Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Laporan dari Singapura

Cerita di Balik Kalung Emas Berbentuk Resleting yang Pembuatannya 15 Tahun

Rahmi Anjani - wolipop
Jumat, 29 Jan 2016 10:46 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Thinkstock
Jakarta - Kalung emas menjadi salah satu aksesori favorit wanita Indonesia. Perhiasan tersebut bukan hanya sering diaplikasikan saat pesta namun juga di keseharian. Bagi Anda yang sedang mencari referensi desain kalung emas, mungkin bisa melirik opsinya yang dihadirkan serupa resleting. Selain bisa dikenakan di leher, perhiasan itu akan multifungsi karena dapat dijadikan sebagai gelang.

Kalung 'resleting' pertama kali dibuat oleh merek Prancis Van Cleef & Arpels (VCA) di era '30-an. Item tersebut direkomendasikan oleh Duchess of Windsor yang kala itu terilhami oleh teknologi resleting pada jaket aviator dan seragam pelaut. Inspirasi wanita bernama asli Wallis Simpson yang sebelumnya merupakan aktris Amerika Serikat itu pun berhasil dibuat pada 1954. Diciptakan dengan material emas, rubi, dan berlian, tampilannya sungguh menawan.

Kalung ini memang memiliki cita rasa seni dan teknik pembuatan nan rumit. Tidak salah jika Presiden dan CEO VCA Nicolas Bos pun memfavoritkannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalung itu sangat avant garde. Aku pikir itu adalah salah satu desain paling kuat dan tidak dapat tercipta tanpa kemampuan memahat yang tinggi," ungkap Nicolas kepada Wolipop pasca press conference pameran The Art of Science of Gem di ArtScience Museum, Marina Bay Sands, Singapura, Rabu, (27/1/2015).

Nicolas menambahkan bahwa dahulu wanita jarang memakainya. Apalagi untuk dipasangkan dengan dress karena terlalu maskulin sehingga sering disembunyikan. Namun saat ini, kalung resleting atau zip necklace yang masih diproduksi VCA itu kerap dikenakan wanita di berbagai acara. Salah satu selebriti yang pernah mengenakannya adalah Margo Robbie pada pagelaran Oscar tahun lalu.

"Kalung resleting ini merupakan salah satu desain khas dari merek kami. Kami memproduksi beberapa item setiap tahunnya. Perhiasan tersebut termasuk kalung yang paling banyak permintaan.  Ada sejumlah orang yang rela menunggu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk mendapatkannya." ujar Nicolas.

Selain unik, kalung resleting itu tentu memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dalam pembuatannya. Pada percobaan pertama, item serupa selesai dibuat selama 15 tahun. Nicolas menyatakan jika sebenarnya cukup sulit untuk membuat emas bisa diresletingkan karena melawan karakteristik alami dari bahan itu sendiri.

Kalung tersebut merupakan salah satu perhiasan unggulan yang akan ditampilan di pameran The Art & Science of Gems. Gelaran yang diadakan VCA itu rencananya akan digelar mulai 23 April hingga 16 Agustus 2016 mendatang di ArtScience Museum, Marina Bay Sands, Singapura. (ami/ami)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads