10 Tahun Berkarya, Sapto Djojokartiko Gelar Fashion Show di Istora Senayan
Daniel Ngantung - wolipop
Kamis, 20 Sep 2018 15:45 WIB
Jakarta
-
Ada yang berbeda di Istana Olahraga atau Istora di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (20/9/2018) pagi. Biasa dipakai sebagai arena olahraga, Istora kali ini terasa lebih modis dengan kemunculan para perempuan bergaya kekinian. Para pria pun tak mau kalah tampil maksimal.
Banyak di antara mereka adalah para selebriti dan figur publik. Dari Mikha Tambayong, Maudy Ayunda, Wulan Guritno, Afgansyah Reza, hingga Najwa Shihab pun menunjukkan batang hidungnya.
Baca Juga: 21 Gaun Pengantin Terbaru Sapto Djojokartiko di Grand Hyatt Wedding Fair
Mereka tentunya datang bukan untuk menyaksikan sebuah pertandingan olahraga. Sajian koleksi busana terbaru dari label Saptodjodjokartiko karya Sapto Djojokartiko yang membawa mereka ke salah satu venue Asian Games 2018 itu.
Peragaan ini terasa spesial bagi Sapto. Bukan hanya karena lokasinya, presentasi koleksi busana siap pakai (ready to wear) Spring/Summer 2019 menjadi peragaan tunggal pertama Sapto sekaligus menandai 10 tahun kariernya sebagai desainer.
"Kenapa peragaan tunggal baru sekarang? Patokanku adalah koleksi ready to wear. Sejak diluncurkan 2016 lalu, label ini terus berkembang dan diterima pasar, baik lokal maupun mancanegara," kata Sapto usai peragaan.
Pencapaian tersebut lantas membuat desainer asal Solo, Jawa Tengah, ini lebih percaya diri untuk menggelar peragaan tunggal. Sebelumnya, Sapto lebih nyaman mempresentasikan koleksinya dengan konsep trunk show eksklusif di butik atau peragaan di acara-acara mode.
Dan bagi Sapto, tiada tempat yang lebih representatif selain Istora Senayan. "Sejak awal mengonsep fashion show ini, aku pengin lokasinya punya nilai historis dan sangat memorable sehinga berkesan bagi para tamu," kata desainer jebolan ESMOD Paris ini yang dibantu Shadtoto Prasetio sebagai art director.
Estetika desain Istora yang bernuansa futuristik juga menjadi pertimbangan Sapto agar menyatu dengan rancangannya. Untuk koleksi terbarunya, ia menggali inspirasi dari hubungan manusia dengan teknologi.
Peragaan berlangsung dengan konsep terbuka (outdoor) di area selasar lantai dua Istora, tepatnya yang menghadap ke Gelora Bung Karno. Tak ada panggung, hanya lantai biasa yang menjadi catwalk beratapkan langit-langit Istora yang seperti tangga terbalik. Sangat sederhana, ditambah lagi warna putih cat bangungan yang membiarkan koleksi tersebut 'berbicara' dengan lantang.
Setelan merah muda bergaya sporty chic membuka peragaan yang terdiri dari 70 tampilan busana (look) pria dan wanita ini. Tampak model berlenggang dalam balutan kaus putih bertulisan label Sapto dipadu dengan celana pendek dan blazer formal, berikut sneakers.
Tampilan sejenis cukup mendominasi pada koleksi ini sebagai respons Sapto terhadap tren street-style yang tengah populer beberapa tahun terakhir. "Sejak bermain di ready to wear, saya lebih sensitif terhadap tren. Nggak mudah bagi saya untuk sekadar menyertakan kaus di sebuah koleksi. Butuh proses panjang," ungkap desainer yang dikenal dengan garis desainnya yang minimalis namun romantis ini.
Inspirasi Sapto juga banyak berdatangan dari era 1980 yang dituangkan ke dalam deretan gaun bersiluet blazer panjang dengan belahan dada rendah (plunging neck) atau kaftan dengan pundak melebar. Beberapa di antaranya hadir dengan bordiran dengan motif geometris yang meninggalkan kesan futuristik.
Lalu hadir deretan gaun yang melankolis dalam palet dingin seperti oyster, marble, dan cleat dengan potongan yang bersih (clean-cut). Beberapa di antaranya bersiluet kotak nan lebar dan sesekali dihiasi detail ruffle yang dramatis. Terkesan rileks dan cocok sebagai opsi gaun pengantin untuk resepsi berkonsep outdoor.
Selebihnya Sapto bermain dengan gaya layering yang disertai outerwear kekinian dan sabuk bergaya sporty. Menariknya, gaya sejumlah model juga disempurnakan dengan deretan kacamata hitam yang dirancang sendiri Sapto. "Label ini berawal dari baju, lalu sepatu dan tas. Sekarang berkembang ke kacamata," kata Sapto.
Masih dari jajaran aksesori, tidak ketinggalan tas mungil sebagai wadah ponsel yang dipakai seperti kalung. Dengan teknologi yang semakin canggih, segala sesuatu sudah bisa Anda dapatkan dari ponsel. Yang dibutuhkan fashionista saat ini adalah tas ponsel yang stylish bukan?
Tas sejenis sempat mendominasi Men's Paris Fashion Week beberapa waktu lalu dan bukan tidak mungkin bakal menggeser tren fanny pack tahun depan.
Sebagai pamungkas acara, semua model melakukan finale atau penampilan terakhir sambil membawa payung. "Sebenarnya, tidak ada yang mau aku buktikan lewat fashion show perayaan 10 tahun ini. Namun, peragaan ini dibuat sebagai tantangan bagaimana kami bisa berkompromi dengan idealisme dan selera pasar," ujar Sapto.
Banyak di antara mereka adalah para selebriti dan figur publik. Dari Mikha Tambayong, Maudy Ayunda, Wulan Guritno, Afgansyah Reza, hingga Najwa Shihab pun menunjukkan batang hidungnya.
Baca Juga: 21 Gaun Pengantin Terbaru Sapto Djojokartiko di Grand Hyatt Wedding Fair
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tampilan pembuka fashion show koleksi Spring-Summer 2019 karya Sapto Djojokartiko di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (20/9/2018). (Foto: Daniel Ngantung/Wolipop) |
Peragaan ini terasa spesial bagi Sapto. Bukan hanya karena lokasinya, presentasi koleksi busana siap pakai (ready to wear) Spring/Summer 2019 menjadi peragaan tunggal pertama Sapto sekaligus menandai 10 tahun kariernya sebagai desainer.
"Kenapa peragaan tunggal baru sekarang? Patokanku adalah koleksi ready to wear. Sejak diluncurkan 2016 lalu, label ini terus berkembang dan diterima pasar, baik lokal maupun mancanegara," kata Sapto usai peragaan.
(Foto: Mohammad Abduh/Wolipop) |
Dan bagi Sapto, tiada tempat yang lebih representatif selain Istora Senayan. "Sejak awal mengonsep fashion show ini, aku pengin lokasinya punya nilai historis dan sangat memorable sehinga berkesan bagi para tamu," kata desainer jebolan ESMOD Paris ini yang dibantu Shadtoto Prasetio sebagai art director.
Estetika desain Istora yang bernuansa futuristik juga menjadi pertimbangan Sapto agar menyatu dengan rancangannya. Untuk koleksi terbarunya, ia menggali inspirasi dari hubungan manusia dengan teknologi.
Foto: Mohammad Abduh/Wolipop |
Peragaan berlangsung dengan konsep terbuka (outdoor) di area selasar lantai dua Istora, tepatnya yang menghadap ke Gelora Bung Karno. Tak ada panggung, hanya lantai biasa yang menjadi catwalk beratapkan langit-langit Istora yang seperti tangga terbalik. Sangat sederhana, ditambah lagi warna putih cat bangungan yang membiarkan koleksi tersebut 'berbicara' dengan lantang.
Setelan merah muda bergaya sporty chic membuka peragaan yang terdiri dari 70 tampilan busana (look) pria dan wanita ini. Tampak model berlenggang dalam balutan kaus putih bertulisan label Sapto dipadu dengan celana pendek dan blazer formal, berikut sneakers.
Desainer Sapto Djojokartiko. (Foto: Mohammad Abduh/Wolipop) |
Foto: Mohammad Abduh/Wolipop |
Lalu hadir deretan gaun yang melankolis dalam palet dingin seperti oyster, marble, dan cleat dengan potongan yang bersih (clean-cut). Beberapa di antaranya bersiluet kotak nan lebar dan sesekali dihiasi detail ruffle yang dramatis. Terkesan rileks dan cocok sebagai opsi gaun pengantin untuk resepsi berkonsep outdoor.
Foto: Mohammad Abduh/Wolipop |
Selebihnya Sapto bermain dengan gaya layering yang disertai outerwear kekinian dan sabuk bergaya sporty. Menariknya, gaya sejumlah model juga disempurnakan dengan deretan kacamata hitam yang dirancang sendiri Sapto. "Label ini berawal dari baju, lalu sepatu dan tas. Sekarang berkembang ke kacamata," kata Sapto.
Masih dari jajaran aksesori, tidak ketinggalan tas mungil sebagai wadah ponsel yang dipakai seperti kalung. Dengan teknologi yang semakin canggih, segala sesuatu sudah bisa Anda dapatkan dari ponsel. Yang dibutuhkan fashionista saat ini adalah tas ponsel yang stylish bukan?
Tas sejenis sempat mendominasi Men's Paris Fashion Week beberapa waktu lalu dan bukan tidak mungkin bakal menggeser tren fanny pack tahun depan.
Sebagai pamungkas acara, semua model melakukan finale atau penampilan terakhir sambil membawa payung. "Sebenarnya, tidak ada yang mau aku buktikan lewat fashion show perayaan 10 tahun ini. Namun, peragaan ini dibuat sebagai tantangan bagaimana kami bisa berkompromi dengan idealisme dan selera pasar," ujar Sapto.
Foto: Daniel Ngantung/Wolipop |
(dtg/dtg)
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Health & Beauty
Kulitmu Sering Drama? Ini 5 Moisturizer Penyelamat Kulit Sensitif dan Kering
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Belum Setahun, Desainer Baru Versace Keluar Setelah Prada Resmi Akuisisi
Pantone Umumkan Tren Warna 2026: Cloud Dancer, Warna Putih Jernih
Prada Resmi Akuisisi Rivalnya, Versace, Senilai Rp22,2 Triliun
A$AP Rocky Jadi Brand Ambassador Terbaru Chanel
Apa Itu Tactical Vest? Viral Dipakai Verrell Bramasta Kunjungi Korban Banjir
Most Popular
1
Rumor Pacaran Winter aespa & Jungkook BTS Mencuat, Disorot Punya Tato Sama
2
Penampilan Terbaru Vanness Wu Bikin Khawatir Penggemar, Disebut Turun 20 Kg
3
7 Artis Korea Adu Outfit di Acara LV, Lisa BLACKPINK Hingga Jun Ji Hyun
4
Belum Setahun, Desainer Baru Versace Keluar Setelah Prada Resmi Akuisisi
5
Ramalan Zodiak Cinta 5 Desember: Gemini Lagi Mesra, Taurus Jangan Curiga
MOST COMMENTED












































Tampilan pembuka fashion show koleksi Spring-Summer 2019 karya Sapto Djojokartiko di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (20/9/2018). (Foto: Daniel Ngantung/Wolipop)
(Foto: Mohammad Abduh/Wolipop)
Foto: Mohammad Abduh/Wolipop
Desainer Sapto Djojokartiko. (Foto: Mohammad Abduh/Wolipop)
Foto: Mohammad Abduh/Wolipop
Foto: Mohammad Abduh/Wolipop
Foto: Daniel Ngantung/Wolipop