ADVERTISEMENT

Mengenal Cat Ajaib yang Jadi Gaun di Tubuh Topless Bella Hadid

Daniel Ngantung - wolipop Senin, 03 Okt 2022 15:46 WIB
Paris -

Momen Bella Hadid tampil topless di Paris Fashion Week berujung viral. Bukan karena penampilan vulgarnya, melainkan cat semprot yang berubah menjadi baju di tubuhnya. Terbuat dari apa cat ajaib tersebut?

Momen tersebut merupakan bagian dari peragaan busana jenama Coperni, Jumat (30/9/2022). Di penghujung presentasi koleksi Coperni Spring-Summer 2023 itu, muncul Bella Hadid dengan hanya memakai panties.

PARIS, FRANCE - SEPTEMBER 30: (EDITORIAL USE ONLY - For Non-Editorial use please seek approval from Fashion House) Bella Hadid walks the runway during the Coperni Womenswear Spring/Summer 2023 show as part of Paris Fashion Week on September 30, 2022 in Paris, France. (Photo by Pierre Suu/Getty Images)Foto: Getty Images/Pierre Suu

Dua pria lalu menghampirinya di tengah panggung dan menyemprotkan semacam cat berwarna putih ke tubuh adik Gigi Hadid itu. Awalnya terlihat seperti jaring laba-laba sebelum akhirnya memadat dan mengering menjadi seperti kain.

Hasil akhirnya, sebuah ketat yang menempel sempurna mengikuti lekuk tubuh sang model. Dengan finishing guntingan pada bagian rok dan bahu, gaun tersebut terlihat wearable ketika Bella Hadid mulai berjalan menelusuri catwalk.

Coperni didirikan oleh Arnaud Vaillant dan Sébastien Meyer pada 2013. Nama Coperni sendiri terinspirasi dari Nicolaus Copernicus, seorang ahli matematika dan astronomi masa Renaissance.

(EDITORIAL USE ONLY - For Non-Editorial use please seek approval from Fashion House) Performance of fashion model Bella Hadid during the Coperni Womenswear Spring/Summer 2023 show as part of Paris Fashion Week on September 30, 2022 in Paris, France. (Photo by Estrop/Getty Images)Foto: Getty Images/Estrop

Walau terbilang masih belia dibanding jenama atau rumah mode Prancis lainnya yang sudah mapan sekelas Dior atau Louis Vuitton, Coperni sukses merebut hati para fashionista dengan ciri khasnya mengawinkan mode, ilmu pengetahuan, dan kerajinan tangan. Sébastien, yang bertanggung jawab sebagai direktur kreatif, memang terobsesi dengan teknologi.

Salah satu kreasinya adalah tas yang terbuat dari material gelas tiup. Tas tersebut sempat menjadi sorotan setelah dipakai Doja Cat di Grammy tahun ini dan kini dijual seharga 2.700 euro atau sekitar Rp 41 juta.

Tak diragukan, Coperni sukses membuat kehebohan dengan gaun yang terbuat hanya dengan menyemprotkan ke tubuh Bella Hadid.

Arnaud yang menjabat sebagai Chief Executive Coperni menegaskan, aksi ini bukan sebuah gimmick ataupun meniru peragaan koleksi Alexander McQueen Spring 1999 di mana dua robot menyemprot cat ke gaun putih yang dipakai model Shalom Harlow di catwalk. "Ini jauh berbeda," kata Arnaud kepada New York Times.

(EDITORIAL USE ONLY - For Non-Editorial use please seek approval from Fashion House) Performance of fashion model Bella Hadid during the Coperni Womenswear Spring/Summer 2023 show as part of Paris Fashion Week on September 30, 2022 in Paris, France. (Photo by Estrop/Getty Images)Bella Hadid bersama dua pendiri Coperni, Arnaud Vaillant dan Sébastien Meyer. (Foto: Getty Images/Estrop

Cat yang digunakan Coperni adalah hasil pengembangan Fabrican, sebuah perusahaan pembuat material kain semprot yang berbasis di London.

Pendiri Fabrican, Manel Torres, yang turun langsung menyemprot tubuh Bella Hadid di catwalk Coperni. Sejak 2003, Manel mendedikasikan diri untuk mengembangkan teknologi spray-on-fabric untuk keperluan berbagai bidang.

Material dalam cat ini terdiri dari serat pendek yang diikat bersama dengan polimer dan biopolimer, dan pelarut yang lebih ramah lingkungan yang membuat kain bisa berbentuk cair.

Di dunia kesehatan, teknologi ini sudah dimanfaatkan sebagai pengganti perban sehingga tekanan pada kulit yang terluka dapat diminimalkan.

Menurut Arnaud, teknologi ini sudah cukup adaptif untuk industri mode. Hasil kreasi dari cat ajaib yang mewujud dalam bentuk pakaian terbukti dapat dipakai atau dilepas berulang kali selaiknya baju yang terbuat dari serat benang. Aman pula untuk proses pencucian.

Akan tetapi, kemampuannya untuk menciptakan produk dalam jumlah besar masih butuh penyempurnaan yang lebih lanjut. Dampaknya terhadap lingkungan juga perlu ditelusuri. Oleh karena itu, Coperni tidak menjual pakaian dengan teknologi Fabrican ini ke publik.

Setidaknya, sekarang kita tahu bahwa teknologi kain seperti ini eksis.

(dtg/dtg)