Bak The Devil Wears Prada, Netizen Curhat Kejamnya Dunia Fashion di Instagram
Rahmi Anjani - wolipop
Rabu, 28 Feb 2018 13:45 WIB
Jakarta
-
Film The Devil Wears Prada mengungkap kejamnya kehidupan para pekerja majalah fashion. Film tersebut memang terinspirasi dari kisah nyata sehingga bukan tak mungkin terjadi di kehidupan nyata. Belakangan sejumlah netizen pun ramai-ramai mengungkap lika-liku pekerjaan serupa sebagai asisten di dunia fashion yang tak kalah drama.
Melalui akun Instagram @fashionassistants, para asisten majalah fashion mengungkapkan realita industri fashion yang tak selalu glamour. Seperti di film The Devil Wears Prada, mereka serng menghadapi kekejaman para desainer, stylist hingga model selama bekerja. Para asisten yang nama akunnya dirahasiakan itu pun membagikan kisah 'horor' mereka kepada para netizen.
Seorang asisten fashion mengungkap jika ia pernah bekerja selama 17 jam selama lima hari. Asisten lain mengatakan jika seorang desainer tidak mengizinkannya makan untuk dua hari dan sering melontarkan komentar kasar. Seorang desainer juga terungkap pernah membuat timnya tidur di kardus selama menyiapkan pagelaran besar.
Selain desainer, sejumlah asisten fashion juga sering bermasalah dengan stylist. Salah satu stylist kenamaan dikatakan pernah memakai anak magang karena masalah kecil.
"Dia menyuruhku mengisi daya ponselnya. Aku kembali dan melaporkan padanya charger itu rusak. Di depan semua kru dan seleb, dia melempar handphone-nya ke tanah, merusaknya, dan berteriak bahwa karena aku temannya akan bunuh diri dan itu adalah salahku karena aku tidak bisa mengisi daya handphone-nya," ungkap seorang wanita.
"Aku bekerja untuk seorang stylist tahun lalu selama sebulan yang berhutang padaku $1,000 (Rp 13 jutaan) dan bertemu dengan asisten lain yang dihutangi juga. Karena tidak ada kontrak antara kami dan majalah, klien, atau bahkan stylist, tidak ada jaminan kami akan dibayar," ungkap asisten lain.
"Komputerku ketika itu sangat lambat dan mouse-nya tidak sengaja memencet 'People dan Parties' di bagian website. Dia berkata padaku, 'Mengapa kamu mengklik People and Parties? Apa kamu bodoh?' Dia bahkan tidak tahu namaku. Aku asisten kedua, bekerja sukarela dan sudah berada di set 12 jam," tulis seorang asisten.
Meski begitu, admin mengaku jika akun yang dibuka mulai Desember 2017 tersebut tidak dihadirkan untuk merusak industri fashion. Ia lebih ingin memulai percakapan mengenai penindasan yang terjadi di sana.
"Banyak pesan dukungan dan pertanyaan mengenai bagaimana kita bersama-sama menyelesaikan ini untuk meningkatkan kesadaran atau bagaimana kita bisa membuat wadah di mana paraagensibisamembentu masalah-masalah, penindasan, pembayaran telat, dan lainnya.
Melalui akun Instagram @fashionassistants, para asisten majalah fashion mengungkapkan realita industri fashion yang tak selalu glamour. Seperti di film The Devil Wears Prada, mereka serng menghadapi kekejaman para desainer, stylist hingga model selama bekerja. Para asisten yang nama akunnya dirahasiakan itu pun membagikan kisah 'horor' mereka kepada para netizen.
Seorang asisten fashion mengungkap jika ia pernah bekerja selama 17 jam selama lima hari. Asisten lain mengatakan jika seorang desainer tidak mengizinkannya makan untuk dua hari dan sering melontarkan komentar kasar. Seorang desainer juga terungkap pernah membuat timnya tidur di kardus selama menyiapkan pagelaran besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Instagram |
"Dia menyuruhku mengisi daya ponselnya. Aku kembali dan melaporkan padanya charger itu rusak. Di depan semua kru dan seleb, dia melempar handphone-nya ke tanah, merusaknya, dan berteriak bahwa karena aku temannya akan bunuh diri dan itu adalah salahku karena aku tidak bisa mengisi daya handphone-nya," ungkap seorang wanita.
"Aku bekerja untuk seorang stylist tahun lalu selama sebulan yang berhutang padaku $1,000 (Rp 13 jutaan) dan bertemu dengan asisten lain yang dihutangi juga. Karena tidak ada kontrak antara kami dan majalah, klien, atau bahkan stylist, tidak ada jaminan kami akan dibayar," ungkap asisten lain.
Foto: Instagram |
Meski begitu, admin mengaku jika akun yang dibuka mulai Desember 2017 tersebut tidak dihadirkan untuk merusak industri fashion. Ia lebih ingin memulai percakapan mengenai penindasan yang terjadi di sana.
"Banyak pesan dukungan dan pertanyaan mengenai bagaimana kita bersama-sama menyelesaikan ini untuk meningkatkan kesadaran atau bagaimana kita bisa membuat wadah di mana paraagensibisamembentu masalah-masalah, penindasan, pembayaran telat, dan lainnya.
(ami/ami)
Health & Beauty
Pilih Toner Sesuai Kondisi Kulit! Anua Punya Beberapa Opsi untuk Berbagai Kebutuhan Kulitmu
Home & Living
Bikin Momen Natalmu Lebih Hangat dengan Hampers Mug yang Bikin Senyum!
Home & Living
Ide Kado Natal Elegan & Fungsional: Aveline Sendok Garpu Natal Set Gift vs Domov Krisa Christmas Stainless Steel Hampers!
Health & Beauty
Gigi Menguning Karena Kopi? KLAR Teeth Whitening Mask Jadi Solusi Praktis Anti Ngilu
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Dari Kain Sisa ke Runway, Jeans Perca Curi Atensi di Bali Fashion Trend 2025
Ketika Kain Perca Bertemu Budaya Dayak di Bali Fashion Trend 2025
Batik Karya Narapidana 'Naik Kelas' di Panggung Bali Fashion Trend 2025
Tak Sekadar Runway, Bali Fashion Trend 2025 Pamerkan Karya Narapidana
Sarung Hingga Tenun, Warna Nusantara Meriahkan Runway Bali Fashion Trend 2025
Most Popular
1
9 Gaya Artis di Pesta Pernikahan Kim Woo Bin-Shin Min Ah, Kompak Serba Hitam
2
David dan Victoria Beckham Dikabarkan Unfollow Brooklyn Jelang Natal
3
Ramalan Zodiak 22 Desember: Cancer Makin Harmonis, Leo Pakai Logika
4
40 Ucapan Selamat Hari Ibu untuk Diri Sendiri Agar Tetap Semangat dan Bahagia
5
Ramalan Zodiak 22 Desember: Aries Ada yang Iri, Taurus Masih Boros
MOST COMMENTED












































Foto: Instagram
Foto: Instagram