Memorable! Gaya Petenis Yayuk Basuki di Wimbledon 1996 Dipuji Vogue
Menandai digelarnya turnamen Wimbledon 2022, majalah Vogue membuat daftar momen penuh gaya para petenis wanita dalam sejarah Grand Slam lapangan rumput tersebut. Di antara nama-nama legenda tenis yang bertengger di daftar itu, ada petenis senior Indonesia Yayuk Basuki yang berjaya di era 90-an.
Nama Yayuk Basuki bersandingan dengan para ikon tenis dunia seperti Margaret Court, Billy Jean King, Pam Shriver, dan Steffi Graf. Di sebuah artikel yang terbit pada Selasa (28/6/2022), majalah yang dijuluki 'fashion bible' itu memuji gaya busana mereka saat bertanding di Wimbledon karena 'memorable' alias tak terlupakan.
Berbeda dari tiga Grand Slam lainnya (US Open, Australian Open, dan Roland Garros), Wimbledon yang digelar tahunan di London, Inggris, mengharuskan semua petenis, baik pria maupun wanita, berpakaian serba putih saat berlaga. Namun, bukan berarti mereka tidak bisa tampil dengan busana yang berdaya tarik tersendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penampilan Yayuk Basuki di Wimbledon 1996. (Foto: Clive Brunskill/Allsport/Getty Images) |
Yayuk Basuki diapresiasi untuk outfit-nya di Wimbledon 1996 saat melawan petenis Rumania Ruxandra Dragomir. Kala itu, pakaian tanding keluaran adidas menjadi andalan wanita kelahiran Yogyakarta, 30 November 1970, tersebut.
Tampilan white on white tersebut terdiri dari atasan lengan pendek V-neck yang dihiasi motif tiga garis hitam tebal khas Adidas pada bagian kerah. Sementara itu, garis-garis yang lebih tipis menghiasi bagian lengan. Tidak ketinggalan, logo WTA, Women's Tennis Association atau Asosiasi Tenis Wanita dunia.
Petenis Indonesia yang pertama kali tampi di Wimbledon pada 1991 itu lalu memadukan atasannya dengan rok pendek yang jatuh di atas lutut. Siluet A-line dengan sentuhan berlipit sukses memancarkan aura feminin Yayuk Basuki. Sepasang anting yang tampak seperti dihiasi berlian solitaire-cut yang sederhana turut menyempurnakan gayanya di lapangan.
Di Wimbledon 1996, Yayuk Basuki memakai baju tenis serba putih dari adidas. (Foto: Clive Brunskill/Allsport/Getty Images) |
Barang tentu, sepatu tenis yang dipakai Yayuk Basuki berwarna putih dan bermerek adidas seperti pakaiannya. Selan itu, ia melengkapi perlengkapan 'tempur'-nya dengan topi putih, lengkap dengan ikatan rambut senada.
Walau takluk di tangan Dragomir di babak pertama nomor tunggal wanita tersebut, Yayuk Basuki akan tetap dibanggakan sebagai petenis pertama Indonesia yang lolos kaulifikasi Wimbledon.
Di luar estetikanya yang mengundang pujian, pakaian tersebut menjadi bagian penting dari eksistensi Indonesia dalam sejarah tenis dunia.
Outfit petenis Billy Jean King di Wimbledon 1975 yang dipuji Vogue sebagai salah satu gaya yang tak terlupakan dalam sejarah Grand Slam lapangan rumput tersebut. (Foto: Sports Illustrated via Getty Ima/Tony Triolo) |
Asal-Usul Dress-Code Sebra Putih Wimbledon
Digelar sejak 1877, Wimbledon memberlakukan 'dress-code' yang cukup ketat bagi para petenis yang berpartisipasi. Hanya pakaian serba putih yang boleh dipakai, termasuk sepatu hingga aksesori.
"Tidak boleh ada garis yang tebal atau panel berwarna. Garis di sekitar leher dan lengan yang bisa ditoleransi tidak lebih dari 1 cm," demikian bunyi salah satu poin aturan berpakaian yang tertera di situs Wimbledon.
Simona Halep sukses merengkuh trofi Wimbledon 2019. Petenis asal Rumania itu sukses mengalahkan jagoan Amerika Serikat Serena Williams. (Foto: Reuters) |
Menurut The Independent, kebijakan tersebut tak lepas dari budaya berpakaian serba putih di pertandingan tenis yang digelar sebagai acara kumpul-kumpul kaum elite pada 1800-an.
Valerie Warren mengungkapkan dalam tulisannya di buku 'Tennis Fashions: Over 125 Years of Costume Change', kala itu baju berkeringat dianggap tak elok dipandang. "Salah satu masalah yang sangat diperhatikan ketika itu adalah keringat," tulisnya.
Bagaimana seorang wanita harus berpenampilan menjadi titik berat keputusan tersebut. Ia menulis, "Sesuatu hal yang sulit dimengerti pada masa itu bila melihat wanita berkeringat."
Baju putih seperti yang menemani penampilan Yayuk Basuki dan petenis lain di Wimbledon terlihat tak selepek baju warna-warni saat berkeringat.
(dtg/dtg)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Sentuhan Modern dan Mewah Grano Leather di Koleksi Musim Dingin Pedro
Kain Antik 100 Tahun Jadi Primadona di Koleksi 4 Dekade Adrian Gan Berkarya
Belum Setahun, Desainer Baru Versace Keluar Setelah Prada Resmi Akuisisi
Pantone Umumkan Tren Warna 2026: Cloud Dancer, Warna Putih Jernih
Prada Resmi Akuisisi Rivalnya, Versace, Senilai Rp22,2 Triliun
Penampilan Terbaru Dilraba Dilmurat Jadi Sorotan, Picu Rumor 'Kloning'
Potret Kimberly Ryder Perdana Tampil Bak Artis Dracin, Anggun Pakai Hanfu
Desainer Ungkap Sebab Pertengkaran Viral Jay-Z dan Adik Beyonce dalam Lift
Potret Mikey Madison, Aktris Paling Banyak Di-Google 2025, Perankan Stripper












































Penampilan Yayuk Basuki di Wimbledon 1996. (Foto: Clive Brunskill/Allsport/Getty Images)
Di Wimbledon 1996, Yayuk Basuki memakai baju tenis serba putih dari adidas. (Foto: Clive Brunskill/Allsport/Getty Images)
Outfit petenis Billy Jean King di Wimbledon 1975 yang dipuji Vogue sebagai salah satu gaya yang tak terlupakan dalam sejarah Grand Slam lapangan rumput tersebut. (Foto: Sports Illustrated via Getty Ima/Tony Triolo)
Simona Halep sukses merengkuh trofi Wimbledon 2019. Petenis asal Rumania itu sukses mengalahkan jagoan Amerika Serikat Serena Williams. (Foto: Reuters)