Balenciaga Minta Maaf Setelah Kontroversi Iklan Anak Pegang Boneka BDSM

Kontroversi membayangi iklan Balenciaga yang menampilkan anak kecil dengan objek berbau seksual. Banjir kecaman, Balenciaga pun merilis permohonan maaf.

"Kami minta maaf atas pelanggaran yang ditimbulkan dari kampanye koleksi liburan kami. Boneka beruang kami seharusnya tidak ditampilkan bersama anak-anak di kampanye ini," tulis Balenciaga di Instagram Story.

Di iklan yang juga mempromosikan koleksi Spring 2023 tersebut, dua anak perempuan yang usianya diperkirakan masih batita berpose sambil memegang boneka beruang. New York Post mengabarkan, boneka itu memakai aksesori bergaya BDSM (praktik seks dengan pendekatan sadisme).

Tuduhan eksploitasi dan seksualisasi anak langsung membanjiri Balenciaga. Ironisnya, seorang netizen menyoroti sebuah tumpukan kertas di iklan tersebut yang ternyata berisi potongan undang-undang pornografi anak yang disahkan oleh Mahkamah Agung AS.

[Gambas:Twitter]

"Saya pikir mereka hanya mencari sensasi saja. Tapi ini masalah besar. Mungkin ini alasan Balenciaga meninggalkan Twitter. Mereka tidak mau diawasi," kicau seorang pengguna Twitter.

Permintaan maaf Balenciaga diikuti dengan penarikan iklan tersebut dari situs dan seluruh platform promosinya. Luxury brand yang didirikan oleh desainer Spanyol Cristobal Balenciaga pada 1919 ini juga berjanji bakal memberi sanksi mereka yang bertanggung jawab di balik iklan ini.

"Kami akan menangani masalah ini dengan serius dan mengambil langkah hukum terhadap pihak yang membuat set pemotretan dan memasukkan koleksi Spring 2023 tanpa persetujuan," demikian bunyi pernyataan Balenciaga.

Butik Balenciaga (Foto: Getty Images/Jeremy Moeller)

Belum lama ini, merek milik grup Kering tersebut juga berada di bawah tekanan karena hubungannya dengan Kanye West. Sampai akhirnya, Balenciaga memutuskan tali kolaborasi dengan rapper kontroversial tersebut.

Balenciaga, yang berada di bawah arahan kreatif desainer Demna, juga menjadi sorotan karena mengumumkan keluar dari Twitter setelah kepemilikan media sosial tersebut jatuh ke tangan Elon Musk.