Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Ibu Ini Punya 30 Tato, Kini Ungkap Penyesalannya

Kiki Oktaviani - wolipop
Minggu, 03 Agu 2025 18:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Alexa Locke
Alexa Locke Foto: dok. Instagram Alexa Locke
Jakarta -

Alexa Locke tidak pernah menyangka bahwa kecintaannya pada seni tato saat remaja akan menjadi salah satu penyesalan terbesar dalam hidupnya. Dulu, saat berusia 18 tahun, wanita asal California, AS itu merasa antusias mewujudkan impian masa kecilnya dengan membuat tato pertama. Namun kini, di usia 37 dan telah menjadi seorang ibu, pandangannya berubah total.

"Aku membuat sebagian besar tatoku terlalu cepat dan terlalu muda," ujar Locke kepada People.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aku mulai menyesalinya saat menjadi seorang ibu. Penilaian dan stereotip terhadap perempuan bertato masih sangat kuat, dan itu menyakitkan, tapi itu juga realita," tambahnya.

Kini ia memiliki sekitar 25 hingga 30 tato, termasuk satu lengan penuh bertema gaya tradisional Amerika dan Jepang. Namun menurutnya, tato-tato tersebut tidak lagi merepresentasikan siapa dirinya saat ini.

ADVERTISEMENT

"Siapa diriku 20 tahun lalu sangat berbeda dengan perempuan yang ada di hadapanmu sekarang. Aku jauh lebih dewasa, berpendidikan, dan percaya diri. Ya, aku benci tato-tatoku, tapi aku menerimanya karena itu adalah pilihan masa mudaku," ucapnya.

"Aku paham bahwa ini konsekuensi dari keputusan sendiri, dan aku bisa mengerti mengapa orang menilainya seperti itu," akunya lagi.

Locke mengaku stigma sosial yang menempel pada tato telah berdampak besar. Ia pernah ditolak bekerja hanya karena penampilannya.

"Itu memang sulit diterima, apalagi mengetahui bahwa ini semua adalah akibat perbuatanku sendiri. Aku benci saat orang menilainya hanya sebagai perempuan bertato. Mereka tidak tahu bahwa aku lucu, baik hati, dan sangat tidak menghakimi," ungkap ibu satu anak itu.

Meski kerap disarankan untuk percaya diri, Locke menjelaskan bahwa masalahnya bukan tentang kepercayaan diri. Locke menjelaskan bahwa yang menyakitkan adalah tidak diberi kesempatan untuk menunjukkan siapa dirinya sebenarnya karena orang hanya menilai dirinya pertama kali dari tato.

Sebagai seorang ahli estetika berlisensi, Locke aktif di media sosial membagikan konten seputar perawatan kulit dan rias wajah. Baru-baru ini, ia mengunggah video refleksi tentang penyesalan tatonya yang langsung viral dengan lebih dari 7,4 juta penayangan dan 20 ribu komentar. Banyak orang merasa terwakili oleh pengakuan jujurnya.

"Aku menerima banyak cinta, tapi juga kebencian. Rasanya memalukan. Tapi juga merendahkan hati. Banyak yang merasa akhirnya tidak sendirian dalam penyesalan mereka. Inilah alasan kenapa topik ini jarang dibicarakan karena tidak ada yang ingin mengakui bahwa mereka pernah membuat kesalahan permanen pada tubuh mereka," jelasnya.

Ia menambahkan, "Sebagian besar kritik datang dari komunitas tato sendiri. Aku tidak pernah mengerti kenapa cerita pribadiku dianggap sebagai serangan terhadap mereka."

Meskipun begitu, banyak orang tua dan guru yang menghubunginya, mengatakan bahwa mereka berencana menunjukkan video tersebut kepada anak-anak mereka. Locke merasa bahagia karena bisa membantu memberikan perspektif lain soal tato.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads