Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Wanita Bertato di Dagu Jadi Ratu Maori Baru, Pidato Pertamanya Jadi Sorotan

Kiki Oktaviani - wolipop
Minggu, 07 Sep 2025 10:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ratu Maori Ngā wai hono i te pō
Ratu Maori Ngā wai hono i te pō Foto: dok. Facebook
Jakarta -

Wanita dengan tato tradisional suku Maori di dagunya kini memegang peran penting dalam sejarah masyarakat adat Selandia Baru. Ngā wai hono i te pō, yang memiliki moko kauae (tato dagu khas perempuan Maori), secara resmi menyampaikan pidato pertamanya sebagai Ratu dalam perayaan tahunan koroneihana (penobatan) di Ngāruawāhia.

Acara yang berlangsung pada awal September itu sekaligus menandai setahun wafatnya Kiingi Tūheitia Pootatau Te Wherowhero VII, sang ayah yang meninggal pada 30 Agustus 2024 di usia 69 tahun. Sang Ratu dinobatkan pada hari pemakaman ayahnya, dan sejak itu ia menjalani masa berkabung panjang sebelum akhirnya tampil ke publik dalam momen bersejarah ini.

Di hadapan ribuan hadirin, Ratu Maori baru itu berbicara dengan penuh emosi, mengenang sosok ayahnya yang dikenal memperjuangkan persatuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada peringatan satu tahun wafatnya orang tercinta, biasanya diharapkan kita menyingkirkan duka dan kembali ke dunia orang hidup. Walau saya ingin memenuhi harapan itu, saya sendiri belum tahu kapan akan tiba di titik tersebut," ucap wanita 27 tahun itu.

Ngā wai hono i te pō menuturkan bagaimana setahun terakhir dijalani dengan rasa kehilangan mendalam.

ADVERTISEMENT

"Terkadang kalian melihat sosok saya hadir secara fisik, tetapi hampa secara emosional dan spiritual, larut dalam kerinduan pada dada ayah yang dulu menenangkan hati seorang anak perempuan," tambahnya.

Dalam pidatonya, Ratu Maori menekankan bahwa identitas sukunya tidak hanya ditentukan oleh aksi protes.

"Menjadi Maori bukan ditandai dengan adanya musuh atau tantangan yang harus dilawan. Menjadi Maori adalah berbicara dengan bahasa kita, menjaga lingkungan, membaca dan mempelajari sejarah kita, serta memilih untuk dipanggil dengan nama Maori kita," jelasnya.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads