Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kisah Model Masuk Penjara Dikira Transgender, Diminta Buktikan Kewanitaan

Rahmi Anjani - wolipop
Sabtu, 14 Des 2024 19:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Liziane Gutierrez
Foto: Instagram
Jakarta -

Seorang model mengungkap pengalaman mengerikannya ketika berlibur ke Maroko. Wanita bernama

Liziane GutierrezLiziane Gutierrez dan suami Foto: Instagram

asal Brasil tersebut berakhir masuk penjara setelah ketahuan memvideokan seorang polisi. Ketika ditahan, ia diminta membuktikan kewanitaannya karena dikira transgender. Dikatakan jika hal tersebut merupakan pengalamannya yang paling memalukan.

Liziane menghabiskan waktu sebulan di penjara di Marrakesh yang disebut sebagai mimpi buruk terburuk. Model dan selebgram kontroversial tersebut bahkan mengaku dipaksa untuk menunjukkan alat vitalnya. Dilansir Mirror, wanita itu diminta membuktikan diri bahwa dia wanita asli. Polisi disebut sempat bingung dengan jenis kelaminnya ketika akan memasukkannya ke penjara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penjara itu adalah mimpi buruk sesaat setelah aku masuk ke sana. Mereka pikir aku transeksual jadi aku harus membuka kakiku di depan dua wanita dan pria. Aku tidak pernah dipermalukan seperti itu dalam hidupku. Dan mereka melihat ke dalam seperti dokter dan aku hanya menangis,"

"Setelah itu, mereka berpikir oh oke, dia benar-benar wanita. Jadi mereka menempatkanku di penjara ini. Jika aku trans, aku mungkin akan ditempatkan di penjara pria," kata Liziane di Itali setelah dibebaskan.

ADVERTISEMENT

Mimpi buruk Liziane berawal ketika tasnya dirampas di luar hotel di Marrakesh pada Oktober lalu. Di dalamnya, ada ponsel kerja suami Liziane. Mereka kemudian berhasil melacak ponsel tersebut lalu meminta polisi untuk membantu mengambilnya. Saat itu, terjadi insiden merekam polisi.

"Kami melihat orang-orang ini dengan mobil polisi di dekat hotel dan kami menghubungi mereka. Dan kami tidak bisa berbahasa Arab, kami tidak bisa berbahasa Prancis, jadi aku mencoba berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan dengan Google Translate. Mereka mengabaikan kami.

"Jadi saya mengambil telepon dan mulai merekam mereka, untuk menunjukkan kepada orang-orang: jika kamu seorang turis di Marrakesh dan kamu butuh polisi, mereka akan mengabaikanmu," kata Liziane.

Liziane GutierrezLiziane Gutierrez dan suami Foto: Instagram

Dilansir Leo Dias, Kedutaan Besar Brasil mengonfirmasi penangkapan Liziane dan suaminya, Toni. Namun Toni sudah dibebaskan dalam satu malam setelah setuju untuk menyerahkan kata sandi ponsel yang digunakan untuk merekam petugas. Sementara Liziane tersiksa di penjara.

"Di kamar kecil itu, seharusnya hanya ada 10 orang tetapi ternyata ada 20. Ada serangga di mana-mana, lalat di mana-mana. Tidak ada ventilasi tapi orang-orang merokok di dalam. Beberapa orang di sana selama seminggu. Bagaimana bisa? Saya tidak tahu."

Satu setengah hari kemudian, Liziane akhirnya dipindahkan ke penjara besar tempat dia akan tinggal selama sebulan tapi kondisinya tidak lebih baik. "Seharusnya hanya ada 10 orang tetapi sekarang menjadi 20 lagi. Kami harus tidur di lantai. Kamar mandinya seperti lubang di lantai. Hanya ada makanan sekali sehari, dan mereka menyediakan roti. Dan suhunya berubah dari sangat panas menjadi sangat dingin," kata Liziane.

(ami/ami)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads