Cerita di Balik Kostum Desain Marvel Moon Knight, Terinspirasi Budaya Mesir

Bicara soal serial atau film superhero, kurang lengkap tanpa membicarakan kostumnya. Lewat pakaian, identitas mereka sebagai manusia berkekuatan super dapat tervisualisasi dengan maksimal.

Inilah yang menjadi tanggung jawab orang-orang seperti Megan Kasperlik. Berprofesi sebagai desainer kostum, ia pernah terlibat di beberapa produksi film pencetak box office seperti 'Ocean's 8', 'The Amazing Spider-Man 2' (2014), 'American Hustle' (2013), dan 'The Dark Knight Rises'.

Adapun serial yang pernah ditanganinya antara lain 'Watchmen' (2019) dan 'Mare of Easttown' (2021) yang memberinya sebuah nominasi Primetime Emmy Awards.

Teranyar, ia dipercayai untuk mendesain kostum 'Moon Knight' yang merupakan serial keenam produksi Marvel Cinematic Universe (MC) untuk Disney Plus. Dengan Dough Moench sebagai kreator dan Mohamed Diab yang memimpin tim penulis, 'Moon Knight' menampilkan Oscar Isaac, Ethan Hawke, dan May Calamawy sebagai bintangnya.

Belum lama ini, Wolipop berkesempatan berbincang dengan Megan untuk membahas seluk-beluk kostum Moon Knight, mulai dari keunikan kostum, tantangan membuatnya, dan peran sejarah dan budaya Mesir dalam proses kreatif. Berikut petikan wawancaranya:

1. Dari sekian banyak film dan serial yang digarap, apa yang membuat proses kreatif Moon Knight terasa spesial? Ada kenangan tersendiri?

Oscar Isaac sebagai Marc Spector/Steven Grant di serial 'Moon Knight'. (Foto: Dok. Marvel Studios)

Megan: Aku sangat menikmati waktuku di Moon Knight saat menciptakan tampilan sekaligus mengembangkan karakter bersama para aktor. Kolaborasi yang terjadi antara aku dengan Oscar, Ethan, dan May terasa sangat fenomenal.

Lebih dari itu, jarang sekali seorang desainer kostum mendapat kesempatan untuk mendesain kostum superhero. Di Moon Knight, aku bisa merancang pakaian superhero kontemporer. Banyak yang kami dapat lakukan di sini. Sungguh menyenangkan.

2. Bagaimana cara Anda menghidupkan kostum dari komik ke serial atau film? Tantangannya seperti apa?

Foto: Dok. Marvel Studios

Setiap kali ada superhero yang dibuat filmnya dari komik, orang selalu ingin kostumnya sama persis dengan komiknya. Padahal, karakter di komik ada di medium yang sangat dimensional. Jadi lengan karakter tidak bisa menekuk sepenuhnya seperti di komik.

Membuat kostum yang terlihat keren demi menyenangkan fans tentu penting, tapi harus fungsional juga. Hal yang kusuka di Moon Knight, semua kostum yang kami buat mengedepankan fungsionalitas. Kostum Moon Knight bisa dipakai untuk berlari, molompat, dan menendang, lalu Harrow punya tampilan yang kontemporer tapi nyaman.

3. Seperti apa sumber inspirasi dan referensi untuk kostum Moon Knight? Apakah hanya dari komik?

Foto: Dok. Marvel Studios

Mengingat background-ku fashion, jadi aku terbiasa mencari referensi dari dunia fashion. Selain itu, inspirasi juga datang dari bagaimana material bergerak ketika di tubuh seseorang. Aku juga mendapat inspirasi di berbagai tempat di luar fashion, seperti alam atau bahkan kertas bekas yang sudah menjadi sampah.

Untuk Moon Knight, aku bekerja sama secara intens dengan tim yang ahli dalam tekstur. Aku juga memastikan banyak simbol-simbol Mesir di kostum, jadi kami melakukan banyak riset tentang sejarah dan budaya Mesir, membandingkannya apa yang terjadi ribuan tahun lalu dan sekarang.

4. Dari semua karakter utama Moon Knight, kostum siapa yang paling sulit dibuat?

Foto: Dok. Marvel Studios

Kostum Moon Knight adalah yang tersulit karena beberapa alasan. Pertama, kostum ini dibuat saat lockdown oleh tim FXBX di Inggris, sementara lokasi syuting berada di Hungaria. Karena tidak bisa ke London, aku mengirimkan dua orang pemeran pengganti ke London, lalu kami melakukan sesi fitting via Zoom.

Banyak material yang dikirim tim FXBX. Aku mengelompokkannya di atas meja dan melabelinya. Setelah itu saya kirim ulang ke London. Jadi, proses tersebut sangat menantang tapi sepadan dengan hasilnya.

5. Apa atau siapa yang menginspirasi Anda untuk menggeluti dunia kostum dan desain?

Foto: Dok. Marvel Studios

Meski bukan penulis, aku suka menciptakan karakter karena busana juga menjadi bagian dari story-telling. Cerita dan skenario yang bagus membuatku sangat bersemangat, begitu juga saat melihat aktor yang sangat antusias dengan film yang dibintanginya. Bercerita lewat busana bikin aku sangat bahagia.

6. Apa saja kiat untuk menjadi seorang desainer kostum yang sukses?

Megan Kasperlik (Foto: Getty Images for Harper's BAZAAR/Ryan Miller)

Kamu harus punya hati yang mau mendengar dan peka karena kita bekerja di dalam tim, bersama dengan sutradara dan aktor. Jangan lupa untuk selalu punya inisiatif dan membuka mata. Kerja keras sangat penting. Dulu aku memulai karier di dunia fashion, tapi tidak berhasil, dan mencoba bangkit lagi sampai akhirnya bisa berada di titik ini. Semuanya mustahil tanpa kerja keras.