Minta Maaf, Anna Wintour Akui Vogue Pernah Diskriminasi Kulit Hitam
Jumat, 12 Jun 2020 13:37 WIB
Gelombang protes kematian George Floyd juga memberi efek domino kepada industri fashion. Satu per satu masalah diskriminasi terhadap warga kulit hitam Afrika-Amerika di komunitas fashion ikut terungkap. Majalah Vogue yang dijuluki kitabnya fashion pun tak luput dari isu tersebut.
Anna Wintour selaku pemimpin redaksi Vogue mengakui kesalahan itu dan meminta maaf dalam sebuah memo internal perusahaan.
"Saya mau berbicara apa adanya bahwa Vogue belum sepenuhnya memotivasi dan memberi wadah kepada para editor, penulis, fotografer, desainer dan kreator berkulit hitam," kata Anna dalam memo tertanggal Kamis (4/6/2020), seperti dikutip New York Post.
![]() |
Anna Wintour yang juga menjabat sebagai direktur artistik Conde Nast, lalu melanjutkan, "Kami juga telah berbuat kesalahan, dengan menerbitkan foto-foto dan cerita yang mungkin menyinggung dan intoleran. Saya bertanggung jawab penuh atas kesalahan tersebut."
Perempuan kelahiran Inggris, 70 tahun lalu itu, telah memimpin Vogue sejak 1988. Dilansir dari The Guardian, selama 32 tahun kariernya tersebut, Anne baru melibatkan seorang fotografer berkulit hitam untuk sampul majalah Vogue pada 2018.
Namanya Tyler Mitchell yang digandeng untuk memotret Beyonce sebagai bintang cover Vogue edisi spesial September 2018. Pencapaian tersebut sekaligus menjadi yang pertama dalam sejarah majalah yang sudah berusia 125 tahun itu.
![]() |
Anna Wintour pun berkomitmen untuk memastikan kejadian diskriminasi tak terulang lagi di lingkungan Vogue. Mengaitkan dengan situasi AS yang sedang memanas menyusul kematian warga Afrika-Amerika George Floyd, ia pun turut menyampaikan rasa keprihatinannya.
"Saya ingin mengatakan ini, terutama bagi staf berkulit hitam di tim kami. Saya hanya bisa membayangkan betapa beratnya hari-hari terakhir. Kekerasan dan kejahatan terjadi di mana-mana," ungkap dia.
Belum lama ini, Andre Leon Talley, mantan editor-at-large Vogue, mengkritik Anna dalam buku biografinya, The Chiffon Trenches (2020). Pria kulit hitam yang pernah menjadi tangan kanan Anna itu menyebut sang mantan bos telah meninggalkan "luka emosional dan psikologis" pada dirinya.
![]() |
Simak Video "Viral #VogueChallenge di Medsos, Apa Itu?"
[Gambas:Video 20detik]
(dtg/dtg)