Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kalung Mewah Maia Estianty Curi Perhatian, Ini Keistimewaan Blue Sapphire

Daniel Ngantung - wolipop
Selasa, 17 Jun 2025 19:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Perhiasan Blue Sapphire Maia Estianty saat Siraman Al Ghazali
Maia Estianty saat prosesi siraman jelang pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Daguise. (Foto: Instagram/@soeandsu)
Jakarta -

Penampilan Maia Estianty saat prosesi siraman putranya, Al Ghazali, pada Sabtu (14/6/2025), menjadi sorotan netizen bukan hanya karena kebayanya yang anggun. Atensi juga tertuju pada sebuah kalung berhias batu blue sapphire.

Banyak yang berspekulasi tentang nilai kalung tersebut, mengingat batu safir biru dikenal sebagai salah satu batu permata paling berharga di dunia perhiasan.

Perhiasan Blue Sapphire Maia Estianty saat Siraman Al GhazaliMaia Estianty memakai kalung blue sapphire saat Siraman Al Ghazali jelang pernikahannya dengan Alyssa Daguise. (Foto: Instagram/@soeandsu)

Dilansir dari situs Dawsons, salah satu rumah lelang di Inggris, blue sapphire, atau safir biru, berasal dari keluarga corundum, jenis batu yang sama dengan ruby. Meski kata 'sapphire' secara harfiah berasal dari bahasa Yunani yang berarti "biru," batu ini sebenarnya hadir dalam berbagai warna, seperti pink, kuning, ungu, bahkan tidak berwarna. Namun, safir biru dengan rona biru keunguan hingga biru tua beludru disebut paling dicari dan bernilai tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Safir bukan hanya cantik secara visual, tetapi juga kaya makna simbolis, sering diasosiasikan dengan kebijaksanaan, kesetiaan, dan kemewahan. Tak heran jika batu ini menjadi favorit dalam perhiasan bangsawan dan selebriti dunia.

Adapun harga perhiasan safir sangat bergantung pada beberapa faktor. Salah satunya warna yang menjadi elemen paling krusial. Semakin dalam dan merata saturasi warna birunya, semakin tinggi nilai batu tersebut. Ukuran dan kejernihan juga berperan. Batu yang besar dan bersih dari inklusi (cacat internal) terbilang langka sehingga kian mahal harganya.

ADVERTISEMENT
Perhiasan Blue Sapphire Maia Estianty saat Siraman Al Ghazali(Foto: Instagram/@soeandsu)

Safir dari Kashmir dan Burma dianggap yang paling istimewa. Safir Kashmir, misalnya, sangat langka karena tambangnya hanya aktif selama enam tahun pada abad ke-19.

Selain itu, safir alami tanpa perlakuan (untreated) akan jauh lebih mahal daripada yang dipanaskan atau diisi retaknya. Identifikasi ini hanya bisa dipastikan lewat laboratorium gemologi profesional. Sentuhan dari desainer terkenal tentu juga akan menambah nilai pada sebuah perhiasan batu safir. Begitu pula perhiasan bergaya antik termasuk faktor penentu yang meningkatkan nilai total secara signifikan.

Sebagai gambaran, sebuah safir langka bernama The Blue Belle of Asia terjual seharga US$ 17,5 juta (sekitar Rp 280 miliar) pada 2014. Sementara untuk kalung seperti yang dikenakan Maia, jika safirnya berkualitas tinggi dan alami, estimasi nilainya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah, tergantung juga pada keberadaan berlian pendamping dan desainer yang membuatnya. Tampak dalam vlog MAIA ALELDUL TV di YouTube, Maia mengambil perhiasan tersebut dari sebuah kotak merah yang identik dengan brand perhiasan ternama Cartier.

Dalam prosesi tradisional seperti siraman, perpaduan antara kebaya klasik dan perhiasan batu mulia memberikan pesan yang kuat. Bahwa, gaya yang berakar pada budaya tapi tetap mengusung kemewahan modern. Kalung safir Maia bukan sekadar aksesori, tapi juga pernyataan status, selera, dan penghargaan terhadap keindahan abadi batu-batu permata.

(dtg/dtg)


Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads