Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

'Curi' Desain Sandal Meksiko, Adidas dan Desainer Willy Chavarria Minta Maaf

Daniel Ngantung - wolipop
Selasa, 12 Agu 2025 12:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

PARIS, FRANCE - JUNE 27: (EDITORIAL USE ONLY - For Non-Editorial use please seek approval from Fashion House) Fashion designer Willy Chavarria walks the runway at the end of the Willy Chavarria Menswear Spring/Summer 2026 show as part of Paris Fashion Week on June 27, 2025 in Paris, France. (Photo by Thierry Chesnot/Getty Images)
Desainer Willy Chavarria. (Foto: Thierry Chesnot/Getty Images)
Mexico City -

Satu lagi nama besar terseret kontroversi yang dipicu tudingan menggunakan desain sandal tradisional tanpa izin. Setelah Prada, kini giliran Adidas dan desainer Amerika-Meksiko Willy Chavarria.

Mereka menuai kritik tajam setelah pemerintah Oaxaca menuduh mereka meniru sandal tradisional huarache buatan tangan dari komunitas adat Villa Hidalgo Yalálag dalam desain sepatu Oaxaca Slip-On. Kontroversi ini memaksa keduanya menyampaikan permintaan maaf terbuka dan siap membicarakan kompensasi bagi masyarakat adat yang karyanya dinilai telah diambil tanpa izin.

Sepatu Slip On Meksiko Kolaborasi Adidas dan Desainer Willy ChavarriaSepatu Slip On Meksiko Kolaborasi Adidas dan Desainer Willy Chavarria Foto: Dok. Adidas

Sepatu kolaborasi tersebut memiliki permukaan anyaman kulit, bagian tumit terbuka, dan sol karet tebal. Pejabat Oaxaca menilai desain tersebut meniru sandal tradisional "huarache" buatan tangan dari komunitas adat Villa Hidalgo Yalálag.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pernyataan kepada CNN pada Senin (11/8/2025), Adidas mengakui bahwa desain tersebut terinspirasi dari karya masyarakat setempat. "Kami menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dan menegaskan komitmen untuk menjalin dialog yang menghormati warisan budaya Yalálag," tulis perusahaan asal Jerman itu.

Chavarría, yang dikenal kerap mengangkat budaya Meksiko dalam karyanya, juga menyampaikan penyesalan. "Saya sangat menyesal desain ini diambil tanpa kemitraan langsung dan bermakna dengan komunitas Oaxaca. Niat saya sebenarnya adalah menghormati budaya dan seni masyarakat Oaxaca," ujarnya.

ADVERTISEMENT
Women perform a traditional dance from the state of Oaxaca on the occasion of Guelaguetza Tlalpan 2025, in Mexico City, Mexico, on July 12, 2025. Guelaguetza 2025 takes place for the first time in downtown Tlalpan from July 10-13, with a series of free activities including traditional dances, live music, gastronomy, calendas, and artistic presentations from different regions of Oaxaca. (Photo by Jose Luis Torales/NurPhoto via Getty Images)Perempuan Meksiko menggunakan sendal tradisional buatan perajin Oaxaca pada Juli 2025. (Foto: Jose Luis Torales/NurPhoto via Getty Images)

Kejadian semacam ini kerap terjadi sampai-sampai Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum turut berkomentar. "Sering kali perusahaan besar mengambil produk, ide, dan desain dari komunitas adat di negara kami," kata Sheinbaum pada Jumat (8/8/2025). Ia menambahkan, pemerintah akan menyiapkan undang-undang baru untuk memastikan kreativitas masyarakat adat tidak disalahgunakan.

Meksiko sebelumnya telah memberlakukan aturan yang memberi sanksi denda besar dan hukuman penjara bagi penggunaan ekspresi budaya adat tanpa izin. Aturan itu lahir setelah sejumlah merek internasional, seperti Zara, Anthropologie, dan Patowl, menuai kritik serupa.

Menurut Wakil Sekretaris Pengembangan Budaya Meksiko Marina Núñez Bespalova, Adidas dan pemerintah Oaxaca akan menggelar pertemuan untuk membahas kompensasi kepada komunitas Yalálag. "Adidas telah menghubungi pemerintah Oaxaca, dan pembicaraan akan difasilitasi Kementerian Kebudayaan melalui Institut Hak Cipta Nasional, sesuai ketentuan Undang-Undang Warisan Budaya," katanya.

(dtg/dtg)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads