Ibu di China Menang Gugat Perusahaan yang Cabut Cuti Menyusui karena Sakit
Seorang ibu di China menggugat perusahaannya setelah hak cuti menyusuinya dicabut. Sang ibu mengalami kondisi kesehatan yang membuatnya tidak bisa memberikan ASI untuk sementara waktu.
Ibu yang hanya diketahui dengan nama belakang Luo ini awalnya diberikan cuti melahirkan serta tambahan satu bulan menyusui, sebelum melahirkan pada Januari 2022. Namun, setelah bayinya didiagnosis mengalami penyakit kuning, dokter menyarankan Luo untuk menghentikan pemberian ASI selama dua minggu hingga bayinya pulih sepenuhnya.
Luo yang berasal dari Provinsi Sichuan itu kemudian membagikan informasi tersebut di akun media sosialnya. Perusahaannya kemudian melihat unggahan itu dan langsung meminta 'bukti menyusui' darinya. Jika tidak bisa memberikan bukti tersebut, cuti menyusuinya akan dicabut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, perusahaan juga menuntut Luo untuk mengembalikan gaji serta kontribusi asuransi sosial yang telah mereka bayarkan selama masa cutinya. Merasa diperlakukan tidak adil, Luo mengajukan arbitrase (penyelesaian sengketa di luar pengadilan) terkait perselisihan tenaga kerja.
Hasilnya, komisi arbitrase memenangkan gugatannya dan menyatakan bahwa Luo memiliki bukti yang cukup untuk mendapatkan hak cuti menyusui. Namun, perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce tempat Luo bekerja tidak terima dengan keputusan tersebut dan mengajukan banding ke pengadilan setempat.
Seperti dikutip dati South China Morning Post, pengadilan tetap berpihak pada Luo, dengan alasan bahwa dia tetap melanjutkan menyusui dalam rentang dua minggu yang disarankan dokter.
Luo juga memegang hasil diagnosa medis yang mendukung haknya untuk mengambil cuti menyusui selama satu bulan penuh. Menurut peraturan di Sichuan, ibu yang memberikan ASI eksklusif berhak atas tambahan satu bulan cuti menyusui di luar cuti melahirkan selama enam bulan yang sudah ditetapkan.
Setelah kasus ini diberitakan oleh Henan Television, perusahaan tersebut langsung mendapat kecaman dari publik.
"Perusahaan pelit banget," tulis seorang pengguna Weibo.
"Beberapa perusahaan di China butuh edukasi mendalam soal hukum ketenagakerjaan," komentar yang lain.
"Karena perusahaan seperti ini, banyak perempuan jadi enggan punya anak," tambah pengguna lain.
(hst/hst)
Fashion
Anti Gerah dan Bau! 3 Jaket Sport ini Bisa Jadi Pilihan untuk Temani Aktivitasmu
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Ciuman Mesra Kang Tae Oh dan Kim Sejeong Tuai Sorotan, Fans Auto Baper
Bangsawan 39 Tahun Pernah Pacari Aktris 70 Tahun, Kini Lamar Wanita 25 Tahun
Sinopsis Wonder Woman di Bioskop Trans TV Hari Ini
Alasan Kim Go Eun Pangkas Rambut Nyaris Plontos untuk The Price of Confession
Viral Verificator
Banjir Bandang Aceh, Viral Guru Ungkap Detik-detik Mencekam Saat Air Meluap
Foto: Pesona Ana de Armas di F1 Abu Dhabi, Bikin Lews Hamilton Tersenyum
Kate Winslet Pamer Kerutan di Usia 50, Anti Botox! Pesonanya Bikin Kagum
Ciuman Mesra Kang Tae Oh dan Kim Sejeong Tuai Sorotan, Fans Auto Baper
Before After Cocona XG Jalani Pengangkatan Payudara, Umumkan Identitas Baru











































