10 Tahun Berkarya, Hian Tjen Hadirkan Koleksi Gaun Bertema Amish
Kehidupan kaum Amish yang kuno dan kolot menjadi sumber inspirasi desainer Hian Tjen untuk koleksi gaun couture terbarunya. Karya tersebut disajikan dalam peragaan bertajuk 'PERFECT10N' sebagai selebrasi 10 tahun Hian berkarya.
Fashion show yang berlangsung di Dian Ballroom Raffles Hotel, Jakarta, Rabu (28/8/2019) malam, sungguh berbeda dari presentasi biasanya. Panggung catwalk Hian kali ini adalah sebuah bukit penuh alang-alang kering. Atmosfer yang terasa seolah seperti sedang berada di desa tapi dalam nuansa yang modern.
Foto: Moh. Abduh/Wolipop |
Para model lalu lalang dan menelusuri jalan setapak yang membelah semak alang-alang tersebut. Para tamu yang di antaranya sejumlah selebritis seperti Bunga Citra Lestari, Titi DJ, Nikita Willy dan Olivia Jansen menyaksikan dari tempat duduk kayu bersusun di balik alang-alang.
Suasana pedesaan yang diangkat ini setidaknya cukup untuk menggambarkan kehidupan kaum Amish. Ketik kata kunci 'Amish' di Google, maka akan muncul potret kehidupan mereka yang sangat konservatif.
Pertama kali terbentuk pada abad ke-16 di Swiss, komunitas Kristen ini masih eksis dengan mempertahankan cara hidup yang lama. Tidak ada listrik, telepon ataupun kendaraan bermotor.
(Foto: Moh. Abduh/Wolipop) |
Kehidupan mereka benar-benar tak terkontaminasi oleh perkembangan zaman yang kian modern. Peradaban kaum Amish ini dapat ditemui di beberapa wilayah Amerika Serikat, seperti Pennsylvania dan Ohio.
Kesederhanaan serta nilai-nilai tradisional yang dipegang teguh oleh kamu Amish itu memukau Hian sehingga menjadikannya ilham untuk koleksi ini. "Akan terasa menarik ketika mengangkatnya menjadi sebuah koleksi dengan twist yang lebih modern dan kekinian," ujar Hian saat Wolipop berkunjung ke studionya di kawasan Pluit, Jakarta Utara, pekan lalu untuk melihat persiapan jelang peragaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hian menjelaskan, pengerjaan koleksi adi busana ini terbilang rumit karena banyak macam detail yang diaplikasikan. Mulai dari bordir hingga embellishment berupa kristal dan mote-motean. "Bahkan, ada satu gaun yang baru selesai dalam waktu 3-4 bulan," tambah pria 34 tahun itu.
Hian Tjen saat mempersiapkan koleksi bertema Amish di studionya di Pluit, Jakarta, Utara, sepekan menjelang peragaan. (Foto: Daniel Ngantung/Wolipop) |
Detail tersebut menghiasi deretan busana yang siluetnya menyerupai terusan yang biasa dipakai para perempuan Amish. Gaya mereka yang identik dengan gaun bercelemek juga muncul di koleksi ini.
Namun di tangan Hian, celemek dibuat lebih stylish. Misal, celemek hadir dengan bentuk rumbai yang dihiasi detail bordir sebagai pemanis pada bagian rok gaun. Ada juga celemek yang menjelma dalam bentuk mungil sebagai aksesori di leher.
Selain siluet dan volume pakaian, desainer lulusan ESMOD Jakarta ini terilhami pula oleh flora dan fauna di sekitaran kaum Amish. Terdapat motif bergambar ayam dan kuda yang ikut mempercantik koleksi gaun couture terbaru Hian. "Saya sketsa dulu motifnya, setelah itu dikirim ke Italia untuk dicetak di atas kain jacquard. Baru kain dikirim ke Indonesia," kata Hian.
Motif ayam yang dibuat di Italia. (Foto: Daniel Ngantung/Wolipop) |
Dengan dukungan timnya yang terdiri hampir 60 orang, Hian akhirnya merampungkan koleksi tersebut dalam waktu delapan bulan. Sekitar 50-an busana yang Hian sajikan.
Koleksi tersebut sekaligus menjadi pembuktian kiprah Hian setelah 10 tahun berkarya sebagai desainer. Berasal dari Pemangkat, sebuah kota kecil di Kalimantan Barat, Hian hijrah ke Ibu Kota selulus SMA untuk mengejar cita-citanya sebagai seorang desainer busana.
Tuntas kuliah di ESMOD, Hian mengawali kariernya dengan bekerja di sebuah perusahaan garmen. Merasa tidak cocok, ia lalu keluar dan memberanikan diri membuka usaha sendiri dengan menerima pesanan gaun pengantin atau bridal.
Sorotan tertuju pada Hian ketika Chelsea Olivia memakai karyanya saat menikah pada 2015. Sejak itu, namanya kian diperhitungkan sebagai desainer muda. Tak cuma gaun pengantin, Hian pun merambah ranah adibusana.
Hian Tjen saat finale 'PERFECT10N'. (Foto: Moh. Abduh/Wolipop) |
Eksistensi Hian sebagai desainer lantas juga mendapat pengakuan dari Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI). Di tahun yang sama, ia resmi bergabung dengan IPMI yang turut menaungi sejumlah desainer senior ternama seperti Sebastian Gunawan, Biyan, Chossy Latu dan Itang Yunasz.
"Mungkin orang melihatku sekarang sudah enak, padahal semua dimulai dari nol dan penuh perjuangan. Dari rumah ke rumah bikin busana pesanan, sampai akhirnya bisa menggelar fashion show sendiri. Tapi itu semua prosesnya. Sekarang saya juga masih belajar," kata Hian.
(dtg/dtg)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Kain Antik 100 Tahun Jadi Primadona di Koleksi 4 Dekade Adrian Gan Berkarya
Belum Setahun, Desainer Baru Versace Keluar Setelah Prada Resmi Akuisisi
Pantone Umumkan Tren Warna 2026: Cloud Dancer, Warna Putih Jernih
Prada Resmi Akuisisi Rivalnya, Versace, Senilai Rp22,2 Triliun
A$AP Rocky Jadi Brand Ambassador Terbaru Chanel
Foto: Gaya Bisnis Jennifer Lopez, Tetap Seksi dengan Blazer Tanpa Bra
8 Foto Alyssa Daguise-Al Ghazali Baby Moon di Thailand, Bumil Tampil Stylish
Foto: Pesona Winter aespa yang Digosipkan Pacaran dengan Jungkook BTS
Studi Ungkap Kencan Online Bikin Wanita Tergoda Operasi Plastik, Ini Alasannya












































Foto: Moh. Abduh/Wolipop
(Foto: Moh. Abduh/Wolipop)
Hian Tjen saat mempersiapkan koleksi bertema Amish di studionya di Pluit, Jakarta, Utara, sepekan menjelang peragaan. (Foto: Daniel Ngantung/Wolipop)
Motif ayam yang dibuat di Italia. (Foto: Daniel Ngantung/Wolipop)
Hian Tjen saat finale 'PERFECT10N'. (Foto: Moh. Abduh/Wolipop)