Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Terungkap Alasan Keluarga Kerajaan Inggris Jarang Pakai Sabuk Pengaman

Daniel Ngantung - wolipop
Selasa, 25 Mar 2025 10:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

LONDON, ENGLAND - OCTOBER 20: Prince William, Duke of Cambridge (L) and his wife Catherine, Duchess of Cambridge wearing a tiara made by Garrard London, arrive for a state banquet to honour the state visit by Chinas President, Xi Jinping on October 20, 2015 in London, England. The President of the Peoples Republic of China, Mr Xi Jinping and his wife, Madame Peng Liyuan, are paying a State Visit to the United Kingdom as guests of The Queen. They will stay at Buckingham Palace and undertake engagements in London and Manchester. The last state visit paid by a Chinese President to the UK was Hu Jintao in 2005.  (Photo by Carl Court/Getty Images)
Pangeran William dan Putri Wales Kate Middleton (Foto: Getty Images/Carl Court)
London -

Keluarga Kerajaan Inggris sering kali terlihat berkendara tanpa menggunakan sabuk pengaman. Mereka sengaja melakukannya justru karena alasan keamanan.

Michael Chandler, seorang pakar keamanan asal Inggris, mengungkapkan bahwa keputusan anggota kerajaan untuk tidak mengenakan sabuk pengaman didasarkan pada "pertimbangan keamanan".

"Ada kekhawatiran mengenai kecepatan dalam mengevakuasi seorang anggota kerajaan dari kendaraan dalam situasi darurat," ujar Chandler kepada Daily Mail.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT
Kate MiddletonPangeran William dan Putri Wales Kate Middleton pada 2021. (Foto: Chris Jackson/PA via AP)

Selain faktor keamanan, kenyamanan dan penampilan juga menjadi pertimbangan. Chandler menjelaskan bahwa dalam beberapa acara resmi, seperti saat mengenakan seragam militer atau pakaian formal, anggota keluarga kerajaan cenderung enggan menggunakan sabuk pengaman karena dapat mengganggu tampilan pakaian mereka.

"Jika mereka sering keluar-masuk kendaraan, kecil kemungkinan mereka akan memasang sabuk pengaman setiap saat," kata Chandler. "Bagi pria, misalnya, sabuk pengaman dapat membuat kemeja kusut, dan itu juga bisa menjadi faktor pertimbangan."

Namun, Chandler menegaskan bahwa anggota keluarga kerajaan tetap menggunakan sabuk pengaman dalam situasi tertentu. "Sebenarnya, mereka lebih sering mengenakan sabuk pengaman daripada yang disadari publik. Saat bepergian dengan kecepatan tinggi di London atau di jalan tol, mereka pasti memakainya," jelasnya.

LONDON, ENGLAND - OCTOBER 20: Catherine, Duchess of Cambridge arrives for the launch of the Hold Still campaign at Waterloo Station on October 20, 2020 in London, England. (Photo by Jeremy Selwyn - WPA Pool/Getty Images)Kate Middleton pada Oktober 2020. (Foto: Jeremy Selwyn - WPA Pool/Getty Images)

Terkait aspek hukum, keluarga kerajaan tampaknya tidak akan menghadapi konsekuensi atas keputusan tersebut. Raja Charles III, misalnya, memiliki imunitas hukum sebagai pemimpin monarki.

"Berdasarkan Undang-Undang Hak 1689, monarki berada di atas kekuatan hukum dan pengadilan," kata Chandler, yang juga memiliki latar belakang di bidang hukum. Ia menambahkan bahwa Undang-Undang Crown Proceedings 1947 memang memungkinkan tuntutan hukum terhadap pemerintah dan departemen kerajaan, tetapi secara eksplisit mengecualikan raja dari tuntutan tersebut.

Sementara itu, untuk anggota keluarga kerajaan lainnya, keputusan mengenai pemakaian sabuk pengaman didasarkan pada evaluasi risiko oleh petugas keamanan mereka. Chandler menegaskan bahwa keputusan yang dibuat oleh para pengawal mereka tidak mungkin dipertanyakan oleh aparat penegak hukum lainnya.

WINDSOR, UNITED KINGDOM - MAY 17: (EMBARGOED FOR PUBLICATION IN UK NEWSPAPERS UNTIL 48 HOURS AFTER CREATE DATE AND TIME) Queen Elizabeth II drives her Range Rover car as she watches the International Carriage Driving Grand Prix event on day 4 of the Royal Windsor Horse Show at Home Park on May 17, 2014 in Windsor, England. (Photo by Max Mumby/Indigo/Getty Images)Ratu Elizabeth II menyetir di Royal Windsor Horse Show pada 2014. (Foto: Max Mumby/Indigo/Getty Images)

"Meskipun mereka tidak secara hukum dibebaskan dari kewajiban memakai sabuk pengaman saat tidak dalam tugas seremonial, kecil kemungkinan mereka akan ditindak jika keputusan tersebut diambil oleh petugas keamanan yang bertugas melindungi mereka," ujarnya.

Lebih lanjut, Chandler menjelaskan bahwa Peraturan 6E dalam Road Traffic Act, yang diperbarui pada 1993, menyatakan bahwa kendaraan yang digunakan oleh kepolisian, layanan pemadam kebakaran, dan penyelamatan, memiliki pengecualian dari aturan sabuk pengaman. Hal ini juga mencakup perlindungan diplomatik yang berada di bawah yurisdiksi Kepolisian Metropolitan.

A car carrying Britain's King Charles III and Camilla, the Queen Consort, leaves Buckingham Palace following the death of Queen Elizabeth II on Thursday in London, Friday, Sept. 9, 2022. Queen Elizabeth II, Britain's longest-reigning monarch and a rock of stability across much of a turbulent century, died Thursday Sept. 8, after 70 years on the throne. She was 96. (James Manning/PA via AP)Raja King Charles III dan Ratu Camilla pada September 2022. (Foto: James Manning/PA via AP).

Keputusan keluarga kerajaan untuk sesekali mengabaikan sabuk pengaman menjadi perbincangan publik, terutama setelah kecelakaan tragis di Paris yang merenggut nyawa Putri Diana pada 1997. Dalam insiden tersebut, Diana, Dodi Fayed, dan pengemudi Henri Paul tewas, sementara satu-satunya yang selamat, Trevor Rees-Jones, mengalami luka parah. Investigasi menemukan bahwa tidak ada penumpang yang mengenakan sabuk pengaman saat kecelakaan.

Pada Agustus 2022, David Douglas, mantan perwira senior Kepolisian Metropolitan yang terlibat dalam penyelidikan resmi kecelakaan itu, mengungkapkan bahwa penggunaan sabuk pengaman bisa saja menyelamatkan nyawa para penumpang.

FILE- In this early Sunday, Aug. 31, 1997 file photo, police services prepare to take away the car in which Britain's Diana, Princess of Wales, died in Paris, in a car crash that also killed her companion Dodi Fayed, and chauffeur. It has been nearly 25 years since Princess Diana died in a high-speed car crash in Paris. (AP Photo/Jerome Delay, File)Penampakan mobil Putri Diana yang rinsek karena kecelakaan di Paris, Prancis, pada 1997. Saat kejadian, Putri Diana diketahui tidak menggunakan sabuk pengaman. (Foto: AP Photo/Jerome Delay)

"Jika mereka memakai sabuk pengaman, para ahli kami memperkirakan kemungkinan selamat mencapai 80 persen," ujarnya kepada program Good Morning Britain. Ia menambahkan, "Kecelakaan itu tetap akan menjadi peristiwa mengerikan, dan mereka akan mengalami cedera serius, tetapi mungkin tidak sampai berakibat fatal."

Pada 2019, Pangeran Philip juga terlibat kecelakaan saat mengendari mobilnya. Kala itu, ia diketahui tak memakai sabuk pengamanan.

Saksikan Live DetikPagi :

(dtg/dtg)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads