Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Lupa Matikan Hair Dryer, Ibu Baru Ini Sebabkan Kaki Bayinya Diamputasi

Vina Oktiani - wolipop
Selasa, 18 Mar 2025 14:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi ibu baru stres
Foto: Getty Images/PonyWang
Jakarta -

Kejadian tragis yang melibatkan seorang ibu baru di Taiwan ini belakangan berhasil mencuri perhatian publik. Pada 16 September 2023, seorang ibu yang diketahui bernama Wu, secara tidak sengaja menyebabkan cedera serius pada kaki bayinya yang baru lahir akibat lupa mematikan pengering rambut (hair dryer). Melansir South China Morning Post, insiden ini berakhir dengan amputasi tiga jari kaki bayi tersebut.

Wu, yang sedang menggunakan pengering rambut untuk mengeringkan kasur bayinya yang basah, tiba-tiba tertidur dan tidak menyadari bahwa bayinya terpapar panas yang sangat intens selama lebih dari tiga jam. Saat terbangun pada pukul 16.00, ia terkejut mendapati kaki bayinya sudah melepuh parah. Wu kemudian segera menghubungi layanan medis darurat dan membawa bayinya ke rumah sakit.

Setelah diperiksa, dokter mengatakan bahwa luka bakar yang dialami bayi tersebut mencakup 15,5 persen dari total permukaan tubuhnya. Meskipun sudah dilakukan perawatan, kerusakan pada jaringan tubuh bayi tersebut tidak dapat disembuhkan, sehingga harus dilakukan amputasi pada jari tengah, jari manis, dan jari kelingking kaki kiri bayi tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena kejadian itu, Wu harus menjalani proses hukum. Ia dituduh lalai hingga menyebabkan cedera serius pada anaknya.

Dalam persidangan, Wu mengungkapkan bahwa ia tertidur karena pengaruh obat depresi pasca-persalinan yang sedang dikonsumsinya. Ia menyatakan bahwa ia merasa panas dari pengering rambut tersebut masih dapat ditoleransi dan tidak menyangka bahwa alat itu dapat menyebabkan luka bakar yang begitu parah, terlebih setelah ia sudah memindahkan bayinya jauh dari alat tersebut.

ADVERTISEMENT

Namun, hakim mengatakan bahwa sebagai pengasuh utama, Wu seharusnya mempertimbangkan kemungkinan bayi tersebut bergerak atau berbalik, sehingga terpapar panas lebih lama. Seperti yang diketahui bahwa paparan lama terhadap panas dari pengering rambut dapat menyebabkan luka bakar serius pada kulit manusia.

Pengadilan juga mempertimbangkan latar belakang pendidikan, pengalaman hidup, dan kemampuan intelektual Wu, dan menyimpulkan bahwa ia seharusnya memiliki akal sehat dasar untuk mencegah tragedi ini. Meskipun amputasi pada kaki bayi akan mempengaruhi kemampuan berjalan sang bayi, namun jaksa penuntut umum mengungkapkan bahwa dengan perkembangan medis saat ini, cedera itu tidak mengarah pada kondisi yang lebih fatal dan masih bisa ditangani.

Wu akhirnya dijatuhi hukuman lima bulan penjara karena kelalaian yang menyebabkan cedera, serta denda sebesar NT$150.000 (sekitar Rp 74,6 juta). Beberapa orang mengkritik Wu dengan mengatakan bahwa seorang ibu seharusnya bisa mendengar tangisan bayinya, sementara yang lain merasa simpati dan mengingatkan bahwa merawat bayi baru lahir sambil pulih dari persalinan adalah hal yang sangat melelahkan.

Kasus ini juga memunculkan perbincangan mengenai masalah psikologi pasca-persalinan di Taiwan. Menurut laporan Economic Daily News, tingkat depresi pasca-persalinan di kalangan wanita Taiwan telah meningkat menjadi 20 persen, sementara anggaran tahunan untuk konseling psikologis pasca-persalinan dari tahun 2022 hingga 2024 hanya kurang dari NT$100.000 (sekitar Rp 49,2 juta).

(vio/vio)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads