Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Interpretasi Kebaya Nan Segar Karya Toton, Diolah dari Denim Daur Ulang

Daniel Ngantung - wolipop
Jumat, 21 Jul 2023 14:44 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Koleksi Terbaru Toton di Hotel Mulia, Jakarta. Kamis, [20/7/23]
Koleksi terbaru Toton yang terinspirasi oleh kebaya. (Foto: Mohammad Abduh/detikcom)
Jakarta -

Kebaya sebagai identitas perempuan Indonesia sewajibnya dirayakan dengan mengikuti perubahan zaman tanpa tercabut dari akar pakemnya. Di tangan Toton Januar, kebaya mendapat interpretasi desain yang segar dan unik.

Membawa jenama Toton the Label, ia mempersembahkan kreasi terbarunya itu pada hari ketiga rangkaian Mulia in Fashion di Hotel Mulia Jakarta, Kamis (20/7/2023). Sebelumnya, karya Sebastian Gunawan dan Didi Budiardjo mengisi agenda dua hari pertama.

Berbeda dari karya kedua seniornya yang didominasi evening dress dengan pengaruh barat, Toton menyuguhkan pilihan busana yang inspirasinya datang dari kebaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlepas dari konsep berkebaya yang terbilang familier, mendesain koleksi ini tak semudah membalikkan telapak tangan baginya. Pria yang bernama lengkap Toton Januar Heri Nugroho ini merasa perlu untuk menggali lebih dalam tentang asal mula kebaya.

Koleksi Terbaru Toton di Hotel Mulia, Jakarta. Kamis, [20/7/23] (Foto: Mohammad Abduh/detikcom)



"I wish had more time. I wish had another six months," seloroh Toton kepada Wolipop soal tantangan mempersiapkan koleksi yang terdiri 45 looks (set busana) ini.

ADVERTISEMENT

Untuk riset saja, memakan waktu sampai setahun. 'Penelitian' tersebut mencakup wawancara dengan pakar dan pemerhati kebaya, salah satunya Edward Hutabarat, desainer ternama Tanah Air yang menaruh perhatian khusus pada wastra Nusantara.

Koleksi Terbaru Toton di Hotel Mulia, Jakarta. Kamis, [20/7/23] (Foto: Mohammad Abduh/detikcom)

Buku juga menjadi sumber referensinya. "So far, sebenarnya belum terasa signifikan (penelitian) karena tidak ada literatur yang membahas kebaya secara khusus," ungkap desainer jebolan Parsons New School of Design, New York, ini.

Itu mengapa Toton tak ingin asal mengklaim koleksinya sebagai kebaya. Busana tradisional yang identik dengan bukaan pada bagian depan ini memang memiliki pakem tersendiri. Belum lagi, variasinya dari daerah-daerah di Indonesia.

Toton mengaku sangat menjunjung tinggi aturan tersebut. Namun, ia berharap interpretasinya kali ini dapat memperkenalkan kebaya kepada anak muda sehingga mereka termotivasi untuk mengenalnya lebih jauh akan warisan budaya yang juga identitas wanita Indonesia ini.

Kombinasi Denim Daur Ulang

Kebaya di tangan Toton mendapat tampilan yang lebih kontemporer. DNA desain Toton yang artistik, eksotis, dan nature-inspired melebur indah dengan siluet-siluet kebaya seperti kutubaru dan kartini.

Menariknya, Toton memanfaatkan denim buangan untuk melengkapi koleksi ini. Salah satunya ia olah dengan teknik bordir.

"Kami dapat potongan denim yang sangat kecil dari pabrik. Lalu kami buat menjadi ranting yang kemudian disatukan sebagai bordiran," ujar Toton.

Koleksi Terbaru Toton di Hotel Mulia, Jakarta. Kamis, [20/7/23](Foto: Mohammad Abduh/detikcom)

Ia mengaplikasikan bordiran tersebut sebagai rok yang dipadukan dengan atasan model kebaya yang dipermanis dengan sulaman motif bunga. Adapula yang hadir dalam satu set busana.

Kain batik sebagai bagian dari kebaya turut mendapat tempat dalam presentasi ini. Koleksi pribadi yang terdiri dari kain batik 3 Negeri lawas hingga baru menjadi pelengkap.

Kain tersebut terdiri dari batik khas Pekalongan dan Lasem yang terkenal dengan warna-warni dari pengaruh peranakan, lalu batik dari Solo dengan nuansa sogan kecoklatan.

Koleksi Terbaru Toton di Hotel Mulia, Jakarta. Kamis, [20/7/23](Foto: Mohammad Abduh/detikcom)

Salah satunya dipadukan dengan atasan full-denim yang dilengkapi sabuk. Unsur modern tetap terasa tanpa meninggalkan karakter tradisionalnya.

Sentuhan kekinian turut diinjeksikan lewat tren breast-plate yang melapisi area bodice seperti sebuah korset.

Toton secara khusus menamai peragaan ini 'Ingatan' karena didedikasikan bagi para perempuan tangguh, termasuk ibunya yang telah berpulang.

"Saya desainer yang secara khusus membuat baju perempuan, tapi saya tidak akan pernah bisa menempatkan diri saya sama persis sebagai perempuan. Semoga koleksi ini juga, saya dapat lebih memahami dan mengapresiasi sosok wanita Indonesia.

(dtg/dtg)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads