Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kemewahan 'Sarung' Berbahan Kristal Swarosvki Karya Rinaldy A Yunardi

Daniel Ngantung - wolipop
Rabu, 09 Nov 2016 07:31 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Daniel Ngantung
Jakarta - Kepiawaian Rinaldy A. Yunardi sebagai desainer aksesori sudah tidak diragukan lagi. Kebolehan sang desainer kembali terbukti lewat karya terbarunya, selendang bermaterial kristal Swarovski.

Yunyung, begitu sapaan akrabnya, mendapat ajakan dari produsen interior dan lighting, Infico, untuk menciptakan sebuah sistem pencahayaan berbahan kristal Swarovski.

Karya tersebut dipamerkan secara perdana di acara peluncuran The Nest, sebuah program pembinaan bagi para desainer interior muda yang digagas oleh Infico, di Jakarta Design Center, Selasa (8/11/2016) sore.
Foto: Daniel Ngantung

"Kita tahu, karya-karya Yunyung selalu menakjubkan berkat pekerjaan tangan yang rumit. Selain itu, dalam berkarya, ia juga tidak membatasi diri pada ranah aksesori saja. Oleh karena keunikannya itu, kami menggandeng Yunyung," ujar Mercy Santosa, Direktur Pemasaran Infico, di sela acara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tangan dinginnya, lahirlah tiga karya yang inspirasinya bersumber dari kebudayaan Indonesia. Salah satunya sarung yang merupakan salah satu bagian terpenting dari pakaian adat di hampir seluruh penjuru Indonesia.

Sebagai dasar, Yunyung menggunakan logam berwarna keemasan yang lalu dibentuk sedemikian rupa seperti kain sarung yang melambai ditiup angin.

"Tantangannya adalah bagaimana membuat besi itu terlihat bergelombang," kata pria yang sudah 25 tahun berkiprah sebagai desainer aksesori itu.

Tampak potongan kristal Swarovski berukuran besar menghiasi bagian atas dan bawah 'sarung' tersebut sehingga menciptakan kemewahan tiada tara.
Foto: Daniel Ngantung

Selain itu, Yunyung juga menciptakan lampu berbentuk kebaya encim yang di dalamnya berhiaskan kristal Swarovski. Terakhir, instalasi yang inspirasinya datang dari topeng penari Jawa.

Semuanya hasil pengerjaan tangan dan memakan waktu hampir 10 bulan. "Aku mau sesuatu yang tidak terlalu bling, tapi tetap terlihat mewah lewat teknik ukiran yang menjadi ciri khasku," katanya tentang tantangan yang ia rasakan saat menciptakan ketiga karya tersebut. (dng/hst)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads