Doris Dorothea, Tas Kulit Exotic Buatan Ciledug yang Eksis di 7 Negara
Arina Yulistara - wolipop
Selasa, 22 Agu 2017 16:43 WIB
Jakarta
-
Sudah kenal dengan nama brand Doris Dorothea? Mungkin untuk orang Indonesia masih jarang tahu apa itu Doris Dorothea. Namun di tujuh negara Timur Tengah, label tas kulit exotic buatan Indonesia ini sudah eksis bahkan diklaim paling banyak diburu oleh para fashionista di Dubai hingga Oman.
Label tas kulit exotic ini sudah memopulerkan produknya di pasar Timur Tengah bukan Indonesia. Doris Dorothea memang memasarkan barangnya hanya di luar negeri tidak di Indonesia.
Pasangan suami-istri pendiri Doris Dorothea, Fara Shahab dan Riza Assegaf, mengaku visi misi awal membuat brand tersebut memang untuk menggaet pasar internasional. Mengapa tidak memasarkannya di Indonesia?
"Awalnya kita memang perusahaan yang menyuplai bahan baku kulit ke brand internasional. Terus di 2013 kita gemes kalau brand-brand luar kulitnya dari Indonesia tapi nggak ada yang tahu. Terus kita mikir kenapa nggak bikin brand sendiri untuk membanggakan Indonesia makanya misi visi kita jadi brand internasional dengan produk asli Indonesia. Strategi kita besar di luar dulu baru gampang masuk ke Indonesia karena kembali soal harga. Orang Indonesia terkadang lebih suka milih produk ke brand yang terkenal dibanding beli produk lokal," jelas Fara saat berbincang dengan Wolipop di Hotel Grand Mahakam, Kebayoran, Jakarta Selatan, Senin (22/8/2017).
Ya, Fara bercerita kalau awalnya mereka membantu meneruskan perusahaan tannery kulit reptil milik keluarga Riza yang berdiri sejak 1985. Perusahaan dengan nama Cardina itu termasuk salah satu perusahaan kulit reptil besar di Indonesia.
Cardina sering mengekspor berbagai jenis kulit reptil seperti python, lizard, hingga crocodile ke pasar Eropa hingga Amerika. Bahkan bahan baku kulit dari Cardina juga disuplai ke salah satu perusahaan di Italia. Perusahaan tersebut memiliki klien-klien yang merupakan brand ternama seperti Bvlgari hingga Hermes.
Tak hanya itu, Riza juga menuturkan kalau Cardina membuatkan produk jadi untuk sejumlah brand Amerika serta Eropa seperti Helmer atau Taxidermy. Baru di 2013 mereka tercetus ide untuk membuat brand tas kulit exotic lokal yang bisa dikenal secara internasional. Itulah mengapa mereka memasarkan produknya di luar negeri.
Fara juga menuturkan bahwa pangsa pasar pertama mereka adalah Timur Tengah. Ibu dua anak itu merasa gaya hidup wanita Timur Tengah yang glamour sesuai dengan kualitas Doris Dorothea. Fara mengakui memang tas kulit exotic harganya terbilang mahal karena tampilan dan kualitas yang tahan lama.
Mulai dari ikut berbagai pameran di luar negeri, koleksi tas Doris Dorothea kini laris di pasar internasional. Penjualannya bahkan sudah tersebar di tujuh negara Timur Tengah mulai dari Dubai, UAE, Qatar, Arab Saudi, Kuwait, Bahrain, dan Oman.
Fara dan Riza juga sudah bekerjasama dengan sejumlah multibrand serta department store di Timur Tengah untuk memasarkan Doris Dorothea. Bahkan Fara mengklaim kalau tas Doris Dorothea pernah menjadi tas yang paling dicari di Timur Tengah.
"Karena orang Timur Tengah sukanya yang glamour dan high class. Bisa dibilang Doris Dorothea ini menjadi most wanted bag untuk exotic leather di Timur Tengah terutama UAE. Kita merangkak banget dari paling bawah dan sekarang jadi top brand untuk tas kulit eksotis di Timur Tengah. Satu atau dua bulan sekali kita keliling ikut pameran. Pameran yang kita ikuti juga eksklusif. Contohnya waktu itu kita ikut join di pameran Arab Saudi dihadiri cuma sama royal family di sana. Yang membedakan kita adalah kualitas kulit yang dipakai. Desain kita simpel, modern, tapi klasik. " ujar wanita kelahiran 13 Agustus 1989 itu.
Selain di Timur Tengah, Doris Dorothea juga sudah menjangkau pasar Eropa dan Amerika walau baru melalui online, belum memiliki reseller resmi di sana. Dengan meluasnya Doris Dorothea, Fara ingin menunjukkan bahwa Indonesia juga punya brand tas kulit dengan kualitas terbaik.
Saat menjalani bisnis tas kulit ini, Fara sedikit bercerita kalau kendala yang paling sering dialami saat memasarkan Doris Dorothea di luar negeri dianggap produk dari Thailand. Tak dipungkiri Thailand memang salah satu negara dengan kualitas kulit terbaik. Untuk itu, Fara harus sering menjelaskan kalau brand miliknya asli buatan Indonesia bukan Thailand. Pabrik Doris Dorothea sendiri berdiri di Ciledug, Tangerang.
Riza menambahkan, produksi tas Doris Dorothea kini sudah mencapai 200 buah setiap minggu. Permintaan terbesar datang dari Dubai dan Abu Dhabi. Sementara untuk tas paling favorit yang jenisnya kulit python. Harga yang ditawarkan mulai dari US$ 650 atau sekitar Rp 8,6 jutaan hingga US$ 2.500 atau Rp 33 jutaan.
Untuk pertamakalinya, Doris Dorothea juga akan ikut pagelaran New York Fashion Week (NYFW) Spring/Summer 2018 bersama enam desainer lokal lainnya pada September mendatang. Baik Fara maupun Riza berharap dengan keikutsertaan mereka di ajang ini bisa membawa nama baik Indonesia dan membuka peluang lebih besar untuk masuk ke Amerika.
"Paling banyak order itu dari Dubai dan Abu Dhabi. Makanya kita ikut NYFW ini karena demand kita sudah banyak di sana, kita sudah jualan ke sana juga shipping tapi belum ada reseller. Semoga bisa jadi pintu masuk kita ke pasar Amerika yang lebih luas," kata Riza. (ays/ays)
Label tas kulit exotic ini sudah memopulerkan produknya di pasar Timur Tengah bukan Indonesia. Doris Dorothea memang memasarkan barangnya hanya di luar negeri tidak di Indonesia.
Doris Dorothea Foto: Dok. Instagram @dorisdorotheaofficial |
Pasangan suami-istri pendiri Doris Dorothea, Fara Shahab dan Riza Assegaf, mengaku visi misi awal membuat brand tersebut memang untuk menggaet pasar internasional. Mengapa tidak memasarkannya di Indonesia?
"Awalnya kita memang perusahaan yang menyuplai bahan baku kulit ke brand internasional. Terus di 2013 kita gemes kalau brand-brand luar kulitnya dari Indonesia tapi nggak ada yang tahu. Terus kita mikir kenapa nggak bikin brand sendiri untuk membanggakan Indonesia makanya misi visi kita jadi brand internasional dengan produk asli Indonesia. Strategi kita besar di luar dulu baru gampang masuk ke Indonesia karena kembali soal harga. Orang Indonesia terkadang lebih suka milih produk ke brand yang terkenal dibanding beli produk lokal," jelas Fara saat berbincang dengan Wolipop di Hotel Grand Mahakam, Kebayoran, Jakarta Selatan, Senin (22/8/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ya, Fara bercerita kalau awalnya mereka membantu meneruskan perusahaan tannery kulit reptil milik keluarga Riza yang berdiri sejak 1985. Perusahaan dengan nama Cardina itu termasuk salah satu perusahaan kulit reptil besar di Indonesia.
Cardina sering mengekspor berbagai jenis kulit reptil seperti python, lizard, hingga crocodile ke pasar Eropa hingga Amerika. Bahkan bahan baku kulit dari Cardina juga disuplai ke salah satu perusahaan di Italia. Perusahaan tersebut memiliki klien-klien yang merupakan brand ternama seperti Bvlgari hingga Hermes.
Tak hanya itu, Riza juga menuturkan kalau Cardina membuatkan produk jadi untuk sejumlah brand Amerika serta Eropa seperti Helmer atau Taxidermy. Baru di 2013 mereka tercetus ide untuk membuat brand tas kulit exotic lokal yang bisa dikenal secara internasional. Itulah mengapa mereka memasarkan produknya di luar negeri.
Foto: Dok. Arina Yulistara/Wolipop |
Fara juga menuturkan bahwa pangsa pasar pertama mereka adalah Timur Tengah. Ibu dua anak itu merasa gaya hidup wanita Timur Tengah yang glamour sesuai dengan kualitas Doris Dorothea. Fara mengakui memang tas kulit exotic harganya terbilang mahal karena tampilan dan kualitas yang tahan lama.
Mulai dari ikut berbagai pameran di luar negeri, koleksi tas Doris Dorothea kini laris di pasar internasional. Penjualannya bahkan sudah tersebar di tujuh negara Timur Tengah mulai dari Dubai, UAE, Qatar, Arab Saudi, Kuwait, Bahrain, dan Oman.
Fara dan Riza juga sudah bekerjasama dengan sejumlah multibrand serta department store di Timur Tengah untuk memasarkan Doris Dorothea. Bahkan Fara mengklaim kalau tas Doris Dorothea pernah menjadi tas yang paling dicari di Timur Tengah.
"Karena orang Timur Tengah sukanya yang glamour dan high class. Bisa dibilang Doris Dorothea ini menjadi most wanted bag untuk exotic leather di Timur Tengah terutama UAE. Kita merangkak banget dari paling bawah dan sekarang jadi top brand untuk tas kulit eksotis di Timur Tengah. Satu atau dua bulan sekali kita keliling ikut pameran. Pameran yang kita ikuti juga eksklusif. Contohnya waktu itu kita ikut join di pameran Arab Saudi dihadiri cuma sama royal family di sana. Yang membedakan kita adalah kualitas kulit yang dipakai. Desain kita simpel, modern, tapi klasik. " ujar wanita kelahiran 13 Agustus 1989 itu.
Selain di Timur Tengah, Doris Dorothea juga sudah menjangkau pasar Eropa dan Amerika walau baru melalui online, belum memiliki reseller resmi di sana. Dengan meluasnya Doris Dorothea, Fara ingin menunjukkan bahwa Indonesia juga punya brand tas kulit dengan kualitas terbaik.
Foto: Dok. Arina Yulistara/Wolipop |
Saat menjalani bisnis tas kulit ini, Fara sedikit bercerita kalau kendala yang paling sering dialami saat memasarkan Doris Dorothea di luar negeri dianggap produk dari Thailand. Tak dipungkiri Thailand memang salah satu negara dengan kualitas kulit terbaik. Untuk itu, Fara harus sering menjelaskan kalau brand miliknya asli buatan Indonesia bukan Thailand. Pabrik Doris Dorothea sendiri berdiri di Ciledug, Tangerang.
Riza menambahkan, produksi tas Doris Dorothea kini sudah mencapai 200 buah setiap minggu. Permintaan terbesar datang dari Dubai dan Abu Dhabi. Sementara untuk tas paling favorit yang jenisnya kulit python. Harga yang ditawarkan mulai dari US$ 650 atau sekitar Rp 8,6 jutaan hingga US$ 2.500 atau Rp 33 jutaan.
Untuk pertamakalinya, Doris Dorothea juga akan ikut pagelaran New York Fashion Week (NYFW) Spring/Summer 2018 bersama enam desainer lokal lainnya pada September mendatang. Baik Fara maupun Riza berharap dengan keikutsertaan mereka di ajang ini bisa membawa nama baik Indonesia dan membuka peluang lebih besar untuk masuk ke Amerika.
"Paling banyak order itu dari Dubai dan Abu Dhabi. Makanya kita ikut NYFW ini karena demand kita sudah banyak di sana, kita sudah jualan ke sana juga shipping tapi belum ada reseller. Semoga bisa jadi pintu masuk kita ke pasar Amerika yang lebih luas," kata Riza. (ays/ays)
Home & Living
Bikin Suasana Natal Makin Hangat! Sentuhan Dekorasi Lampu Natal Ini Bikin Sudut Rumah Estetis
Fashion
Mau Tampil Cantik Saat Natal? Pilihan Baju Ini Bisa Bikin Kamu Tampil Elegan
Fashion
Tampil Kompak dan Hangat di Hari Natal dengan Family Set Maroon Favorit!
Home & Living
Pohon Natal Pop Up Portable Full Set: Solusi Dekorasi Natal Cepat & Tanpa Ribet!
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Tak Sekadar Runway, Bali Fashion Trend 2025 Pamerkan Karya Narapidana
Sarung Hingga Tenun, Warna Nusantara Meriahkan Runway Bali Fashion Trend 2025
Desainer di Balik Gaya Ikonis David Bowie & Duran Duran Meninggal di Usia 80
Ketika Wastra Bertemu Siluet Modern & Kilau Mewah di Bali Fashion Trend 2025
Cuplikan Dokumenter Melania Trump Dirilis, Soroti Fashion Jelang Inaugurasi
Most Popular
1
Membanggakan, Kisah 3 Atlet RI Raih Emas di SEA Games 2025 Saat Hamil
2
Ramalan Zodiak 20 Desember: Aquarius Lagi Beruntung, Pisces Perlu Motivasi
3
8 Potret Shandy Aulia yang Gaya Hidup Mewahnya Jadi Sorotan
4
Adu Gaya Suzy, Park Bo Gum, dan V BTS Bersinar di Acara Akhir Tahun CELINE
5
Momen Manis Tasya Farasya & Mantan Suami Ambil Rapor Anak
MOST COMMENTED












































Doris Dorothea Foto: Dok. Instagram @dorisdorotheaofficial
Foto: Dok. Arina Yulistara/Wolipop
Foto: Dok. Arina Yulistara/Wolipop