Serunya Lenggak-Lenggok 'Garam dan Madu' di Catwalk BINhouse

Lampu panggung meredup, tanda presentasi busana BINhouse karya Obin akan segera dimulai. Lagu 'Fallin' yang dinyanyikan bintang R&B Alicia Keys kemudian menggema. Lima model dalam balutan kebaya kontemporer kemudian menari mengikuti alunan lagu yang berhasil menyabet tiga penghargaan Grammy itu.

Begitulah Obin membuka peragaannya yang digelar dalam rangkaian Plaza Indonesia Fashion Week 2025, Selasa (30/9/2025). Sebuah pemandangan yang sebenarnya tak asing bagi mereka yang sudah beberapa kali menyaksikan fashion show Obin.

Aksi model, baik pria dan wanita, berlenggang jenaka di catwalk diiringi lagu populer memang seperti menjadi suguhan wajib perempuan yang mempopulerkan kain batik sutra itu.

Namun, selalu ada saja kejutan. Kali ini, ketika model berkebaya panjang kuning sleeveless dengan leher high-collar, dipadu kain tenun sebagai bawahan muncul, lalu disusul lagu yang belakangan viral.

"Tanpa ku sadar ku mulai bertanya. Jika terulang akankah sama?.... Apa yang kau mau? Dia atau aku? Garam atau madu?" demikian penggalan liriknya.

Sulit untuk tidak ikut bergoyang saat mendengar 'Garam dan Madu'. Lagu yang digubah dan dinyanyikan Tenxi, Jemsii, dan Naykilla dalam tiga bahasa (Indonesia, Jawa, Inggris) itu memadukan genre hip-hop, dangdut, dan electronic.

Obin yang menyaksikan dari area fotografer pun tak ragu untuk joget meski dalam posisi duduk.

"Tadi teman-teman pada bilang, aduh Bin, I wanna dance too," ungkap Obin, yang mendirikan BINhouse pada 1986, seusai peragaan.

Seperti yang sudah-sudah, lagu 'You're the First, the Last, My Everything' dari penyanyi lawas Barry White juga diputar. Perempuan yang lebih ingin dikenal sebagai 'tukang kain' ketimbang desainer ini memilih lagu favoritnya tersebut untuk menutup peragaan.

Namun jelas, lagu 'Garam dan Madu' yang bercerita tentang campur aduk rasa jatuh cinta itu paling meninggalkan kesan istimewa di benak tamunya, termasuk para klien loyal Obin dari kalangan ekspatriat.

Ia bercerita, sempat ada yang bertanya judul lagu tersebut yang kemudian dijawabnya dalam versi bahasa Inggris. "It's called 'Poison & Salt'," canda Obin.

Obin termasuk orang yang sangat meyakini kekuatan musik. Sulit bagi Obin untuk hidup tanpa musik. Playlist untuk fashion show pasti dipilih langsung olehnya.

Seperti busana rancangannya yang memadukan tradisi dan modern, pilihan musik Obin semakin melengkapi visi dan misinya dalam menjembatani generasi dan budaya yang berbeda. Kian relevan lagi ketika peragaan ini digelar dua hari menjelang Hari Batik Nasional yang diperingati setiap 2 Oktober.

Pernah di suatu fashion show gelarannya beberapa tahun, ia menyertakan lagu 'Oplosan' yang juga sempat viral. "Saya pilih karena saya lihat seperti ada jarak di antara kita. Jadi saya ingin sekali kita semua saling mengenal," tuturnya.

'Lenggak Lenggok' menjadi tajuk pilihan untuk peragaan yang menampilkan pilihan busana wanita dan pria itu. Tak ada inspirasi khusus untuk pemilihan judul, ide tersebut datang secara spontan.

"Saya lagi capek sama yang kaku-kaku. Let's have fun, apalagi kemarin habis huru-hara. Let's do something different," ungkap Obin yang tahun lalu masuk dalam daftar perempuan berprestasi dan berpengaruh '50 Over 50 Asia' versi majalah bisnis internasional Forbes.

Di usianya yang kini sudah menapaki 70 tahun, Obin tampaknya masih akan terus bersenang-senang sambil merawat dan merayakan budaya Indonesia.