Blake Lively Disebut Bikin Bujet Film Bengkak Rp 7 M Hanya untuk Beli Kostum
Drama perseteruan antara Justin Baldoni dan Blake Lively terkait film 'It Ends With Us' semakin memanas. Fakta baru mengungkap bahwa Blake Lively diduga menyebabkan anggaran film membengkak karena keinginannya memilih sendiri kostum untuk karakter yang diperankannya.
Dalam dokumen hukum yang diajukan di pengadilan dan diunggah di situs baru Justin Baldoni, sutradara 41 tahun itu mengklaim bahwa Blake kerap kali menolak datang ke sesi fitting baju dan meminta agar busana karakternya, Lily Bloom, dibeli ulang. Akibatnya, anggaran produksi melonjak hingga US$430,000 atau sekitar Rp 7 miliar.
Gugatan Justin, yang merupakan bagian dari tuntutan senilai US$400 juta (Rp 6,5 triliun), menyebutkan bahwa aktris 37 tahun tersebut meminta departemen kostum untuk mengemas pakaian dan mengirimkannya ke rumah pribadinya di Manhattan, alih-alih datang ke kantor produksi yang hanya berjarak 15 menit dari tempat tinggalnya. Permintaan ini disebut-sebut menambah beban biaya produksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memindahkan seluruh departemen kostum dengan truk ke rumah Blake di tengah kemacetan Manhattan untuk fitting tentu saja menghabiskan banyak waktu dan biaya-sesuatu yang selalu terbatas dalam produksi film besar," demikian bunyi dokumen pengadilan, seperti dilansir New York Post.
Justin juga menekankan bahwa permintaan seperti ini biasanya dinegosiasikan dalam kontrak sejak awal. Namun, karena Blake tidak mengajukan syarat ini sebelumnya, biaya tambahan tersebut tidak masuk dalam perhitungan awal anggaran. Sebagai eksekutif produser, istri aktor Ryan Reynolds itu disebut-sebut tidak memperhatikan batasan anggaran maupun rencana yang telah disusun selama berbulan-bulan.
Produser lini (tangan kanan produser yang memastikan produksi berjalan lancar sesuai plan, budget dan jadwal -red) dikabarkan sudah memperingatkan masalah anggaran kostum dalam sebuah pesan tertanggal 25 April 2023.
"Anggaran awal untuk kostum adalah US$185.000 (sekitar Rp 3 miliar)," bunyi pesan tersebut.
Dia menjelaskan bahwa biasanya departemen kostum akan menghabiskan lebih banyak dana di awal, lalu mengembalikan beberapa item untuk menyesuaikan anggaran. Namun, dalam kasus ini, tim kostum memperkirakan pengeluaran yang terus meningkat.
"Hingga saat ini, mereka sudah menghabiskan US$615,000 (Rp 10 miliar) dan masih membutuhkan dana tambahan, padahal mereka baru berbelanja untuk Justin dan Blake saja," lanjut pesan tersebut.
Blake Lively Terus Meminta Tim Kostum 'It Ends With Us' Belanja Ulang
Simak kelanjutan kisah perseteruan Blake Lively dan Justin Baldoni di halaman selanjutnya.
Produser lini pun mengungkapkan kekhawatirannya terkait biaya yang terus membengkak akibat harus membeli ulang pakaian untuk Blake setelah adanya perubahan kreatif soal kostum.
"Saya percaya pada tim ini, tapi saya ingin memastikan semua orang tahu bahwa ini jauh lebih besar dari anggaran awal yang pernah saya lihat untuk departemen kostum. Saat ini, kami harus menyuplai ulang kartu pembayaran mereka karena mereka belum berbelanja untuk karakter lain. Saya hanya ingin semua orang tahu situasinya," tulisnya.
Selain itu, dokumen tersebut juga mengungkap adanya 'ratusan gambar' yang dikirim Blake kepada desainer kostum film, menunjukkan gaya busana yang dia inginkan untuk karakternya. Salah satu klaim menyebut bahwa dia bersikeras bahwa karakter yang dimainkannya memiliki banyak uang sehingga bisa membeli sepatu seharga US$5,000, padahal dalam cerita, Lily Bloom hanyalah pemilik bisnis kecil yang baru merintis usaha.
Justin dikabarkan sempat mendiskusikan penyesuaian kostum yang diperlukan dengan Blake dan timnya di dalam trailer. Tujuan dia adalah untuk menegaskan kembali perannya sebagai sutradara dan mendapatkan persetujuan dari Blake agar dirinya tetap memiliki kendali atas kostum karakternya.
Namun, Justin mengklaim bahwa Blake 'secara keliru' menggambarkan percakapan mereka dalam gugatannya. Sebelumnya, Blake mengajukan gugatan terhadap Justin pada Desember 2024, menuduhnya melakukan pelecehan seksual dan mengatur kampanye pencemaran nama baik publik terhadapnya.
Dia membantah tuduhan tersebut dan mengajukan gugatan sebesar US$400 juta terhadap Blake dan suaminya, Ryan Reynolds, atas dugaan pencemaran nama baik, pemerasan, pelanggaran privasi dan banyak lagi.
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Heboh Rumor Pacaran Jungkook BTS dan Winter aespa, Ini Kata Agensinya
El Putra dan Xaviera Putri Cerita Pengalaman Bertumbuh di Komunitas
Penampilan Terbaru Dilraba Dilmurat Jadi Sorotan, Picu Rumor 'Kloning'
Most Popular: Transformasi BABYMONSTER Jadi KPop Demon Hunters di MAMA 2025
Desainer Ungkap Sebab Pertengkaran Viral Jay-Z dan Adik Beyonce dalam Lift
8 Foto Pernikahan Mewah Putri Kamboja Gen Z dengan Putra Konglomerat
Potret Pasangan Ikonik Shah Rukh Khan & Kajol Resmikan Patung DLJJ di London
Heboh Rumor Pacaran Jungkook BTS dan Winter aespa, Ini Kata Agensinya
Penampilan Terbaru Dilraba Dilmurat Jadi Sorotan, Picu Rumor 'Kloning'











































