Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Miss Persia Ungkap Sisi Gelap Miss Universe: Semua Soal Uang

Kiki Oktaviani - wolipop
Jumat, 21 Nov 2025 07:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Sahar Biniaz
Sahar Biniaz Foto: dok. Instagram @missuniversepersia
Jakarta -

Gelaran Miss Universe tahun ini seolah tak pernah sepi dari drama dan kontroversi. Terbaru, Miss Persia 2025, Sahar Biniaz, angkat bicara mengenai alasan di balik keputusannya mundur dari kompetisi. Dalam pernyataannya, ia mengungkap sisi gelap organisasi Miss Universe.

Biniaz yang seharusnya melaju ke Thailand untuk pemilihan Miss Universe 2025 mengumumkan pengunduran dirinya pada Oktober lalu, setelah direktur nasionalnya ditahan saat mengunjungi Iran. Ia menyebut bahwa keputusan mundur itu bukan hanya karena situasi tersebut, tetapi juga karena banyak hal yang menurutnya tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ia pegang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak lagi ingin berkompetisi meskipun saya telah bekerja keras demi kesempatan ini, karena saya melihat banyak hal yang tidak selaras dengan sistem nilai saya. Sebelum masuk Miss Universe, saya ingin mewakili negara asal saya, yaitu Iran, Persia," ungkapnya di Instagramnya, Selasa (18/11/2025).

Ia menegaskan bahwa tujuannya sejak awal adalah membawa kisah dan kekuatan perempuan dari negaranya ke panggung dunia. Namun cita-citanya itu musnah setelah ia mengetahui sisi gelap Miss Universe. Ia mengklaim bahwa pemilihan pemenang kini dipengaruhi oleh faktor finansial. Menurut Biniaz, semua soal uang.

ADVERTISEMENT

"Saya menyadari ada indikasi kuat bahwa semuanya soal keuntungan finansial. Seseorang dari dalam organisasi mengatakan kepada saya bahwa jika ingin benar-benar masuk dan menang, semakin banyak uang yang bisa kamu bawa ke MUO, semakin tinggi peluangmu," ucap Biniaz.

"Saya langsung menutup pembicaraan itu. Jika memang tentang uang, jadikan saja acara amal dan biarkan orang berdonasi. Ini bukan hal yang saya setujui," tambahnya.

Setelah menolak aturan tak tertulis tersebut, Biniaz mengaku mulai dikeluarkan dari berbagai aktivitas penting.

"Mereka mulai mengecualikan saya dari berbagai hal. Pemilik Miss Universe mengadakan pertemuan pribadi dengan beberapa kontestan di kantornya di Meksiko. Saya dan direktur nasional sudah meminta selama lima bulan berturut-turut, tapi selalu ditolak," aku Biniaz.

Meski tak menyebut nama, diketahui bahwa Presiden MUO, Raul Rocha, memang berbasis di Meksiko. Biniaz juga menyebut adanya gala eksklusif di Miami yang hanya mengundang negara-negara tertentu.

"Hanya negara yang membawa lebih banyak uang dan relasi yang diundang. Kontestan yang paling menguntungkan akan mendapat penilaian lebih baik. Organisasi ini bukan tentang pemberdayaan perempuan," ucap Biniaz lantan.

Tak berhenti di situ, Biniaz juga mengaku dibungkam saat ingin berbicara soal isu penting terkait kampung halamannya. Ia juga menegaskan bahwa MUO tidak melakukan apa pun ketika direktur nasionalnya ditahan di Iran.

"Hal terakhir adalah ketika direktur nasional saya ditahan. MUO sama sekali tidak melakukan apa-apa untuk membantunya," ungkapnya lagi.

Pernyataan ini menambah daftar panjang kontroversi yang mengiringi penyelenggaraan Miss Universe di Bangkok, Thailand. Baru-baru ini, musisi Omar Harfouch mengumumkan pengunduran dirinya dari jajaran juri hanya tiga hari sebelum malam final digelar di Bangkok, Thailand. Melalui Instagram Story, ia menyatakan bahwa organisasi Miss Universe membentuk dewan juri dadakan untuk memilih 30 finalis bahkan sebelum 136 kontestan tampil di babak preliminer.

Harfouch juga menuding panel juri tidak resmi tersebut terdiri dari individu yang memiliki potensi konflik kepentingan. Menurut Harfouch, beberapa orang memiliki hubungan pribadi dengan peserta Miss Universe, termasuk orang yang bertanggung jawab menghitung suara dan mengelola hasil.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads