhir pekan kemarin. Sederet selebriti ternama tampil sebagai muse di antaranya Maudy Ayunda, Sheila Dara Aisha, Omar Daniel, Devano Narendra, Sha Ine Febriyanti, Ario Bayu, Titi Radjo Padmadja,
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kain Sasirangan khas Tanah Laut hadir menjadi 27 menswear looks yang juga bisa dikenakan wanita. Motif-motif khas Tanah Laut yaitu Kejujuran dan Seribu Sungai didekonstruksi menjadi kurva topografis cermin kekayaan bentang alam Tanah Laut. Mel Ahyar juga ikut melengkapi koleksi terbarunya dengan tas anyaman dari purun, tanaman yang banyak ditemukan di Tanah Laut dan dikembangkan warga lokal sebagai suvenir.
Mel Ahyar Berdayakan UMKM Tanah Laut
Mel Ahyar mengenal Tanah Laut melalui klien lamanya yang kini menjadi Ketua Dekranasda Kabupaten Tanah Laut Dian Rahmat Trianto. Istri Bupati Tanah Laut Rahmat Trianto itu dan suaminya ingin UMKM Tanah Laut yang memproduksi kain Sasirangan naik kelas alias lebih maju.
Mel Ahyar dan Dian Rahmat Trianto. Foto: Dok. Mel Ahyar Archipelago |
Mel bersama suaminya Arie Panca yang merupakan CEO Maison MAC pun datang ke Tanah Laut untuk melihat potensi UMKM di wilayah tersebut. Mel dan Arie melihat wastra Tanah Laut menyimpan potensi luar biasa.
Desainer lulusan ESMOD Jakarta itu mengaku tergelitik dengan banyaknya simbol budaya lokal yang bisa diulik, antara lain hewan mitologi Kijang Mas, biji kopi Liberika, dan Anggrek Bulan. Dari segi teknis pun, Kab. Tanah Laut punya metode sasirangan ringkel (saringkel) yang tidak ditemukan di wilayah lain.
Sedangkan menurut Arie, produk-produk Sasiranga Tanah Laut punya potensi untuk dikembangkan ke pasar domestik. Salah satunya kerajinan anyaman purun (Lepironia articulata). Tanaman yang tumbuh subur di tanah gambut ini dimanfaatkan penduduk karena jumlahnya yang melimpah. Dibanding tanaman sejenis seperti daun pandan atau daun kelapa, anyaman purun lebih awet digunakan karena daunnya mengandung mineral silikon dioksida (silika).
Hasil riset dan observasi Tim MMAC menemukan produk-produk purun masih didominasi tas dan topi tradisional. Padahal potensinya besar untuk dikembangkan menjadi sepatu dan small woven goods seperti dompet atau ikat pinggang, serta dikombinasikan dengan material lain.
Kolaborasi Mel Ahyar dan Dekranasda Tanah Laut
Foto: Dok. Mel Ahyar Archipelago
"Pasti melalui proses trial and error, jatuh-bangun yang sangat panjang. Bahkan ada UKM yang baru sukses setelah usahanya diwariskan ke generasi ke-sekian. Melalui inkubasi ini, kami berharap bisa mengakselerasi mereka menuju kesejahteraan," kata Mel saat ditemui di Caselna Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Meski menghadapi berbagai tantangan, Mel dan Arie yakin melalui program inkubasi Tala Wastra Berdaya yang diprakarsai Dian Rahmat Trianto selaku Ketua Dekranasda Kabupaten Tanah Laut, UKM di wilayah Kalimantan Selatan itu bisa semakin dikenal dan menghasilkan.
"Kami coba membawa paradigma bahwa UKM ini seperti startup. Dari segi ide dan produk sudah sangat mumpuni, tapi agar dapat menjadi bisnis yang scalable tentu butuh banyak pengembangan," ujar Arie.
Mel Ahyar Archipelago Tanah Laut Foto: Dok. Mel Ahyar Archipelago |
Berbeda dari program sejenis yang umumnya menjangkau UKM dalam skala masif, Tala Wastra Berdaya mengambil pendekatan yang lebih terfokus. Mel Ahyar bersama tim Dekranasda Kabupaten Tanah Laut, mengurasi sepuluh brand UKM lokal untuk dibina secara menyeluruh, mulai dari penguatan SDM, pendampingan desain dan produksi, hingga pembenahan infrastruktur bisnis seperti e-commerce, branding, dan legalitas.
Program Tala Wastra Berdaya ini dijelaskan Arie, akan berjalan melalui tiga fase. Fase pertama adalah pra-inkubasi menjadi ruang riset dan pencarian identitas visual baru bagi Wastra Tanah Laut, dengan desain motif baru yang khas. Di tahapan ini, Dekranasda Tanah Laut melakukan kurasi UKM yang potensial dikembangkan.
Sementara kurasi dilakukan, Mel Ahyar membuktikan kemampuannya dengan merilis koleksi dari olahan kain Sasirangan khas Tanah Laut di Plaza Indonesia Fashion Week 2025. Arie mengatakan momen tersebut diharapkan dapat memantik semangat warga Tanah Laut maupun para UKM.
"Kadang kalau hanya kita ceritakan bahwa mereka punya potensi, mungkin sulit membayangkan maksudnya seperti apa. Tapi kalau sudah melihat hasil akhirnya, dibawakan di panggung bergengsi, dikenakan artis Ibu kota, semoga mereka jadi excited dan percaya diri menjalani program kita. Bahwa ketika kita katakan mereka punya potensi, maksud kita mereka bisa menjadi seperti itu," ujar Arie.
Mel Ahyar Archipelago Tanah Laut Foto: Dok. Mel Ahyar Archipelago |
Tahap kedua dari Tala Wastra Berdaya adalah inkubasi. Pada fase ini UKM yang terpilih akan mulai menjalani pendampingan dan mentoring teknis maupun bisnis hingga memproduksi prototype. Arie dan Mel akan terjun langsung memberikan pelatihan, bersama SDM terpilih yang kompeten di bidangnya. Pelatihan-pelatihan ini akan berlangsung dalam beberapa gelombang, masing-masing berdurasi 3-5 hari.
Hasil proses inkubasi ini akan dijadikan koleksi kolaborasi bersama Mel Ahyar Archipelago. Karya-karya Wastra yang dihasilkan nantinya dikumpulkan dalam satu showcase besar bersama produk-produk UKM unggulan asal Tanah Laut lainnya.
"Saya sangat optimis dalam time frame tersebut, para UKM sudah mampu menghasilkan karya yang bisa banyak berbicara di kancah nasional," kata Mel Ahyar.
Tahapan puncak dari Tala Wastra Berdaya adalah pascainkubasi, di mana hasil karya yang lahir akan didorong menuju standarisasi: sertifikasi, penguatan kompetensi, hingga legalitas dan HAKI, agar para UKM siap menatap panggung yang lebih luas. Arie menjabarkan bahwa tujuan akhir program ini adalah kemandirian para UKM, ketika mereka sukses bertransformasi menjadi brand seutuhnya.
"Kalau di fase-fase sebelumnya masih ada nama 'Mel Ahyar Archipelago', harapan kita di pascainkubasi mereka sudah berdikari sebagai brand yang beridentitas dan sustain secara nilai ekonomi-kreatif dalam 1-3 tahun," ujar Arie.
Program Tala Wastra Berdaya pada akhirnya berupaya menciptakan ekosistem yang berkelanjutan bagi para UKM di Tanah Laut. Melalui pembinaan keterampilan teknis, penguatan kapasitas manajerial, serta dukungan legalitas dan akses pasar, program ini menempatkan wastra sebagai identitas budaya sekaligus peluang ekonomi kreatif. Harapannya, melalui kolaborasi, inovasi, dan standardisasi yang terukur, Tala Wastra Berdaya menjadi model pemberdayaan UKM berbasis kearifan lokal yang mampu menembus kancah nasional bahkan internasional.
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Kain Antik 100 Tahun Jadi Primadona di Koleksi 4 Dekade Adrian Gan Berkarya
Belum Setahun, Desainer Baru Versace Keluar Setelah Prada Resmi Akuisisi
Pantone Umumkan Tren Warna 2026: Cloud Dancer, Warna Putih Jernih
Prada Resmi Akuisisi Rivalnya, Versace, Senilai Rp22,2 Triliun
A$AP Rocky Jadi Brand Ambassador Terbaru Chanel
Foto: Gaya Bisnis Jennifer Lopez, Tetap Seksi dengan Blazer Tanpa Bra
8 Foto Alyssa Daguise-Al Ghazali Baby Moon di Thailand, Bumil Tampil Stylish
Foto: Pesona Winter aespa yang Digosipkan Pacaran dengan Jungkook BTS
Studi Ungkap Kencan Online Bikin Wanita Tergoda Operasi Plastik, Ini Alasannya


















































