Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Peran e-Commerce Bawa Pesona Batik Indonesia Mendunia

Jihaan Khoirunnisaa - wolipop
Jumat, 04 Okt 2024 14:40 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Batik
Foto: dok. Istimewa
Jakarta -

Teknologi digital memainkan peran penting dalam mendukung pelestarian dan membantu mempromosikan budaya Indonesia. Hal ini dikemukakan oleh Harry, seorang pegiat batik yang juga pendiri Rumah Batik Pal Batu.

Harry yang telah menekuni industri batik selama lebih dari 10 tahun terakhir mengatakan saat ini minat masyarakat Indonesia untuk berbatik sudah semakin meningkat.

"Saat ini, semakin banyak orang yang suka memakai batik untuk aktivitas harian. Hal tersebut juga didorong oleh kemudahan akses pada aneka produk batik yang kini juga tersedia di e-commerce. Desain batik di toko online ini juga menjadi trendsetter sehingga batik juga semakin populer di semua kalangan, terutama generasi muda. Perkembangan tren tersebut juga membawa dampak positif bagi Rumah Batik Pal Batu karena tidak hanya meningkatnya penggunaan batik, sekarang ini makin banyak orang yang juga mulai tertarik untuk belajar membatik," tuturnya dalam keterangan tertulis, Jumat (4/10/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut ia sampaikan dalam talkshow bertajuk 'Membawa Warisan Budaya Mendunia' dalam rangka perayaan Hari Batik Nasional 2024.

Seperti kita ketahui, di tengah arus modernisasi, batik masih terus mempertahankan eksistensinya di industri fesyen. Lebih dari pakaian tradisional, batik menjelma menjadi simbol identitas budaya lokal Indonesia yang membanggakan. Tidak hanya di Tanah Air, batik kini telah berkembang menjadi salah satu komoditas industri kreatif yang digemari oleh pasar global.

ADVERTISEMENT

Harry mengatakan dirinya terus berupaya untuk menanamkan kecintaan terhadap batik. Salah satunya melalui Rumah Batik Pal Batu yang didirikan sebagai destinasi di mana masyarakat bisa belajar cara membatik. Sebagai tempat edukasi batik, Rumah Batik Pal Batu juga mendukung para produsen batik yang berupaya melestarikan batik.

"Kehadiran platform e-commerce seperti Shopee memberikan kesempatan bagi para produsen dan penjual batik untuk semakin mengembangkan bisnisnya. Sebagai pegiat batik, saya juga sangat mendukung upaya para penjual batik yang selalu berinovasi dan memilih platform promosi yang sesuai zaman sehingga batik dapat menjadi fesyen yang tetap relevan untuk semua kalangan," tambah Harry.

Batik Mendunia Bersama Platform e-Commerce

Hal senada disampaikan Lukmanul Hakim yang merupakan pelaku UMKM batik asal Pekalongan. Lukman mengatakan kecintaannya terhadap batik sudah muncul sejak di usia remaja. Ia sendiri tumbuh di sekitar lingkungan para penjahit batik di daerah Pekalongan, kota yang memang identik.

Hal ini pun menginspirasi Lukman untuk memproduksi batik sendiri dengan brand 'Assojar Fashion'. Dia mengatakan bisnis 'Assojar Fashion' dimulai pada tahun 2016 hanya dengan modal Rp 500.000, yang berasal dari hasil tabungan Lukman yang sudah mulai bekerja sebagai penjahit sejak ia lulus dari Madrasah Tsanawiyah (MTs). Kini usahanya semakin berkembang, bahkan bisa membawa batik ke kancah internasional hingga menjangkau negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Taiwan, bahkan hingga Meksiko. Bahkan seiring dengan usahanya semakin bertumbuh, Lukman bisa membuka peluang kerja bagi masyarakat setempat.

"Bergabung dalam platform Shopee adalah investasi tepat yang saya lakukan untuk mendorong perkembangan bisnis Assojar Fashion secara signifikan. Pendapatan kami melonjak hingga 250% di Semester-I 2024 ini jika dibandingkan dengan Semester-I tahun lalu dan mencapai omzet bulanan hingga miliaran rupiah," kata Lukman.

"Pertumbuhan Assojar Fashion ini juga membuat kami bisa menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi warga lokal Pekalongan. Saat ini, ada lebih dari 70 perajin batik dan karyawan yang telah bergabung di Assojar Fashion, dan kami harap jumlah tersebut akan terus meningkat agar kami dapat terus mengambil bagian untuk melestarikan warisan budaya bangsa," jelas Lukman.

Dikatakan Lukman, dirinya memutuskan bergabung di platform e-commerce untuk memastikan Assojar Fashion dapat bersaing di pasaran. Ia juga aktif mengikuti beragam kampanye yang diadakan oleh Shopee, seperti Shopee Pilih Lokal, Tanggal Kembar, dan juga Ramadan Sale untuk menghadirkan berbagai penawaran menarik bagi para konsumen.

Nggak cuma itu, kata dia, Assojar Fashion juga bekerja sama dengan para affiliate Shopee dalam mempromosikan produk Assojar Fashion melalui Shopee Live dan Shopee Video. Menurutnya hampir 30% total pendapatan Assojar Fashion tiap bulannya berasal dari promosi para affiliate Shopee.

Di samping itu dia juga terus berinovasi membuat model batik yang dapat dipakai dalam berbagai kesempatan. Kendati demikian, Lukman tetap menjaga kelestarian metode membatik yang otentik dan tradisional dengan menggunakan canting maupun cap untuk membuat pola batik yang ia desain sendiri.

Sebagai informasi, program Ekspor Shopee hadir sejak tahun 2019 lalu, dan telah membantu 26 juta produk UMKM bisa diekspor dengan mudah. Jumlah produk yang diekspor di awal tahun 2024 juga meningkat 2x lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

(prf/ega)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads