Tas Belanja Ini Jadi Simbol Status Baru di Korea, Harganya Cuma Rp 66 Ribu

Di Korea, muncul tren tas baru yang tidak biasa. Bukan keluaran brand mahal atau desainnya unik, sebuah kantong belanja menjadi simbol status padahal harganya murah. Adalah tote bag dari supermarket Trader Joe's yang dijadikan item fashion keseharian. Mengapa jadi terkenal?

Tote bag Trader Joe's tiba-tiba populer dan jadi produk incaran di pasar barang bekas di Korea. Orang-orang menjual tas kanvas tersebut mulai dari 15.000 won (Rp 177 ribuan) bahkan lebih mahal lagi di platform jual beli seperti Karrot dan Bunjang. Adapun situs lain seperti Naver Shopping yang menjualnya seharga 20.500 won (Rp 242 ribuan).

Di Amerika Serikat sendiri, tote bag Trader Joe's dijual mulai dari $ 2.99 (Rp 50 ribuan) untuk ukuran mini dan $ 3,99 (Rp 66 ribuan) untuk ukuran besar. Meski murah, tas tersebut tidak bisa dengan mudah didapatkan di luar Amerika. Mereka yang memiliki tas tersebut biasanya membelinya langsung di sana. Di negara asalnya sendiri, tote bag itu belum tentu tersedia.

Baca Juga :Most Pop: Gaya Kontroversial Moon Ga Young Terbang ke Jakarta Pakai Lingerie

Tote Bag Trader Joe's Foto: Dok. Korea JoongAng Daily

Karena eksklusivitasnya, tas belanja itu menjadi simbol status baru di Korea. Fenomena tersebut bahkan menuai perhatian dari para ekspatriat Amerika di sana.

"Apa kebetulan ada toko pop-up Trader Joe's di Korea? Alasan pertanyaanku adalah karena selama beberapa bulan terakhir, aku melihat tas ini di pundak orang-orang 10-20 kali sehari," tulis seorang kontributor di komunitas Every Expat in Korea di Facebook.

Popularitas tote bag Trader Joe's pun menuai spekulasi. Korea JoongAng Daily menyebut hal itu bisa jadi dipengaruhi kecintaan masyarakat Korea terhadap Amerika Serikat yang telah lama tertanam sejak zaman perang. Adapun alasan bahwa desain dan fungsi tas yang sederhana sebagai faktor kuncinya. Selain di Korea, tas itu juga mulai banyak dipakai di kota-kota besar dunia, seperti London dan Tokyo.

Selain dipakai sendiri, di Korea, tas-tas itu juga menjadi suvenir yang 'trendy' untuk diberikan kepada teman dan kolega yang mendukung popularitasnya. Jika ditarik kembali dari sisi sejarah, hal itu dipengaruhi tradisi Jepang, omiyage, yakni memberi oleh-oleh kepada rekan kerja, teman, dan keluarga setelah bepergian ke kota dan negara lain.

Tote Bag Trader Joe's Dipakai di Department Store mewah di Korea Foto: Dok. Korea JoongAng Daily

Sebelum tahun 1989, warga Korea tidak diperbolehkan meninggalkan negara, kecuali dalam keadaan yang sangat langka. Siapa pun yang ingin pergi ke luar negeri tidak hanya harus mendapatkan persetujuan pemerintah tetapi juga memenuhi batasan usia tertentu dan menunjukkan bukti stabilitas keuangan. Mereka bahkan diminta menghadiri kelas anti-komunisme apapun tujuan perjalanannya.

Baca Juga :Rekomendasi Tas Brand Korea Terkenal yang Sering Dipakai Idol KPop

Ditambah status ekonomi Korea yang saat itu rendah, apa pun yang berasal dari luar negeri dianggap sebagai kemewahan dan layak untuk diberikan sebagai hadiah. Sejak saat itu, muncul kebiasaan membelikan oleh-oleh untuk orang-orang terdekat.

"Saat itu produk-produk buatan Korea tidak berkualitas baik. Saat itu warga Korea membeli barang elektronik dari Jepang, rokok dari Amerika, dan produk kecantikan dari seluruh dunia (untuk oleh-oleh)," ujar Profesor Pariwisata Universitas Hanyang, Shin Hak Seung.

Namun seiring dengan peningkatan kualitas produk Korea yang pesat sejak 1990-an, kebiasaan itu perlahan pudar. Belakangan, orang-orang yang bepergian dari luar negeri lebih mencari suvenir spesial dan unik walaupun harga atau kualitasnya tidak mahal. Karena itu, tote bag Trader Joe's jadi pilihan dan mulai populer sebagai barang 'mewah'.

"Suvenir itu langka, termasuk fakta bahwa kamu tidak bisa mendapatkannya dengan mudah di negara asal," jelas profesor Shin mengenai fenomena tas Trader Joe's.