Rutin digelar di setiap rangkaian Jakarta Fashion & Food Festival (JF3), 'Kain Negeri' merayakan keindahan wastra Nusantara dalam interpretasi modern para desainer anggota Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI). Kali ini, giliran generasi muda unjuk kebolehan menggarap kain tradisional dengan ide yang segar.
'Kain Negeri' di JF3 Fashion Festival 2023 yang digelar pada Selasa (25/7/2023) terasa istimewa karena menyertakan wajah-wajah baru dari keluarga IPMI. Ada Monica Ivena, Wilsen Willim, dan Rama Dauhan yang tahun ini resmi terpilih sebagai anggota dari organisasi mode yang eksis sejak 1986 ini.
Setelah proses pengkurasian yang ketat, nama mereka kini bersandingan dengan anggota IPMI senior seperti Sebastian Gunawan, Chossy Latu, dan Didi Budiardjo. 'Kain Negeri' yang tahun ini juga diikuti oleh Ivan Gunawan dan Eri Dani, lantas menjadi pembuktian sejauh mana talenta mereka dapat dimaksimalkan dalam upaya pelestarian warisan budaya.
Bagi Monica Ivena, koleksi ini benar-benar berbeda dari kreasi terdahulunya. Baru kali ini, perancang kelahiran Oktober 1992 tersebut berkarya dengan wastra.
Pilihannya jatuh pada tenun khas Jepara, Jawa Tengah. "Karena di setiap koleksiku selalu berbicara tentang perempuan, kali ini aku terinspirasi oleh sosok Kartini," ungkap Monica kepada Wolipop jelang peragaan di Summarecon Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Raden Ajeng Kartini, yang selalu dielu-elukan sebagai simbol emansipasi wanita Indonesia, berasal dari Jepara. Keputusan Monica semakin bulat setelah mengetahui tenunan di Jepara kebanyakan dibuat oleh para ibu.
Ilham juga datang dari relasi Monica dengan imannya. Sebuah ayat di Alkitab yang menggambarkan ketangguhan dan kekuatan seorang perempuan menjadi referensi.
Meski Monica relatif baru dengan wastra, caranya mengeksekusi tenun Jepara terasa natural tanpa ada yang harus dilebih-lebihkan. Di tangan dingin Monica, tenun menjelma dalam pilihan gaun malam berpalet marun yang dikreasikan dengan teknik dekonstruktif yang dramatis.
Hadir sebuah mini-dress dengan atasan strapless sequin nan berkilauan yang dilengkapi rok mengembang dari lipatan-lipatan tenun.
Desainer di balik keanggunan gaun pengantin Jessica Iskandar ini turut menyertakan gaun off-shoulder yang dibuat agak mengkerut sehingga menciptakan efek elegan. Tekstur pada kain yang membentuk motif tiga dimensi semakin mempertegas kesan mewah dari delapan set busana yang tersaji.
Dalam proses kreatifnya, Monica sendiri terkagum bagaimana tenun Jepara dapat melebur secara alami dengan DNA couture yang menjadi ciri khasnya. "Ternyata tenun sama-sama mengedepankan craftsmanship, but with different types of detail," kata Monica yang mengaku termotivasi untuk menggarap tenun dari daerah lain.
Benang dari Denim Bekas
Lain lagi dengan Wilsen Willim. Mengusung tema 'Pesan', ia mencoba menawarkan ide baru merayakan wastra setelah tergugah oleh keprihatinannya akan masalah sampah yang mengancam kelestarian lingkungan.
Pemenang kompetisi desain Harper's Bazaar Asia NewGen Fashion Awards 2016 ini memanfaatkan benang dari jeans dan produk denim lain yang tak terpakai hasil sortiran Ecotouch, sebuah perusahaan daur ulang sampah tekstil.
Benang tersebut kemudian ditenun di atas kain sutra sehingga membentuk corak motif kontemporer khas Garut yang menawarkan daya tarik tersendiri lewat corak geometrisnya. Wilsen menggandeng Karyana Silk House, sebuah komunitas penenun untuk menggarap benang denim ke dalam tenun.
Delapan tampilan busana kreasi Wilsen mencakup coat transparan yang dibungkus korset berhiaskan detail beading, crop-blazer dengan aksen pada lengan yang dipadu rok maksi putih, serta flare dress dan bolero yang dihiasi dekorasi origami pada bagian belakang.
Beberapa di antara busana bernapas urban tersebut, tenun Garut asli sesekali muncul dalam palet putih, hitam, hijau, biru laut, dan soft pink. Meski hanya diciptakan untuk presentasi di runway, koleksi ini sungguh laik untuk dimiliki dalam versi ready to wear.
Maksimalis Harmonis
Kain jumputan yang penuh warna dari Sumatera Selatan memikat Rama Dauhan. Sebagai manivestasinya, ia mempersembahkan koleksi 'Kembang Nusa' yang mengangkat keelokan corak bunga dari kain tersebut dengan menggandeng Rumah Tenun Palembang.
Untuk memperkaya koleksi ini, eksplorasi tidak hanya terhadap kain jumputan, tapi tenun Palembang. Penggunaan bahan jacquard serta ketrampilan mengolah bordir dan embellishment memperkuat koleksi Kembang Nusa.
Acak corak yang diterjemahkan dalam bentuk kemeja, gaun, celana longgar, rompi,rok sepan hingga rok lebar menciptakan efek maksimalis yang harmonis.
Selain itu, triko atau leotard berbahan dasar tule yang dihiasi bordir yang terinspirasi dari motif jumputan dan tenun adalah sesuatu yang tidak boleh dilewatkan.
Simak Video "Seusai Jatuh di Runway, Naura Ayu Siap Tampil Lagi di JF3"
(dtg/dtg)