Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Didit Prabowo Gelar Pameran Karya Desainer RI, Brigitte Macron Terkesima

Daniel Ngantung - wolipop
Jumat, 30 Mei 2025 07:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Pameran L’Art Botanique du Paradis yang digelar Didit Hediprasetyo di Museum Nasional untuk menyambut Ibu Negara Prancis Brigitte Macron.
Didit Hediprasetyo dan Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mendampingi Ibu Negara Prancis Brigitte Macron saat mengunjungi pameran L'Art Botanique du Paradis di Museum Nasional. (Foto: Dok. Kemenpar RI)
Jakarta -

Putra Presiden RI Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memanfaatkan momen kunjungan Presiden Prancis ke Indonesia untuk mempromosikan kreasi desainer mode dan interior berbakat Tanah Air. Ia mengemasnya dalam sebuah pameran yang sukses merebut hati Ibu Negara Prancis Brigitte Macron.

Digelar oleh Didit Hediprasetyo Foundation di Museum Nasional pada Rabu (28/5/2025), pameran tersebut bertajuk 'L'Art Botanique du Paradis'. "Persiapannya lumayan cepat, sekitar 10 hari," ungkap Didit kepada Wolipop setelah menerima kunjungan Brigitte dan rombongan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pameran L'Art Botanique du Paradis yang digelar Didit Hediprasetyo di Museum Nasional untuk menyambut Ibu Negara Prancis Brigitte Macron.Salah satu ruangan di Museum Nasional yang dipersolek untuk Pameran L'Art Botanique du Paradis. (Foto: Dok. Didit Hediprasetyo Foundation)

ADVERTISEMENT

Museum Nasional yang berdiri sejak 1778 itu lantas bersolek. Lima ruangan disulap dengan tema berbeda yang menyoroti kekayaan budaya, warisan botani, dan keahlian kriya Nusantara melalui tekstil, patung, seni rupa, dan desain interior, serta craftsmanship perajin Indonesia.

Setiap ruang menawarkan narasi visual yang berbeda. Tenun RosΓ© Lounge karya Vivianne Faye menampilkan kelembutan dan keanggunan songket. Tropical Tranquil oleh Roland Adam memadukan elemen tropis dengan batuan sakral.

Sementara itu, The Wastra oleh Joke Roos menyajikan interpretasi kontemporer batik. The Soul Gallery garapan Prasetio Budhi mengeksplorasi kedalaman budaya melalui bentuk-bentuk leluhur dan seni modern. Sedangkan Whispers of the Tropic karya Amalya Hasibuan menghadirkan dialog puitis antara lanskap dan kenangan.

Pameran L'Art Botanique du Paradis yang digelar Didit Hediprasetyo di Museum Nasional untuk menyambut Ibu Negara Prancis Brigitte Macron.Didit Hediprasetyo dan Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mendampingi Ibu Negara Prancis Brigitte Macron saat mengunjungi pameran L'Art Botanique du Paradis di Museum Nasional. (Foto: Dok. Kemenpar RI)

Karya desainer mode Indonesia ikut menghiasi sudut-sudut setiap ruangan. Nama-nama besar yang berpartisipasi antara lain Biyan Wanaatmadja, Edward Hutabarat, Sapto Djojokartiko, Toton, Mel Ahyar, Stella Rissa, Auguste Soesastro, Asha Darra (Oscar Lawalata Culture), Heaven Tanudiredja dan Wilsen Willim.

Sapto Djojokartiko menampilkan A-line lace dress yang motifnya terinspirasi dari motif klasik Jawa dalam muted color yang romantis. Sementara itu, Oscar Lawalata Culture mempersembahkan look elegan bergaya kebaya panjang dengan tenun dalam palet alam. Lalu, Heaven Tanudiredja menyajikan padu-padan atasan berpeplum konstruktif dan rok tenun bermotif geometris yang selaras karya perajin.

Winda Malika Siregar, rekan Didit yang turut mempersiapkan pameran tersebut, menceritakan antusiasme Brigitte. "Beliau melihat secara detail setiap karya desainer. Beliau senang sekali dan tidak menyangka dengan karya mereka yang sangat indah," ungkap Winda yang juga bertugas sebagai pemandu tur tamu VIP.

Pameran L'Art Botanique du Paradis yang digelar Didit Hediprasetyo di Museum Nasional untuk menyambut Ibu Negara Prancis Brigitte Macron.Busana karya desainer Heaven Tanudiredja di pameran L'Art Botanique du Paradis yang digelar Didit Hediprasetyo untuk menyambut Ibu Negara Prancis Brigitte Macron. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

Begitu antusiasnya, lanjut Winda, Brigitte berada di museum selama hampir dua jam atau lewat dari waktu yang sudah diatur oleh tim protokolernya. Dalam kunjungan tersebut, ia sempat bertemu langsung dengan para insan kreatif yang terlibat.

Wilsen Willim termasuk di antaranya. Ia juga diminta oleh tim Didit untuk membuat rok dari tenun Sumba yang nantinya akan diberikan kepada Brigitte.

Pameran yang dilaksanakan pula untuk merayakan 75 tahun hubungan bilateral Indonesia-Prancis ini turut menyuguhkan karya buah kolaborasi yang mengawinkan budaya kedua negara. Salah satunya, scarf Louis Vuitton yang didesain seniman Eko Nugroho. Terdapat pula piring Hermes bermotif ikat.

Pameran L'Art Botanique du Paradis yang digelar Didit Hediprasetyo di Museum Nasional untuk menyambut Ibu Negara Prancis Brigitte Macron.Brigitte Macron antusias mengamati kain batik yang dipamerkan. (Foto: Dok. Didit Hediprasetyo Foundation)

"Indonesia adalah tanah cerita yang disampaikan bukan hanya lewat kata, tapi juga melalui desain, tekstil, dan tradisi," ujar Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, dalam pernyataan tertulisnya. Ia turut mendampingi Brigitte saat pameran.

Sementara itu, Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menyebut pameran ini sebagai bentuk komitmen untuk mempromosikan identitas budaya Indonesia ke dunia. "Pameran ini menampilkan kekayaan, keindahan, dan kecanggihan kriya Indonesia dalam semangat persahabatan dan pertukaran budaya," katanya.

Pameran L'Art Botanique du Paradis yang digelar Didit Hediprasetyo di Museum Nasional untuk menyambut Ibu Negara Prancis Brigitte Macron.Para model dipotret oleh para tamu saat Pameran L'Art Botanique du Paradis. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

Kerja sama dalam industri kreatif, khususnya mode, termasuk dalam bagian dari relasi strategis yang sudah terjalin cukup lama antar kedua negara. Prancis kembali menegaskan komitmen tersebut lewat kunjungan kenegaraan Macron ke Indonesia.

Dalam lawatannya ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada Kamis (29/5/2025), Macron menyampaikan beberapa program kerja sama budaya.

Ia menyebut Pusat Sinema Nasional Prancis (Centre national du cinΓ©ma/CNC) dan sekolah perfilman La FΓ©mis. Kemitraan dalam bidang ini termasuk pelatihan, penyebarluasan karya, dan koproduksi film bersama.

Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmenuel Macron serta istri Brigitte Macron foto bersama usai mengunjungi Candi Borobudur. (Eva Savitri/detikcom)Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmenuel Macron serta istri, Brigitte Macron, berfoto bersama usai mengunjungi Candi Borobudur. (Foto: Eva Savitri/detikcom)

"Khususnya kemitraan untuk pelatihan penyebar luasan dan koproduksi bersama dan menjelaskan dalam kemitraan ini membangun, membina model pendanaan suatu dunia perfilman yang tidak hanya tergantung pada model-model besar seperti yang telah dilaksanakan Prancis," ungkap Macron seperti dikutip detikNews.

Di bidang mode, Macron mengapresiasi kemitraan dengan inkubator PINTU serta keterlibatan desainer Indonesia dalam Paris Fashion Week. Kemitraan pada sektor kebudayaan ini, menurut Macron, juga akan diperluas ke sektor lainnya seperti gim, desain, gastronomi, dan tata kota berkelanjutan.

"Saya ingin menyapa semua pelaku dari industri kreatif Indonesia yang hadir, yang bakatnya sudah dikenal pula di Prancis baik di Cannes, baik melalui gastronomi ataupun desainer mode busana yang terkenal. Saya juga ingin menyampaikan mengenai metode dengan kemitraan yang seimbang yang saling menguntungkan," ujarnya.

(dtg/dtg)


Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads