Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Koleksi Hi Lo Populo Batik, Menghadirkan Batik dalam Dimensi Berbeda

Hestianingsih - wolipop
Sabtu, 04 Jun 2016 09:29 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Foto: Hestianingsih/Wolipop
Jakarta - Batik dengan tampilan kekinian telah menjadi DNA rancangan Populo Batik sejak merilis koleksi batiknya pada 2013 lalu. Setelah berinovasi menampilkan motif-motif kontemporer seperti bentuk pipa rokok, sisir, gunting, payung dan pipa rokok pada koleksi terdahulunya di 2014, duo Bai Soemarlono dan Joseph Lim kembali menghadirkan batik dengan 'wajah' baru.

Teknik tradisional pembuatan motif batik, yakni batik cap dan tulis tetap dikedepankan namun dikombinasikan dengan layering, aplikasi, serta emboss. Motifnya sendiri divisualisasikan secara tiga dimensi, menghasilkan satu bentuk geometris yang ditampilkan dalam tiga variasi berbeda.

Bai dan Joseph menyebut karyanya ini sebagai Hi Lo Collection, karena menampilkan berbagai unsur yang saling kontradiktif dari sisi teknik kreasi kain. Misalnya saja emboss vs deboss, kain berstruktur vs flat, material transparan vs pekat, quilting vs non-quilting, bersulam vs polos dan cropped vs memanjang.

"Sekuen pertama dengan anyaman, kedua dengan emboss-deboss dan ketiga dengan banyak aplikasi dan embellishment. Jadi di sini tekniknya yang inovatif dan baru," ujar Bai ditemui sebelum fashion show di The Hall Senayan City, Jakarta Selatan, Jumat (3/6/2016).
Hadir dalam tiga palet pucat; abu-abu, light blue dan gold, kita bisa melihat busana batik yang sangat modern. Ada kerumitan di balik potongan busana yang tampak clean dan simpel, yang justru membuat koleksi kali ini terlihat istimewa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Motif batik memang akan terasa bias pada koleksi ini, namun jika dicermati lebih dekat terlihat esensi dari batik cap dan tulis yang sangat khas, berbaur dengan teknik pengolahan kain lainnya. Anda akan mendapati cropped top yang dipadu celana pipa dan coat, gaun panjang dengan detail transparan di bagian samping atau blouse longgar berpotongan lurus yang simpel.
Hadir pula celana kulot berlipit, setelan vest dan celana panjang serta rok asimetris dan gaun feminin beraksen aplikasi timbul. Semua koleksi dipresentasikan dengan gaya kekinian dan muda.

"Kami pakai satu motif untuk semua tapi dengan variasi berbeda. The way it styled and dressed. Setiap warna juga mewakilkan tiga gaya berbeda. Gold untuk tema disco, light blue untuk gaya sporty dan abu-abu untuk gaya era 20-an yang lebih tailoring," ungkap Joseph.
Sebanyak 42 set busana yang ditampilkan, bisa dibilang menawarkan rasa baru dalam mempresentasikan batik yang diharapkan bisa lebih diterima generasi muda dan, dalam skala yang lebih besar, mancanegara. (hst/kik)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads